
Sang biduan itu adalah AD yang baru berusia 19 tahun. Sedangkan yang lainnya adalah IR, 31; AN, 22; HEN, 17; REN, 26 dan AN, 44.
Bisa jadi komplotan ini sebenarnya pintar pintar bodoh. Pasalnya mereka tak sadar jika mobil rental yang dibawanya kabur sudah dipasangi GPS.
Tak ayal, saat tengah menambal ban di Bandung, Jawa Barat, para pelaku dengan mudah diringkus anggota Sub Direktorat Kejatan Ditreskrimum Polda Metro Jaya. "Berdasarkan GPS, lokasi terakhir pelaku diketahui berada di Bandung,” kata Kepala Unit I Sub Direktorat Kejahatan Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Aris Supriyono, Jumat (17/1).
Aris menambahkan Kota Bandung merupakan salah satu tempat para komplotan ini untuk melakukan transaksi kendaraan yang berhasil mereka curi. “Salah satu lokasi mereka bertransaksi di Bandung,” ujar Aris.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengimbau agar pemilik kendaraan yang direntalkan untuk memasang GPS. Menurutnya, pemasangan GPS itu dilakukan sebagai pengamanan tambahan. “Supaya kalau ada kehilangan, ada kemungkinan besar untuk ditemukan,” ujarnya di Markas Polda Metro Jaya, Jumatg (17/1).
Ia juga meminta supaya pemilik rental kendaraan agar saling berkomunikasi untuk saling mengingatkan. Terlebih, pemilik rental yang pernah kehilangan mobil. Peringatan ini menyusul terbongkarnya kasus pencurian mobil dengan modus pembiusan menggunakan obat yang dicampur dengan minuman. Komplotan pelaku berpura-pura menyewa mobil plus sopirnya. Namun, dalam perjalanannya para pelaku mengajak sopir untuk bersama-sama menikmati minuman yang sudah dicampur lima butir obat bius. Akibatnya sopir tak sadarkan diri. Ketika sadar, mobil sudah raib. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.