Namun akhir Januari 2014 tepatnya 31 Januari 2014 (Imlek) dan memasuki bulan Februari 2014, sudah sepekan hujan tak turun lebat dan lebih banyak terik matahari menerpa wilayah Kota Pekanbaru. Selama sepekan terakhir Januari 2014 Kota Pekanbaru diterpa matahari terik, aksi pembakaran lahan semak belukar marak lagi terjadi di Pekanbaru.
Kamis malam (30/1) asap tebal kebakaran lahan semak belukar nampak menjilati belukar Jalan SM Amin dekat Tugu Songket Pekanbaru. Asap tebal menyesakkan pengendara.
Sementara Jumat pagi sampai siang tadi (31/1) bekas kebakaran lahan semak belukar itu nampak menghitam. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru ada sekitar 40.000 hektar lahan di Riau yang rawan dibakar memasuki musim panas mulai Februari hingga Agustus 2014 nanti. Musim hujan lalu Desember 2013 sampai awal Januari 2014, warga di Pekanbaru dan Riau kewalahan dengan banjir, dan memasuki musim panas tahun 2014 ini warga mulai cemas dengan datangnya bencana asap yang menahun setiap tahun.
Menanggapi memasuki musim panas tahun 2014 ini, Penjabat Gubernur Riau Djohermansyah Djohan Kamis (30/1) kepada pers mengimbau seluruh warga untuk tidak sembarangan membakar hutan dan lahan, semak belukar dalam kegiatan pembukaan kebun dan sebagainya. Karena dengan pembakaran itu menimbulkan asap dan mengganggu kesehatan masyarakat. Untuk itu kata Djo-sapaan akrab Pak Djohermansyah Djohan meminta Bupati/Wali Kota, Camat, dan Lurah di Riau untuk saling berkoordinasi dengan aparat hukum untuk meningkatkan kewaspadaan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.