PEKANBARU [ArtikelKeren] NEWS - Akses lalu lintas dari Rumbai ke pusat Kota Pekanbaru di Jembatan Siak III resmi ditutup, Rabu (4/12) pukul 8.05 WIB.
Hingga pengerjaan perbaikan jembatan ini selesai sekitar lima bulan ke depan, arus lalu lintas dari arah Rumbai ke pusat kota dialihkan melalui Jembatan Siak I (Leighton).
Jadi, Jembatan Siak I kembali akan digunakan dua arah, sama seperti sebelum dibukanya Siak III. Meski demikian, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau menjamin jembatan yang sempat menjadi ikon Kota Pekanbaru ini, aman untuk digunakan lagi dua arah.
Garansi itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau SF Hariyanto, sehingga ia meminta warga tidak perlu khawatir.
Menurut Hariyanto, penunjukan Jembatan Siak I menjadi dua jalur sudah dengan pertimbangan yang matang. ‘’Kami garansi. Jadi masyarakat tak perlu khawatir,’’ tutur Hariyanto.
Penegasan itu dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Selain mengenai faktor teknis dan konstruksi jembatan yang masih kokoh, jembatan yang sudah berumur puluhan tahun itu mampu menopang beban hingga beban puncak. Pertimbangan lain adalah jembatan Siak I hanya untuk kendaraan dengan tonase rendah.
‘’Kalau untuk tonase tinggi ketentuannya harus melewati Jembatan Siak II. Sehingga, secara prinsip tidak terkendala dan tidak perlu dikhawatirkan,’’ urainya.
Sementara saat ditanyakan mengenai kekuatan jembatan Siak I yang akan menjadi akses dengan mobilitas tinggi, ia mengatakan, pihaknya sudah mengkroscek melalui Bidang Bina Marga.
Hasilnya, jembatan yang dikenal dengan nama Leighton itu masih memiliki kemampuan menopang kendaraan dalam beban puncak hingga 40 ton. Untuk diketahui, jembatan Siak I mulai dibangun pada 1971 dengan panjang total 350 meter. Akses transportasi itu memiliki bentang terpanjang 50 meter dengan lebar 9,3 meter.
Tipe bangun atas jembatan ini berbentuk jembatan gelagar baja komposit dengan tipe bangunan bawah tiang panjang beton bertulang. Dari data Kementerian PU RI, jembatan yang dibangun PT Leighton tersebut melibatkan konsultan Direktorat Jenderal Bina Marga.
Pengamat konstruksi Riau Dr Ikhsan menilai, pengalihan jalur dari Siak III ke Siak I harus didukung dengan pengawasan yang optimal. Penegasan itu dinilai penting untuk mengantisipasi hal-hal negatif yang terjadi dengan pengalihan rute transportasi tersebut.
‘’Saya kira kekuatan Jembatan Siak I memang semakin berkurang. Ini terlihat dari faktor usia jembatan yang sudah cukup lama. Selain itu, volume kendaraan juga terus bertambah dari waktu ke waktu. Kendati demikian, pengalihan jalur boleh saja dilakukan, namun harus didukung dengan pengawasan volume kendaraan,’’ tuturnya.
Peneliti dari Pusat Penelitian Industri dan Perkotaan itu menambahkan, langkah pengalihan itu tentunya sudah dengan pertimbangan yang matang.
Untuk mendukung itu, ia mengimbau instansi terkait mengoptimalkan pemeliharaan jembatan selama Siak III ditutup. ‘’Kalau saya melihat pemeliharan tentunya sudah rutin. Tapi dengan dialihkan rute ke Siak I itu, proses pemeliharaan harus lebih diintensifkan lagi,’’ sambungnya.
Akademisi Universitas Riau itu juga menambahkan, pemerintah dan pihak kepolisian juga hendaknya melakukan pengaturan rute lalu-lintas secara detail. Bahkan, jika perlu akses lain seperti jembatan Siak II dapat dioptimalkan selama proses perbaikan.
Pantauan Riau Pos, Rabu (4/12) pagi, persiapan sudah dilakukan sejak pukul 07.30 WIB. Setelah melakukan briefing, penutupan dimulai pukul 08.05 WIB.
Penutupan Siak III diawasi dan didukung pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru. Puluhan aparat yang berada di lapangan terlihat mengatur lalu-lintas guna mengeliminir kemacetan. Kasatlantas Polresta Pekanbaru Kompol M Mustofa kepada Riau Pos mengatakan, pihaknya menurunkan 20 personel untuk mengatur lalu-lintas.
Upaya itu ditempuh agar proses penutupan akses transportasi tersebut tidak menghambat pelayanan publik. ‘’Kami melakukan pengaturan lalu-lintas, karena ada perbaikan Jembatan Siak III. Untuk itu kami mengimbau kendaraan agar tidak terlalu menumpuk di Jembatan Siak I,’’ ungkapnya.
Untuk mengeliminir kemacetan dilakukan beberapa perubahan rute. Seperti akses u-turn di depan Hotel Mutiara Merdeka dan di Jalan Wakaf serta beberapa titik lainnya.
Terkait penempatan personel di lapangan, Mustafa menilai penempatan disesuaikan dengan keperluan. Namun, ia optimis, tak terdapat kendala berarti, karena secara teknis seluruh sarana dan prasarana sudah dilengkapi.
Guna mengantisipasi kemacetan arus lalu-lintas paska penutupan Jembatan Siak III, Polresta Pekanbaru memecah arus lalu-lintas di sejumlah jalan yang sering dilewati. Di antaranya jalan menuju jembatan Siak I, yakni DI Panjaitan, Jalan Wakaf dan Jalan Yos Sudarso atau Rumbai.
Bagi kendaraan yang datang dari Rumbai, diarahkan ke Jalan Wakaf I dan Wakaf II. Artinya, Jalan Wakaf II akan dibuka untuk dua arah. ‘’Sebelumnya, hanya satu arah. Begitu juga dengan Jalan DI Panjaitan,’’ kata Kanit Dikyasa Polresta Pekanbaru, AKP Sunarti kepada Riau Pos, Rabu (4/12) siang.
Lebih lanjut dikatakannya, selain memecah arus lalu-lintas, ia juga mengimbau pengendara tidak memarkirkan kendaraannya di sepanjang jalan menuju Jembatan Siak I, karena menyebabkan kemacetan.
‘’Kalau ada kendaraan parkir, tindakan pertama kami usir. Jika membandel, akan diderek kendaraannya. Setelah itu, pengendaranya kami beri tilang,’’ ujar Sunarti.
Untuk pengalihan arus itu, Satlantas Polresta Pekanbaru, kata Sunarti menurunkan 23 personel yang dibagi dalam dua shift. Personel yang diturunkan itu bertugas mengawasi arus lalu-lintas selama sosialisasi, atau sekitar 20 hari ke depan. ‘’Sosialisasi mulai pukul 06.30-18.00 WIB setiap hari,’’ tambah Sunarti.
Pengerjaan 4-5 Bulan
Sementara mengenai pengerjaan perbaikan Jembatan Siak III, Kepala Dinas PU Riau, SF Hariyanto menambahkan, hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
Diharapkan, waktu 4-5 bulan pengerjaan dapat dimaksimalkan. ‘’Sesuai SOP dari tim ahli ada tahapan-tahapan pengerjaan perbaikan yang harus dilalui.
Mudah-mudahan prosesnya berjalan seperti diharapkan, kami juga mengharapkan dukungan seluruh pihak terkait guna mengoptimalkan layanan transportasi di Jembatan Siak III,’’ ungkap Hariyanto.
Untuk waktu pengerjaan, ia mengatakan sekitar 4-5 bulan. Hariyanto mengatakan, proses pengerjaan terbagi 5 tahapan. Pertama proses persiapan dan pengerjaan awal selama sepekan, kemudian pengiriman material selama 2-3 pekan dan dilanjutkan untuk perakitan dan instal material hanger.
Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan perbaikan dan monitoring serta evaluasi dengan memerlukan waktu mencapai 4 bulan kerja.
Proses perbaikan dilakukan dengan 8 tahap. Setiap tahap dilakukan dengan meng-adjust 3 hanger selama 15 hari. Artinya pemasangan dan pengujian temporary hanger persatuan memerlukan waktu 5 hari. Sehingga secara keseluruhan memerlukan waktu sekitar 4 bulan.
Pascapemasangan dan pengujian temporary hanger dilanjutkan dengan tahapan finalisasi, monitoring dan penyempurnaan. Pada saat ini, seluruh hanger akan dievaluasi dan kembali diuji beban untuk melihat kekuatan hanger yang baru.
Perwakilan PT Waskita, Herdiyana saat ditemui Riau Pos mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan hal teknis untuk proses perbaikan.
Ia optimis pengerjaan berjalan sesuai direncanakan. dia mengatakan pihak Waskita membentuk beberapa tim bersama PT Bukaka untuk melakukan perbaikan.
‘’Untuk pengerjaan awal itu memerlukan waktu 2 sampai 3 hari. Selanjutnya dapat dilakukan pemasangan temporary hanger dengan melibatkan tim Bukaka,’’ sambungnya. (ak27/rp)
Hingga pengerjaan perbaikan jembatan ini selesai sekitar lima bulan ke depan, arus lalu lintas dari arah Rumbai ke pusat kota dialihkan melalui Jembatan Siak I (Leighton).
Jadi, Jembatan Siak I kembali akan digunakan dua arah, sama seperti sebelum dibukanya Siak III. Meski demikian, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau menjamin jembatan yang sempat menjadi ikon Kota Pekanbaru ini, aman untuk digunakan lagi dua arah.
Garansi itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau SF Hariyanto, sehingga ia meminta warga tidak perlu khawatir.
Menurut Hariyanto, penunjukan Jembatan Siak I menjadi dua jalur sudah dengan pertimbangan yang matang. ‘’Kami garansi. Jadi masyarakat tak perlu khawatir,’’ tutur Hariyanto.
Penegasan itu dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Selain mengenai faktor teknis dan konstruksi jembatan yang masih kokoh, jembatan yang sudah berumur puluhan tahun itu mampu menopang beban hingga beban puncak. Pertimbangan lain adalah jembatan Siak I hanya untuk kendaraan dengan tonase rendah.
‘’Kalau untuk tonase tinggi ketentuannya harus melewati Jembatan Siak II. Sehingga, secara prinsip tidak terkendala dan tidak perlu dikhawatirkan,’’ urainya.
Sementara saat ditanyakan mengenai kekuatan jembatan Siak I yang akan menjadi akses dengan mobilitas tinggi, ia mengatakan, pihaknya sudah mengkroscek melalui Bidang Bina Marga.
Hasilnya, jembatan yang dikenal dengan nama Leighton itu masih memiliki kemampuan menopang kendaraan dalam beban puncak hingga 40 ton. Untuk diketahui, jembatan Siak I mulai dibangun pada 1971 dengan panjang total 350 meter. Akses transportasi itu memiliki bentang terpanjang 50 meter dengan lebar 9,3 meter.
Tipe bangun atas jembatan ini berbentuk jembatan gelagar baja komposit dengan tipe bangunan bawah tiang panjang beton bertulang. Dari data Kementerian PU RI, jembatan yang dibangun PT Leighton tersebut melibatkan konsultan Direktorat Jenderal Bina Marga.
Pengamat konstruksi Riau Dr Ikhsan menilai, pengalihan jalur dari Siak III ke Siak I harus didukung dengan pengawasan yang optimal. Penegasan itu dinilai penting untuk mengantisipasi hal-hal negatif yang terjadi dengan pengalihan rute transportasi tersebut.
‘’Saya kira kekuatan Jembatan Siak I memang semakin berkurang. Ini terlihat dari faktor usia jembatan yang sudah cukup lama. Selain itu, volume kendaraan juga terus bertambah dari waktu ke waktu. Kendati demikian, pengalihan jalur boleh saja dilakukan, namun harus didukung dengan pengawasan volume kendaraan,’’ tuturnya.
Peneliti dari Pusat Penelitian Industri dan Perkotaan itu menambahkan, langkah pengalihan itu tentunya sudah dengan pertimbangan yang matang.
Untuk mendukung itu, ia mengimbau instansi terkait mengoptimalkan pemeliharaan jembatan selama Siak III ditutup. ‘’Kalau saya melihat pemeliharan tentunya sudah rutin. Tapi dengan dialihkan rute ke Siak I itu, proses pemeliharaan harus lebih diintensifkan lagi,’’ sambungnya.
Akademisi Universitas Riau itu juga menambahkan, pemerintah dan pihak kepolisian juga hendaknya melakukan pengaturan rute lalu-lintas secara detail. Bahkan, jika perlu akses lain seperti jembatan Siak II dapat dioptimalkan selama proses perbaikan.
Pantauan Riau Pos, Rabu (4/12) pagi, persiapan sudah dilakukan sejak pukul 07.30 WIB. Setelah melakukan briefing, penutupan dimulai pukul 08.05 WIB.
Penutupan Siak III diawasi dan didukung pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru. Puluhan aparat yang berada di lapangan terlihat mengatur lalu-lintas guna mengeliminir kemacetan. Kasatlantas Polresta Pekanbaru Kompol M Mustofa kepada Riau Pos mengatakan, pihaknya menurunkan 20 personel untuk mengatur lalu-lintas.
Upaya itu ditempuh agar proses penutupan akses transportasi tersebut tidak menghambat pelayanan publik. ‘’Kami melakukan pengaturan lalu-lintas, karena ada perbaikan Jembatan Siak III. Untuk itu kami mengimbau kendaraan agar tidak terlalu menumpuk di Jembatan Siak I,’’ ungkapnya.
Untuk mengeliminir kemacetan dilakukan beberapa perubahan rute. Seperti akses u-turn di depan Hotel Mutiara Merdeka dan di Jalan Wakaf serta beberapa titik lainnya.
Terkait penempatan personel di lapangan, Mustafa menilai penempatan disesuaikan dengan keperluan. Namun, ia optimis, tak terdapat kendala berarti, karena secara teknis seluruh sarana dan prasarana sudah dilengkapi.
Guna mengantisipasi kemacetan arus lalu-lintas paska penutupan Jembatan Siak III, Polresta Pekanbaru memecah arus lalu-lintas di sejumlah jalan yang sering dilewati. Di antaranya jalan menuju jembatan Siak I, yakni DI Panjaitan, Jalan Wakaf dan Jalan Yos Sudarso atau Rumbai.
Bagi kendaraan yang datang dari Rumbai, diarahkan ke Jalan Wakaf I dan Wakaf II. Artinya, Jalan Wakaf II akan dibuka untuk dua arah. ‘’Sebelumnya, hanya satu arah. Begitu juga dengan Jalan DI Panjaitan,’’ kata Kanit Dikyasa Polresta Pekanbaru, AKP Sunarti kepada Riau Pos, Rabu (4/12) siang.
Lebih lanjut dikatakannya, selain memecah arus lalu-lintas, ia juga mengimbau pengendara tidak memarkirkan kendaraannya di sepanjang jalan menuju Jembatan Siak I, karena menyebabkan kemacetan.
‘’Kalau ada kendaraan parkir, tindakan pertama kami usir. Jika membandel, akan diderek kendaraannya. Setelah itu, pengendaranya kami beri tilang,’’ ujar Sunarti.
Untuk pengalihan arus itu, Satlantas Polresta Pekanbaru, kata Sunarti menurunkan 23 personel yang dibagi dalam dua shift. Personel yang diturunkan itu bertugas mengawasi arus lalu-lintas selama sosialisasi, atau sekitar 20 hari ke depan. ‘’Sosialisasi mulai pukul 06.30-18.00 WIB setiap hari,’’ tambah Sunarti.
Pengerjaan 4-5 Bulan
Sementara mengenai pengerjaan perbaikan Jembatan Siak III, Kepala Dinas PU Riau, SF Hariyanto menambahkan, hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
Diharapkan, waktu 4-5 bulan pengerjaan dapat dimaksimalkan. ‘’Sesuai SOP dari tim ahli ada tahapan-tahapan pengerjaan perbaikan yang harus dilalui.
Mudah-mudahan prosesnya berjalan seperti diharapkan, kami juga mengharapkan dukungan seluruh pihak terkait guna mengoptimalkan layanan transportasi di Jembatan Siak III,’’ ungkap Hariyanto.
Untuk waktu pengerjaan, ia mengatakan sekitar 4-5 bulan. Hariyanto mengatakan, proses pengerjaan terbagi 5 tahapan. Pertama proses persiapan dan pengerjaan awal selama sepekan, kemudian pengiriman material selama 2-3 pekan dan dilanjutkan untuk perakitan dan instal material hanger.
Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan perbaikan dan monitoring serta evaluasi dengan memerlukan waktu mencapai 4 bulan kerja.
Proses perbaikan dilakukan dengan 8 tahap. Setiap tahap dilakukan dengan meng-adjust 3 hanger selama 15 hari. Artinya pemasangan dan pengujian temporary hanger persatuan memerlukan waktu 5 hari. Sehingga secara keseluruhan memerlukan waktu sekitar 4 bulan.
Pascapemasangan dan pengujian temporary hanger dilanjutkan dengan tahapan finalisasi, monitoring dan penyempurnaan. Pada saat ini, seluruh hanger akan dievaluasi dan kembali diuji beban untuk melihat kekuatan hanger yang baru.
Perwakilan PT Waskita, Herdiyana saat ditemui Riau Pos mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan hal teknis untuk proses perbaikan.
Ia optimis pengerjaan berjalan sesuai direncanakan. dia mengatakan pihak Waskita membentuk beberapa tim bersama PT Bukaka untuk melakukan perbaikan.
‘’Untuk pengerjaan awal itu memerlukan waktu 2 sampai 3 hari. Selanjutnya dapat dilakukan pemasangan temporary hanger dengan melibatkan tim Bukaka,’’ sambungnya. (ak27/rp)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.