[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Pesta demokrasi pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Riau tinggal menunggu penetapan pemenangnya oleh KPU. Selanjutnya, tentu pemimpin terpilih mulai menepati janji kampanyenya.
Paling tidak ada hal yang patut diambil hikmahnya, yaitu: Pertama, Partai Golkar sebagai pemenang, tentu memiliki tanggung jawab untuk memajukan daerah ini, sekaligus memberikan induksi kepada masyarakat bagaimana iklim politik di negeri ini mampu memberi warna kesuksesan kepada daerah ini menjelang Pemilu 2014 mendatang.
Kedua, masyarakat yang telah memilih. Bahwa harus muncul kesadaran bahwa suara rakyat tidak hanya diperlukan pada saat pesta, tapi masyarakat sendiri mengaplikasikan dukungan menjadi kader yang terlibat aktif dalam gerak dan misi partai politik.
Belajar dari apa yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera yang menggelar Pemilihan Rakyat (Pemira) Calon Presiden (Capres) PKS yang akan diajukan kepada Dewan Syuro untuk ditetapkan jadi Capres dari lima kandidat teratas yang mewakili PKS di Pemilu mendatang.
Terlepas dari pro dan kontra dari berbagai kalangan pengamat politik, apa yang dilakukan PKS ini patut mendapat apresiasi dapat dijadikan sebagai model untuk melakukan mekanisme pengangkatan pemimpin rakyat dan wakil rakyat.
Diyakini, pola seperti ini adalah jalur untuk memilih pemimpin yang disukai rakyat dan memiliki legitimasi yang sangat kuat.
Melihat realitas selama ini, pola seperti ini hampir sebagian besar dilupakan oleh partai politik untuk mengangkat para wakil rakyat yang akan mereka sajikan dalam surat suara untuk dipilih masyarakat.
Sudah tidak asing lagi, rata-rata orang-orang yang kini tercantum sebagai calon legislatif umumnya mengajukan diri ke Parpol dengan berbagai cara, lobi politik, kedekatan hubungan dengan faktor ekonomi.
Seharusnya, masyarakat pemilih proaktif menjadi kader partai, dengan adanya kekuatan hubungan dua arah antara Parpol dan kadernya, sehingga keberadaan masyarakat tidak hanya sebagai pelengkap, yaitu gunakan hanya pada saat pesta demokrasi saja.
Tidak jarang, hubungan emosional wakil rakyat dengan rakyat pemilihnya tipis, yang membangkitkan angka pemilih apatis (Golput) semakin meningkat.
Tentu, melihat apa yang dilakukan PKS, paling tidak semua partai yang mengaku besar di negeri ini, mampu mengambil langkah konkrit, agar para pemilihnya dijadikan kader -menjadi anggota- yang langsung terlibat dalam aktivitas dan program partai.
Tentu, dengan semakin banyaknya kader politik, maka Parpol akan berjalan dengan kekuatan yang sangat baik, baik dari sisi kegiatan, maupun basik legitimasi.
Masih tersisa menjelang 9 April 2014 mendatang, Negeri Lancang Kuning ini memiliki kesempatan untuk kembali mengingat dan memformat perjalanan calon wakil rakyat yang akan duduk di DPR, DPRD Riau dan DPRD kabupaten/ kota.
Sejauh mana integritas, komitmen dan kemampuan wakil rakyat itu memperjuangkan suara rakyat jika terpilih nanti.
Dan, harapan besar tentu dikembalikan kepada Parpol, agar selalu memperkuat basis kadernya agar tidak hanya mereka kuat dan mampu dalam memperebutkan parlemen di masing-masing tingkatan, tapi juga mampu untuk mengemban amanah rakyat yang telah memilihya.
Bagi masyarakat, perlu diingat, bahwa pilihan kita terhadap wakil rakyat nanti, itu akan mempengaruhi kehidupan Bumi Lancang Kuning ini hingga lima tahun ke depan.
Kita berharap, partisipasi politik masyarakat akan semakin tinggi seiring dengan semakin kuatnya partai politik untuk menjadikan pemilihnya kader binaan, sehingga mampu memberikan kekuatan yang baik dalam menjalankan kehidupan, sehingga melahirkan pemerintah daerah yang kuat. Semoga.***(ak27/rp)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.