BANTAN [ArtikelKeren] NEWS - Anggota DPRD Bengkalis asal Kecamatan Bantan, Sofyan mengharapkan kepada Pemkab Bengkalis agar mencari solusi terhadap masyarakat suku asli yang selama ini menggantungkan hidupnya dari kayu bakau. Penangkapan terhadap 550 karung arang bakau tidak akan menyelesaikan masalah tanpa adanya pembinaan kepada para masyarakat suku asli.
''Disbunhut hendaknya tidak hanya 'pandai' menangkap saja. Harus ada solusi yang bisa diberikan kepada masyarakat, karena aktifitas pembuatan arang dari kayu bakau tersebut sudah berlangsung puluhan tahun dan kegiatan tersebut satu-satunya pekerjaan yang dilakukan sebagian masyarakat Suku Asli desa Kembung Luar Kecamatan Bantan,'' ujar Soyfan.
Dikatakan, dirinya yakin tidak ada yang tidak tahu kalau di sungai Kembung itu ada aktifits panglong arang, dan itu sudah berdiri puluhan tahun. Semua juga tahu siapa yang bekerja di panglong-panglong tersebut, hampir semuanya warga suku Asli. Kalau cuma menangkap menurut Sofyan tidaklah sulit, karena panglongnya (dapur arang-red) tidak akan pernah bisa lari.
Hanya saja kata Sofyan, sikap tegas yang dilakukan pemerintah tidak dibarengi dengan solusi yang bisa ditawarkan kepada masyarakat suku Asli setempat. Padahal sudah berpuluh tahun masyarakat menggantungkan hidupnya dari dapur arang tersebut.
''Lalu bagaimana dengan kilang-kilang kayu yang ada di Bengkalis, apa ada izinnya. Mengapa Disbunhut tidak manahan atau menangkap pemiliknya,'' katanya.
Satu sisi kata Sofyan, pemerintah memang harus menegakkan aturan. Namun katanya, pemerintah jangan mengabaikan apa yang menjadi hajat hidup masyarakat yang berpuluh tahun menggantungkan hidup dari kegiatan tersebut.
''Sebelum ini saya juga pernah sampaikan kepada Pemkab Bengkalis, soal solusi apa yang ditawarkan kepada masyarakat suku Asli, pemerintah hanya berdalih mereka menegakkan aturan. Sementara soal solusi, belum ada yang bisa dilakukan,'' katanya.
Karena sebagian masyarakat suku Asli desa Kembung Luar tinggal tidak jauh dari sungai Kembung dan bekerja sebagai pelaut tradisional serta di panglong arang, ada baiknya kata Sofyan, pemerintah menawarkan solusi di bidang perikanan. Seperti memberikan bantuan tambak ikan dan lainnya.
''Memang tidak mudah merubah pola hidup masyarakat. Begitu juga ketika pemerintah 'memaksa' mereka tidak menebangi bakau. Tapi selama ini belum pernah dicoba. Terserah program apa yang ditawarkan pemerintah, yang penting mereka tidak lagi menebangi bakau, atau suatu saat mereka dipenjara hanya karena persoalan perut,'' papar Sofyan. (ak27)
''Disbunhut hendaknya tidak hanya 'pandai' menangkap saja. Harus ada solusi yang bisa diberikan kepada masyarakat, karena aktifitas pembuatan arang dari kayu bakau tersebut sudah berlangsung puluhan tahun dan kegiatan tersebut satu-satunya pekerjaan yang dilakukan sebagian masyarakat Suku Asli desa Kembung Luar Kecamatan Bantan,'' ujar Soyfan.
Dikatakan, dirinya yakin tidak ada yang tidak tahu kalau di sungai Kembung itu ada aktifits panglong arang, dan itu sudah berdiri puluhan tahun. Semua juga tahu siapa yang bekerja di panglong-panglong tersebut, hampir semuanya warga suku Asli. Kalau cuma menangkap menurut Sofyan tidaklah sulit, karena panglongnya (dapur arang-red) tidak akan pernah bisa lari.
Hanya saja kata Sofyan, sikap tegas yang dilakukan pemerintah tidak dibarengi dengan solusi yang bisa ditawarkan kepada masyarakat suku Asli setempat. Padahal sudah berpuluh tahun masyarakat menggantungkan hidupnya dari dapur arang tersebut.
''Lalu bagaimana dengan kilang-kilang kayu yang ada di Bengkalis, apa ada izinnya. Mengapa Disbunhut tidak manahan atau menangkap pemiliknya,'' katanya.
Satu sisi kata Sofyan, pemerintah memang harus menegakkan aturan. Namun katanya, pemerintah jangan mengabaikan apa yang menjadi hajat hidup masyarakat yang berpuluh tahun menggantungkan hidup dari kegiatan tersebut.
''Sebelum ini saya juga pernah sampaikan kepada Pemkab Bengkalis, soal solusi apa yang ditawarkan kepada masyarakat suku Asli, pemerintah hanya berdalih mereka menegakkan aturan. Sementara soal solusi, belum ada yang bisa dilakukan,'' katanya.
Karena sebagian masyarakat suku Asli desa Kembung Luar tinggal tidak jauh dari sungai Kembung dan bekerja sebagai pelaut tradisional serta di panglong arang, ada baiknya kata Sofyan, pemerintah menawarkan solusi di bidang perikanan. Seperti memberikan bantuan tambak ikan dan lainnya.
''Memang tidak mudah merubah pola hidup masyarakat. Begitu juga ketika pemerintah 'memaksa' mereka tidak menebangi bakau. Tapi selama ini belum pernah dicoba. Terserah program apa yang ditawarkan pemerintah, yang penting mereka tidak lagi menebangi bakau, atau suatu saat mereka dipenjara hanya karena persoalan perut,'' papar Sofyan. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.