Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Perjalanan panjang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau bakal memasuki babak baru. Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan menolak semua gugatan yang diajukan pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat dalam sidang yang berlangsung di gedung MK, Senin (20/1).
Keputusan MK kemarin sebenarnya bagi banyak kalangan sudah tidak mengagetkan, mengingat selisih perolehan suara kedua pasangan pada pemungutan suara ulang 27 November 2013, terpaut jauh sekitar 20 persen.
Dari selisih besar itu, kecil kemungkinan MK membatalkan hasil pilgubri putaran kedua sebagaimana permohonan yang diajukan pasangan Herman Abdullah Agus Widayat.
Dengan keluarnya keputusan ini, diharapkan tidak ada lagi persoalan yang mengganjal proses demokrasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2013-2018.
Sehingga pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih Annas Maamun dan Arsyadjuliandi Rachman bisa secepatnya dilantik dan selanjutnya kerja, kerja dan kerja sebagaimana jargon Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Bagi masyarakat Riau, keputusan MK kemarin jelas menggembirakan. Bertolak dari keputusan ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau sebagai pelaksana, sudah bisa menyiapkan acara pelantikan.
Bagi pasangan Gubri dan Wakil Gubernur Riau terpilih, kerja besar sudah menunggu dan bahkan sudah menumpuk.
Sejumlah tugas besar itu menyukseskan penyelenggaraan pesta demokrasi nasional di Riau masing-masing pemilihan anggota legislatif dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI.
Kerja besar berikutnya, membangun Riau lebih maju lagi di bawah gubernur dan wakil gubernur yang definitif. Sebab, Riau hampir dalam setahun, punya gubernur definitif yang tak maksimal menjalankan tugasnya karena tersangkut masalah hukum dan berujung ditunjuknya pejabat Gubernur Riau beberapa bulan terakhir.
Tak dinafikan, dalam tugas besar memajukan Riau, banyak pula masalah yang menunggu untuk diselesaikan.
Di bawah kepemimpinan duet H Annas Maamun yang punya pengalaman politik dan hampir 10 tahun memimpin Rokan Hilir, dan Arsyadjuliandi Rachman yang berlatar belakang pengusaha dan politikus Senayan ini, berbagai potensi Riau diyakini akan dapat dimanfaatkan untuk mensejahterakan masyarakat Riau.
Tentu saja, kesejahteraan masyarakat Riau diharapkan dapat diwujudkan di seluruh kabupaten/kota yang ada. Porsi pembangunan dapat diberikan secara adil tanpa melihat latar belakang dari kaca mata yang lain; (baca: politik).
Pesta politik sudah usai. Tidak ada lagi pertandingan di sini. Saatnya semua masyarakat Riau bersanding, merapatkan barisan, bersatu padu berdiri di belakang Gubri dan Wagubri terpilih untuk sama-sama mensejahterakan masyarakat Riau.
Saatnya masyarakat Riau bersama-sama memberikan dukungan kepada pasangan Gubri dan Wagubri terpilih memberikan perlawanan kepada siapa saja yang berupaya menghambat kemajuan dan upaya mensejahterakan masyarakat Riau.
Kepada pasangan Gubri-Wagubri, kita ucapkan selamat bekerja diiringi doa dan dukungan, karena kerja besar sudah menanti di depan mata.***(ak27)
Keputusan MK kemarin sebenarnya bagi banyak kalangan sudah tidak mengagetkan, mengingat selisih perolehan suara kedua pasangan pada pemungutan suara ulang 27 November 2013, terpaut jauh sekitar 20 persen.
Dari selisih besar itu, kecil kemungkinan MK membatalkan hasil pilgubri putaran kedua sebagaimana permohonan yang diajukan pasangan Herman Abdullah Agus Widayat.
Dengan keluarnya keputusan ini, diharapkan tidak ada lagi persoalan yang mengganjal proses demokrasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2013-2018.
Sehingga pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau terpilih Annas Maamun dan Arsyadjuliandi Rachman bisa secepatnya dilantik dan selanjutnya kerja, kerja dan kerja sebagaimana jargon Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Bagi masyarakat Riau, keputusan MK kemarin jelas menggembirakan. Bertolak dari keputusan ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau sebagai pelaksana, sudah bisa menyiapkan acara pelantikan.
Bagi pasangan Gubri dan Wakil Gubernur Riau terpilih, kerja besar sudah menunggu dan bahkan sudah menumpuk.
Sejumlah tugas besar itu menyukseskan penyelenggaraan pesta demokrasi nasional di Riau masing-masing pemilihan anggota legislatif dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI.
Kerja besar berikutnya, membangun Riau lebih maju lagi di bawah gubernur dan wakil gubernur yang definitif. Sebab, Riau hampir dalam setahun, punya gubernur definitif yang tak maksimal menjalankan tugasnya karena tersangkut masalah hukum dan berujung ditunjuknya pejabat Gubernur Riau beberapa bulan terakhir.
Tak dinafikan, dalam tugas besar memajukan Riau, banyak pula masalah yang menunggu untuk diselesaikan.
Di bawah kepemimpinan duet H Annas Maamun yang punya pengalaman politik dan hampir 10 tahun memimpin Rokan Hilir, dan Arsyadjuliandi Rachman yang berlatar belakang pengusaha dan politikus Senayan ini, berbagai potensi Riau diyakini akan dapat dimanfaatkan untuk mensejahterakan masyarakat Riau.
Tentu saja, kesejahteraan masyarakat Riau diharapkan dapat diwujudkan di seluruh kabupaten/kota yang ada. Porsi pembangunan dapat diberikan secara adil tanpa melihat latar belakang dari kaca mata yang lain; (baca: politik).
Pesta politik sudah usai. Tidak ada lagi pertandingan di sini. Saatnya semua masyarakat Riau bersanding, merapatkan barisan, bersatu padu berdiri di belakang Gubri dan Wagubri terpilih untuk sama-sama mensejahterakan masyarakat Riau.
Saatnya masyarakat Riau bersama-sama memberikan dukungan kepada pasangan Gubri dan Wagubri terpilih memberikan perlawanan kepada siapa saja yang berupaya menghambat kemajuan dan upaya mensejahterakan masyarakat Riau.
Kepada pasangan Gubri-Wagubri, kita ucapkan selamat bekerja diiringi doa dan dukungan, karena kerja besar sudah menanti di depan mata.***(ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.