Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Usia 23 tahun adalah usia emas bagi para pemuda terutama atlet. Pada usia seperti ini seorang atlet sedang dalam puncak penampilannya. Stamina masih utuh.
Semangat sedang berkobar dan pantang menyerah. Bagi sebuah koran, usia ini sudah masuk kategori dewasa. Sudah melewati mitos demi mitos negatif yang pernah santer terdengar di Riau bahwa koran lokal diprediksi tidak akan mungkin mampu bertahan le-bih dari lima tahun.
Adalah fakta bahwa tidak gampang menerbitkan sebuah koran harian, apalagi di Riau yang memang belum pernah ada koran harian yang terbit sebelumnya.
Makanya mitos itu sepertinya mendapat pembenaran. Beruntung Riau Pos memiliki nakhoda setangguh Rida K Liamsi dan dukungan dari sahabatnya Dahlan Iskan.
Dua tokoh kunci ini kemudian membangun optimisme menapak waktu bersama harian pagi Riau Pos yang dimulai 17 Januari 1991 tersebut.
Tahun-tahun awal Riau Pos memang tidak mudah. Ini bukan hanya persoalan pengalaman yang terbatas dalam mengelola surat kabar (baik redaksi, sirkulasi, iklan, dan keuangan), juga bukan hanya modal usaha yang sangat terbatas, tetapi karena model manajemen yang ditawarkan Dalan Iskan adalah manajemen yang memang memerlukan semangat baja, pantang mundur, dan tak boleh menyerah dalam keadaan bagaimanapun.
Kerja keras dan semangat pantang menyerah itu akhirnya berbuah manis. Hingga 17 Januari 2014 ini, di Riau, selain Riau Pos yang tetap tumbuh dan menjadi koran terdepan di tengah persaingan yang sangat ketat karena lahirnya beberapa koran harian baru, Riau Pos Group juga telah melahirkan Harian Pekanbaru Metro Express (Pekanbaru MX), sebuah harian yang berkonsentrasi pada berita kriminal dengan ukuran koran tabloid, dan ternyata mendapat respon pasar yang sangat baik.
Pekanbaru MX adalah “pembelahan” dari Pekanbaru Pos (yang sebelumnya terbit dengan nama Harian Utusan), yang menjadi koran umum dengan konsentrasi berita Kota Pekanbaru dan sekitarnya.
Pertengahan 2010, Pekanbaru MX melahirkan “anak” baru bernama Posmetro Mandau (koran harian umum untuk masyarakat Mandau, Bengkalis dan sekitarnya) dan Posmetro Rohil (kawasan Rokan Hilir) dan disusul Posmetro Indragiri (Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu).
Perkembangan pesat ini tidak semata-mata terjadi begitu saja. Ada banyak pengorbanan, kerja keras, air mata dan kesungguhan yang kini tidak sia-sia.
Namun Riau Pos bertekad untuk tidak terlena dengan apa yang telah digapai. Motto ”kerja, kerja, kerja” kini jadi budaya. Kru redaksi misalnya tak mengenal tanggal merah dan tetap berjibaku menerbitkan koran demi keperluan informasi pembaca.
Apa yang telah dimulai oleh generasi awal Riau Pos kini perlahan tapi pasti diteruskan oleh generasi-generasi berikutnya dengan menjaga semangat kesungguhan dan pantang menyerah tersebut.
Tak terasa sudah 23 tahun Riau Pos menapak waktu bersama semua pembacanya. Berupaya bangun negeri bijakkan bangsa.***(ak27)
Semangat sedang berkobar dan pantang menyerah. Bagi sebuah koran, usia ini sudah masuk kategori dewasa. Sudah melewati mitos demi mitos negatif yang pernah santer terdengar di Riau bahwa koran lokal diprediksi tidak akan mungkin mampu bertahan le-bih dari lima tahun.
Adalah fakta bahwa tidak gampang menerbitkan sebuah koran harian, apalagi di Riau yang memang belum pernah ada koran harian yang terbit sebelumnya.
Makanya mitos itu sepertinya mendapat pembenaran. Beruntung Riau Pos memiliki nakhoda setangguh Rida K Liamsi dan dukungan dari sahabatnya Dahlan Iskan.
Dua tokoh kunci ini kemudian membangun optimisme menapak waktu bersama harian pagi Riau Pos yang dimulai 17 Januari 1991 tersebut.
Tahun-tahun awal Riau Pos memang tidak mudah. Ini bukan hanya persoalan pengalaman yang terbatas dalam mengelola surat kabar (baik redaksi, sirkulasi, iklan, dan keuangan), juga bukan hanya modal usaha yang sangat terbatas, tetapi karena model manajemen yang ditawarkan Dalan Iskan adalah manajemen yang memang memerlukan semangat baja, pantang mundur, dan tak boleh menyerah dalam keadaan bagaimanapun.
Kerja keras dan semangat pantang menyerah itu akhirnya berbuah manis. Hingga 17 Januari 2014 ini, di Riau, selain Riau Pos yang tetap tumbuh dan menjadi koran terdepan di tengah persaingan yang sangat ketat karena lahirnya beberapa koran harian baru, Riau Pos Group juga telah melahirkan Harian Pekanbaru Metro Express (Pekanbaru MX), sebuah harian yang berkonsentrasi pada berita kriminal dengan ukuran koran tabloid, dan ternyata mendapat respon pasar yang sangat baik.
Pekanbaru MX adalah “pembelahan” dari Pekanbaru Pos (yang sebelumnya terbit dengan nama Harian Utusan), yang menjadi koran umum dengan konsentrasi berita Kota Pekanbaru dan sekitarnya.
Pertengahan 2010, Pekanbaru MX melahirkan “anak” baru bernama Posmetro Mandau (koran harian umum untuk masyarakat Mandau, Bengkalis dan sekitarnya) dan Posmetro Rohil (kawasan Rokan Hilir) dan disusul Posmetro Indragiri (Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu).
Perkembangan pesat ini tidak semata-mata terjadi begitu saja. Ada banyak pengorbanan, kerja keras, air mata dan kesungguhan yang kini tidak sia-sia.
Namun Riau Pos bertekad untuk tidak terlena dengan apa yang telah digapai. Motto ”kerja, kerja, kerja” kini jadi budaya. Kru redaksi misalnya tak mengenal tanggal merah dan tetap berjibaku menerbitkan koran demi keperluan informasi pembaca.
Apa yang telah dimulai oleh generasi awal Riau Pos kini perlahan tapi pasti diteruskan oleh generasi-generasi berikutnya dengan menjaga semangat kesungguhan dan pantang menyerah tersebut.
Tak terasa sudah 23 tahun Riau Pos menapak waktu bersama semua pembacanya. Berupaya bangun negeri bijakkan bangsa.***(ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.