Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) ini memang dikemas sedemikian rupa. Mengusung misi besar, menjadikan Rupat sebagai daerah wisata, membuat Disbudparpora harus bekerja ekstra keras. Kegiatan rutin tahunan mandi safar yang bertepatan dengan pergantian tahun merupakan momen yang pas untuk mengusung misi tersebut.
Sejak hari Selasa, satu hari menjelang tahun baru, telah dilaksanakan berbagai kegiatan yang dipusatkan di pantai Teluk Rhu, Rupat Utara. Berbagai permainan rakyat pun digelar dalam bentuk pesta pantai seperti gasing, jung, sumpit dan lain-lain. Tak ketinggalan pada malam hari menjelang detik-detik pergantian tahun, digelar pentas seni seperti tari zapin api, joget lambak, langgam melayu dan hiburan dari artis ibukota Shella Yolanda.
''Alhamdulillah, acara demi acara yang kita susun terlaksana dengan aman, tertib dan lancar,'' ujar Kepala Disbudparpora, H Eduar dengan wajah sumringah.
Didampingi Kasi Kesenian, Khairani, mantan Kepala BPMPD Bengkalis ini mengungkapkan rasa puasnya dengan terselenggaranya acara Tour Pulau Bengkalis-Pulau Rupat. Diakui, memutuskan untuk menggelar iring-iringan kendaraan roda empat dari Tanjung Kapal Kecamatan Rupat menuju Teluk Rhu Kecamatan Rupat Utara merupakan langkah berani. Apalagi dengan kondisi jalan yang sebagian besar masih jalan tanah. Namun, keinginan kuat Bupati Bengkalis yang langsung mengkomandoi tour pulau Bengkalis-pulau Rupat dengan mobil Land Cruiser menjadi penyemangat pejabat lainnya untuk ikut beramai-ramai melakukan touring.
Menyambut tahun baru dan ritual mandi safar yang dikemas dalam konsep wisata alam tidak hanya dilakukan dalam bentuk touring. Panitia pun mempersiapkan lokasi acara di Pantai Teluk Rhu serta tempat tidur di tenda-tenda. Setidaknya ada 1 tenda kapasitas 30 orang, 2 tenda kapasitas 15 orang dan tenda-tenda kerucut dengan jumlah sekitar 8 tenda.
''Apa yang kita lakukan ini merupakan salah satu bentuk komitmen atau keseriusan dari Pemerintah Kabupaten Bengkali dalam menjadikan Rupat sebagai daerah wisata. Ini baru langkah awal, bukti bahwa Rupat tidak lagi terisolir, Rupat bukan lagi pulau harapan melainkan pulau idaman,'' ujar Eduar dan diaminkan Khairani.
H Herliyan Saleh bersama unsur pejabat yang sejak Selasa pagi turun dari Bengkalis tampak sangat menikmati berbagai acara yang disajikan. Kelelahan selama dalam perjalanan, dengan kondisi jalan sebagian besar masih jalan tanah, hilang seiring dengan datangnya matahari pagi di ufuk Timur, Rabu, 1 Januari 2014.
Masyarakat pulau Rupat, tua muda, laki-laki perempuan, dewasa anak-anak, menyambut awal tahun tersebut dengan mandi safar yang kebetulan pula jatuh pada hari Rabu (1/1/2014). Ada yang mandi di pantai dan ada pula yang mandi di rumah. Masing-masing tenggelam dengan harapan dan impian yang akan dijalani pada tahun 2014. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.