Sebelum di bawa ke RSUD Rokan Hulu, Kamis (9/1) pukul 23.00 WIB, warga Simpang D bernama Juli bersama suaminya Iskandar yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun 3 Desa Rambah, menyerahkan Bayi terlantar kepada Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dissosnakertrans) Rohul.
Penyerahan anak telantar yang menjadi tanggungjawab negara itu, disaksikan sejumlah komisionir KPAID Rokan Hulu Desy Handayani SH, Surahmat SH, Kapolsek Rambah Hilir Iptu Adi Gunawan dan tokoh masyarakat setempat.
Penyerahan bayi seberat 2,8 kilogram dengan panjang 47 sentimeter ke Pemerintah Kabupaten Rohul, berawal adanya pendekatan KPAID Rokan Hulu kepada warga yang telah menemukan dan menyelamatkan bayi tersebut, dengan berkoordinasi ke Disosnakertrans Rohul dan Polsek Rambah Hilir.
Bayi yang kondisinya dalam keadaan sehat itu, saat di RSUD Rokan Hulu dilakukan serah terima antara Kadisosnakertrans Rohul kepada Kabag TU RSUD Rohul Drg Grifno. Selanjutnya bayi langsung di bawa di ruang perawatan bayi RSUD Rohul.
Kepala Disosnakertrans Rohul HT Rafli Armien SSos kepada wartawan, Jumat (10/1) menyebutkan, pihaknya mendapatkan informasi adanya bayi terlantar, dari KAPID Rokan Hulu.
Lalu dengan adanya koordinasi yang baik, pihaknya malam kemarin langsung turun bersama-sama KPAID Rohul dan Kapolsek Rambah Hilir Iptu Adi Gunawan untuk mengambil bayi yang telah dirawat sementara oleh warga Simpang D.
Dia menjelaskan, anak terlantar dan fakir miskin merupakan menjadi tanggungjawab negara dalam hal ini Dinas Sosial.
"Alhamdulilah, bayi telantar yang telah diberi nama Anugerah oleh orang yang pertama menyelamatkannya ke rumah bidan. Sekarang bayi itu, di rawat di RSUD Rokan Hulu, mereka diberi hak yang layak untuk hidup dan berkembang sesuai aturan yang ada. Jadi seluruh biaya yang dikeluarkan demi kelangsungan hidup anak ini dibebankan kepada negara,’’ ujar Ketua LAMR Rokan Hulu itu.
Disinggung tentang adanya kesediaan warga yang berminat untuk mengasuh bayi terlantar itu, Rafli mengaku, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kesedian masyarakat yang peduli pada anak.
"Pemerintah siap saja, tapi kalau ada warga yang bersedia dan dinilai layak dan mampu untuk merawat dan mengasuh bayi itu kita akan peretimbangkan, tentu harus melalui prosedur dan aturan yang ada. Sepanjang kalau memang tidak ditemukan kedua orangtuanya, yang kini sedang dalam penyelidikan oleh Polsek Rambah Hilir,’’ katanya.
Dalam pada itu, Komisioner KPAID Rohul Desy Handayani SH menjelaskan, pihaknya dalam penyerahan bayi terlantar ke Pemkab Rohul, hanya mendampingi Disosnakertrans Rohul.Karena anak yang terlantar sudah menjadi tanggungjawab negara.
Kalau tidak ada orang tuanya, sudah menjadi anak negara.
"Kita minta polisi untuk mengungkap siapa kedua orangtua bayi terlantar ini. Pembuangan bayi yang tidak berdosa ini, merupakan perbuatan yang tanpa prikemanusian sama sekali. KPAID kecam sikap kedua orang tua balita itu,’’ tuturnya.
Perbuataan kedua orangtua balita itu, diancam kedalam Pasal 77 UU Nomor 23/2002 tentang perlindungan anak, dengan kurungan penjara 5 tahun dan denda Rp100 juta. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.