BENGKALIS [ArtikelKeren] NEWS - CV Mega Prima selaku pelaksana pekerjaan pembangunan jembatan Sepahat Lama, desa Sepahat kecamatan Bukitbatu, dengan nilai kontrak 1,26 Miliar membantah telah melakukan kecurangan dalam mengerjakan proyek tersebut, dan sudah sesuai dengan petunjuk teknis kegiatan (bestek). Bahkan pihak perusahaan menegaskan siap bertanggungjawab terhadap kerusakan turap yang bergeser.
"Kita bekerja sudah sesuai bestek, sedikit pun tidak ada melenceng, kami siap bertanggungjawab terhadap kerusakan turap tersebut dengan memperbaiki sebagaimana mestinya, dan saat ini sedang dikerjakan, disamping itu kita juga sudah membuat surat pernyataan ke dinas PU terkait tanggungjawab perbaikan ini," ungkap Kuasa Direktur CV Mega Prima M. Nuh saat dihubungi, Senin (30/12/2013).
Dijelaskannya, penyebab lepasnya turap yang baru tuntas dikerjakan itu terjadi karena tekanan dari beton-beton cetak untuk turap yang mencapai beban belasan ton lebih yang diletakkan menumpuk tepat diatasnya. Hal tersebut terpaksa dilakukan mengingat alat berat (Kren-red) untuk memasang beton cetak tersebut tidak dapat beroperasi diatas kontur tanah yang lembut.
"Desain turapnya sudah sesuai, kami akui medan untuk memasang beton turap dengan berat belasan ton itu tidak bisa dilakukan oleh alat berat, jadi beton cetak ditumpuk terlebih dahulu diatasnya, dan ternyata perlahan mengakibatkan bergesernya turap yang sudah terpasang," paparnya.
Terpisah, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada Dinas PU untuk pekerjaan tersebut, Diongi saat dihubungi membenarkan bahwa perusahaan pelaksana sudah membuat pernyataan dan sudah diterimanya.
"Pihak pelaksana sudah memberikan surat pernyataan bertanggungjawab kepada kami, dalam isi surat tersebut mereka berjanji pada masa pemeliharaan turap jembatan yang bergeser itu akan diperbaiki sebagaimana mestinya, dan sifatnya wajib," tegasnya. (ak27)
"Kita bekerja sudah sesuai bestek, sedikit pun tidak ada melenceng, kami siap bertanggungjawab terhadap kerusakan turap tersebut dengan memperbaiki sebagaimana mestinya, dan saat ini sedang dikerjakan, disamping itu kita juga sudah membuat surat pernyataan ke dinas PU terkait tanggungjawab perbaikan ini," ungkap Kuasa Direktur CV Mega Prima M. Nuh saat dihubungi, Senin (30/12/2013).
Dijelaskannya, penyebab lepasnya turap yang baru tuntas dikerjakan itu terjadi karena tekanan dari beton-beton cetak untuk turap yang mencapai beban belasan ton lebih yang diletakkan menumpuk tepat diatasnya. Hal tersebut terpaksa dilakukan mengingat alat berat (Kren-red) untuk memasang beton cetak tersebut tidak dapat beroperasi diatas kontur tanah yang lembut.
"Desain turapnya sudah sesuai, kami akui medan untuk memasang beton turap dengan berat belasan ton itu tidak bisa dilakukan oleh alat berat, jadi beton cetak ditumpuk terlebih dahulu diatasnya, dan ternyata perlahan mengakibatkan bergesernya turap yang sudah terpasang," paparnya.
Terpisah, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada Dinas PU untuk pekerjaan tersebut, Diongi saat dihubungi membenarkan bahwa perusahaan pelaksana sudah membuat pernyataan dan sudah diterimanya.
"Pihak pelaksana sudah memberikan surat pernyataan bertanggungjawab kepada kami, dalam isi surat tersebut mereka berjanji pada masa pemeliharaan turap jembatan yang bergeser itu akan diperbaiki sebagaimana mestinya, dan sifatnya wajib," tegasnya. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.