BENGKALIS [ArtikelKeren] NEWS - Untuk menekan pemakai narkoba di Kabupaten Bengkalis, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis berencana membangun pusat rehabilitasi di Kota Duri, Kecamatan Mandau. Hal itu dikarenakan saat ini Pemkab Bengkalis belum memiliki fasilitas rehabilitasi terkait pemakai narkoba.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Bengkalis, Suayatno, Sabtu (28/12/2013). Dikatakannya, bahwa untuk menekan pemakai narkoba perlu adanya tempat yang bisa menyembukan para pemakai ini. Selain itu melalui jarum suntik dan hubungan bebas juga bisa menimbulkan penyakit HIV/AIDS.
"Untuk itulah mengapa tempat rehabilitasi ini akan dibangun oleh Pemkab Bengkalis. Karena yang kita khawatirkan, pengguna narkoba sudah semakin memprihatinkan. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun sudah mulai tercemar dengan obat-obatan haram itu," ujar Suayatno.
Selain itu, Wakil Bupati juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama memberantas HIV/AIDS. Karena dilihat dari kasus yang ada, penderita HIV/AIDS ternyata sebagian besar merupakan usia produktif. Sedangkan jika dilihat dari faktor resiko, yaitu pekerja seks komersil, pelanggan dan waria.
"Untuk penularannya yang paling dominan melalui hubungan seksual yang tidak aman, yaitu 90,4 persen kasus. yang kemudian diikuti penularan melalui jarum suntik. Upaya penanggulangan yang dilakukan Pemkab Bengkalis, yaitu dengan membentuk klinik VCT (Voluntary Counseling Test) yang didukung melalui konseling dan test sukarela," kata Suayatno.
Wakil Bupati juga menambahkan, pencegahan bisa dilakukan melalui penyuluhan melalui tokoh masyarakat, tokoh agama, lurah, kepala desa dan camat. Karena merupakan upaya bersama dalam mencegah dan menaggulangi penyakit HIV/AIDS.
"Penularan HIV dan AIDS dapat dicegah, apabila semua pihak bersatu padu. Khususnya dilingkungan keluarga yang memahami dan menyadari tentang bahaya penyakit itu dan penularannya," tutup Suayatno yang juga menjabat sebagai ketua Badan Narkotika (BNK) Kabupaten Bengkalis. (ak27)
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Bengkalis, Suayatno, Sabtu (28/12/2013). Dikatakannya, bahwa untuk menekan pemakai narkoba perlu adanya tempat yang bisa menyembukan para pemakai ini. Selain itu melalui jarum suntik dan hubungan bebas juga bisa menimbulkan penyakit HIV/AIDS.
"Untuk itulah mengapa tempat rehabilitasi ini akan dibangun oleh Pemkab Bengkalis. Karena yang kita khawatirkan, pengguna narkoba sudah semakin memprihatinkan. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun sudah mulai tercemar dengan obat-obatan haram itu," ujar Suayatno.
Selain itu, Wakil Bupati juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama memberantas HIV/AIDS. Karena dilihat dari kasus yang ada, penderita HIV/AIDS ternyata sebagian besar merupakan usia produktif. Sedangkan jika dilihat dari faktor resiko, yaitu pekerja seks komersil, pelanggan dan waria.
"Untuk penularannya yang paling dominan melalui hubungan seksual yang tidak aman, yaitu 90,4 persen kasus. yang kemudian diikuti penularan melalui jarum suntik. Upaya penanggulangan yang dilakukan Pemkab Bengkalis, yaitu dengan membentuk klinik VCT (Voluntary Counseling Test) yang didukung melalui konseling dan test sukarela," kata Suayatno.
Wakil Bupati juga menambahkan, pencegahan bisa dilakukan melalui penyuluhan melalui tokoh masyarakat, tokoh agama, lurah, kepala desa dan camat. Karena merupakan upaya bersama dalam mencegah dan menaggulangi penyakit HIV/AIDS.
"Penularan HIV dan AIDS dapat dicegah, apabila semua pihak bersatu padu. Khususnya dilingkungan keluarga yang memahami dan menyadari tentang bahaya penyakit itu dan penularannya," tutup Suayatno yang juga menjabat sebagai ketua Badan Narkotika (BNK) Kabupaten Bengkalis. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.