Oleh : Rony Ardiansyah
[ArtikelKeren] OPINI - Kita awali artikel ini dengan mengutip informasi Alquran (Tafsir Rahmat oleh H Oemar Bakry, halaman 1067). QS ar-Rahmaan (35): 37: "Maka (apabila kiamat datang) ruang angkasa pecah belah dan menjadi merah seperti minyak panas." Dari Syaamil Alquran Terjemahan Perkata Tipy Hijaz, yayasan pemyelenggaraan penerjemahan/penafsiran Alquran oleh Lajnah Pentashih Mushaf Alquran Departemen Agama Republik Indonesia halaman 532. QS ar-Rahmaan (35): 37: "Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak."
Ledakan bintang merupakan miniatur dari terbelahnya langit pada Hari Kiamat. Tentu saja, ayat berbicara tentang terbelahnya langit pada Hari Kiamat, tetapi Allah menitipkan dalam ciptaan-Nya suatu petunjuk yang membuktikan kemahabenaran firman-Nya. Pemandangan ledakan bintang menyerupai pemandangan yang bakal terjadi ketika langit terbelah pada Hari Kiamat. Gambaran ini diharapkan menjadi petunjuk bagi siapa saja yang dalam hatinya masih tersisa keraguan terhadap kebenaran Alquran.
Ayat ini dianggap sebagai salah satu ayat yang mengandung kemukjizatan terbesar di bidang astronomi. Sebab, ayat ini benar-benar selaras dengan gambar yang terbentuk setelah terjadi ledakan bintang-bintang. Apabila sebuah bintang telah habis masanya atau mati kemudian meledak dan mati, maka sisa ledakan bintang tersebut akan berevolusi menjadi kumpulan gas yang disebut nebula. Pada 31 Oktober 1990, salah satu badan antariksa terbesar di dunia melalui situs internetnya memperlihatkan suatu gambar yang menunjukkan salah satu nebula paling kompleks yang pernah dilihat, gambar yang dicitrakan oleh teleskop raksasa (NASA Hubble Space Telescope). Orang yang melihat gambar ini secara sekilas tidak akan ragu bahwa itu adalah gambar bunga mawar berwarna merah, dengan daun-daunnya berwarna merah keungu-unguan, dikelilingi oleh daun-daun kecil berwarna hijau muda, dan di tengah-tengahnya terdapat kelopak berwarna biru. Bunga itu sebetulnya adalah gambar ledakan sebuah bintang raksasa NGC 6543, yang dijuluki "Nebula Mata Kucing’" (cat eye nebula) atau dinamakan Oily Red Rose Nebula, yang berjarak 3.000 tahun cahaya dari bumi. Nebula ini diperkirakan baru berusia 1.000 tahun. Dalam situs (http://www.nasa.gov/multimedia/imagegall..._741.html) tersebut terdapat ribuan gambar berwarna yang dicitrakan oleh teleskop antariksa raksasa. Lalu, apa hubungan gambar-gambar itu dengan kemukjizatan Alquran?
Dr Nadiah Thayyarah dalam buku pintar Sains dalam Alquran mengatakan, kalau Anda meneliti tafsir ini dalam kebanyakan kitab tafsir yang muncul sebelum beredar gambar mawar tersebut, Anda tidak akan menemukan sesuatu yang bisa menghilangkan dahaga Anda atas ilmu pengetahuan. Hal ini karena Alquran, sebagaimana dikatakan oleh Sayyidina Ali memiliki ayat-ayat yang belum bisa ditafsirkan. Sesungguhnya terbelahnya bintang sehingga menyerupai mawar yang memancarkan cahaya atau gambar bintang tersebut ketika sedang meledak adalah tafsir atas ayat tersebut. Inilah salah satu bentuk kemukjizatan Alquran.
Alquran adalah mukjizat abadi. Nabi Muhammad tidak menjelaskan sebagian besar ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan alam semesta. Mungkin ini adalah ijtihad beliau sendiri atau memang arahan dari Allah SWT. Pasalnya, jika beliau menjelaskannya secara singkat, niscaya generasi yang akan datang setelah beliau akan mengingkarinya. Atau beliau menjelaskan secara teperinci, niscaya orang-orang di sekeliling beliau akan mengingkarinya. Maka ayat-ayat ini pun dibiarkan agar dijawab oleh dunia dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, "Dan, menjadi merah mawar seperti (Kilauan minyak)," artinya meleleh, seperti mentega dan emas di atas tungku. Dan berwarna seperti pewarna yang kadang-kadang berwarna merah, kuning, biru, atau hijau. Pendapat lain menyatakan "Dan, menjadi merah mawar seperti (Kilauan minyak)," artinya berwarna merah muda. Merah muda di sini berarti pink, tetapi merah yang bukan ,merah murni maupun merah tua. Adapun menurut Ibnu Abbas "Dan, menjadi merah mawar seperti (Kilauan minyak)," berarti seperti kuda pemberani.
Al-Hasan Al Bashri mengatakan, "Artinya menjadi berwarna-warni." Sedangkan Mujahid berpendapat, "Seperti minyak," berarti seperti warna mentega. Semua ini terdapat dalam Tafsir Ibnu Katsir. Adapun Tafsir Al-Qurthubi menyatakan, artinya menjadi sebening mentega. Sa’id ibn Jubair dan Qatadah berpendapat, artinya menjadi berwarna merah. Pendapat lain menyatakan, artinya menjadi berwarna merah seperti mawar dan mentega yang dilelehkan.
Dikatakan pula, ad-dihan artinya kulit yang berwarna merah murni. Artinya, langit berubah menjadi merah seperti kulit yang disamak karena panasnya api. Allah berfirman, "Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (Kilauan minyak)," (Ar-Rahman: 38). Yang perlu diketahui, Alquran adalah Kalam Allah dan mukjizat-Nya yang abadi hingga akhir zaman. Maka, tak seorang pun pernah terpikir di benaknya bahwa ada suatu bintang yang bisa meledak menyerupai bentuk mawar yang sempurna, dengan daun-daunya yang berwarna merah, kelopaknya di tengah, dan daun-daun yang berwarna hijau.
Kalam Allah kini ada di tangan kita, sebagai pedoman dan aturan hidup kita. Kita yakin bahwa Alquran adalah mukjizat Illahi yang diturunkan kepada Nabi Kita Muhammad sejak 1.400 tahun yang lalu. Andaikata para ilmuan Barat tahu kemukjizatan-kemukjizatan yang dikandung ayat-ayat ini, niscaya mereka akan menemukan berbagai aral untuk mendapatkan penemuan-penemuan tentang antariksa.***(ak27)
Rony Ardiansyah
Peminat Sains Alquran. Dosen Pascasarjana Magister Teknik Sipil UIR
Ledakan bintang merupakan miniatur dari terbelahnya langit pada Hari Kiamat. Tentu saja, ayat berbicara tentang terbelahnya langit pada Hari Kiamat, tetapi Allah menitipkan dalam ciptaan-Nya suatu petunjuk yang membuktikan kemahabenaran firman-Nya. Pemandangan ledakan bintang menyerupai pemandangan yang bakal terjadi ketika langit terbelah pada Hari Kiamat. Gambaran ini diharapkan menjadi petunjuk bagi siapa saja yang dalam hatinya masih tersisa keraguan terhadap kebenaran Alquran.
Ayat ini dianggap sebagai salah satu ayat yang mengandung kemukjizatan terbesar di bidang astronomi. Sebab, ayat ini benar-benar selaras dengan gambar yang terbentuk setelah terjadi ledakan bintang-bintang. Apabila sebuah bintang telah habis masanya atau mati kemudian meledak dan mati, maka sisa ledakan bintang tersebut akan berevolusi menjadi kumpulan gas yang disebut nebula. Pada 31 Oktober 1990, salah satu badan antariksa terbesar di dunia melalui situs internetnya memperlihatkan suatu gambar yang menunjukkan salah satu nebula paling kompleks yang pernah dilihat, gambar yang dicitrakan oleh teleskop raksasa (NASA Hubble Space Telescope). Orang yang melihat gambar ini secara sekilas tidak akan ragu bahwa itu adalah gambar bunga mawar berwarna merah, dengan daun-daunnya berwarna merah keungu-unguan, dikelilingi oleh daun-daun kecil berwarna hijau muda, dan di tengah-tengahnya terdapat kelopak berwarna biru. Bunga itu sebetulnya adalah gambar ledakan sebuah bintang raksasa NGC 6543, yang dijuluki "Nebula Mata Kucing’" (cat eye nebula) atau dinamakan Oily Red Rose Nebula, yang berjarak 3.000 tahun cahaya dari bumi. Nebula ini diperkirakan baru berusia 1.000 tahun. Dalam situs (http://www.nasa.gov/multimedia/imagegall..._741.html) tersebut terdapat ribuan gambar berwarna yang dicitrakan oleh teleskop antariksa raksasa. Lalu, apa hubungan gambar-gambar itu dengan kemukjizatan Alquran?
Dr Nadiah Thayyarah dalam buku pintar Sains dalam Alquran mengatakan, kalau Anda meneliti tafsir ini dalam kebanyakan kitab tafsir yang muncul sebelum beredar gambar mawar tersebut, Anda tidak akan menemukan sesuatu yang bisa menghilangkan dahaga Anda atas ilmu pengetahuan. Hal ini karena Alquran, sebagaimana dikatakan oleh Sayyidina Ali memiliki ayat-ayat yang belum bisa ditafsirkan. Sesungguhnya terbelahnya bintang sehingga menyerupai mawar yang memancarkan cahaya atau gambar bintang tersebut ketika sedang meledak adalah tafsir atas ayat tersebut. Inilah salah satu bentuk kemukjizatan Alquran.
Alquran adalah mukjizat abadi. Nabi Muhammad tidak menjelaskan sebagian besar ayat-ayat Alquran yang berkaitan dengan alam semesta. Mungkin ini adalah ijtihad beliau sendiri atau memang arahan dari Allah SWT. Pasalnya, jika beliau menjelaskannya secara singkat, niscaya generasi yang akan datang setelah beliau akan mengingkarinya. Atau beliau menjelaskan secara teperinci, niscaya orang-orang di sekeliling beliau akan mengingkarinya. Maka ayat-ayat ini pun dibiarkan agar dijawab oleh dunia dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, "Dan, menjadi merah mawar seperti (Kilauan minyak)," artinya meleleh, seperti mentega dan emas di atas tungku. Dan berwarna seperti pewarna yang kadang-kadang berwarna merah, kuning, biru, atau hijau. Pendapat lain menyatakan "Dan, menjadi merah mawar seperti (Kilauan minyak)," artinya berwarna merah muda. Merah muda di sini berarti pink, tetapi merah yang bukan ,merah murni maupun merah tua. Adapun menurut Ibnu Abbas "Dan, menjadi merah mawar seperti (Kilauan minyak)," berarti seperti kuda pemberani.
Al-Hasan Al Bashri mengatakan, "Artinya menjadi berwarna-warni." Sedangkan Mujahid berpendapat, "Seperti minyak," berarti seperti warna mentega. Semua ini terdapat dalam Tafsir Ibnu Katsir. Adapun Tafsir Al-Qurthubi menyatakan, artinya menjadi sebening mentega. Sa’id ibn Jubair dan Qatadah berpendapat, artinya menjadi berwarna merah. Pendapat lain menyatakan, artinya menjadi berwarna merah seperti mawar dan mentega yang dilelehkan.
Dikatakan pula, ad-dihan artinya kulit yang berwarna merah murni. Artinya, langit berubah menjadi merah seperti kulit yang disamak karena panasnya api. Allah berfirman, "Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (Kilauan minyak)," (Ar-Rahman: 38). Yang perlu diketahui, Alquran adalah Kalam Allah dan mukjizat-Nya yang abadi hingga akhir zaman. Maka, tak seorang pun pernah terpikir di benaknya bahwa ada suatu bintang yang bisa meledak menyerupai bentuk mawar yang sempurna, dengan daun-daunya yang berwarna merah, kelopaknya di tengah, dan daun-daun yang berwarna hijau.
Kalam Allah kini ada di tangan kita, sebagai pedoman dan aturan hidup kita. Kita yakin bahwa Alquran adalah mukjizat Illahi yang diturunkan kepada Nabi Kita Muhammad sejak 1.400 tahun yang lalu. Andaikata para ilmuan Barat tahu kemukjizatan-kemukjizatan yang dikandung ayat-ayat ini, niscaya mereka akan menemukan berbagai aral untuk mendapatkan penemuan-penemuan tentang antariksa.***(ak27)
Rony Ardiansyah
Peminat Sains Alquran. Dosen Pascasarjana Magister Teknik Sipil UIR
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.