JAKARTA [ArtikelKeren] NEWS - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menemukan sebanyak 300 ribu-an siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) secara nasional tak terserap di SMP maupun MTs tahun 2013. Hingga kini belum diketahui penyebab hilangnya ratusan ribu pelajar tersebut.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar (Dikdas) Hamid Muhammad, mengungkapkan, temuan hilangnya ratusan ribu lulusan SD itu diketahui dari jumlah lulusan SD secara nasional sekitar 4 juta orang. Namun, di data Kemendikbud, hanya 3,7 juta lulusan saja yang terserap di SMP maupun MTs.
"Dari 4 juta lulusan SD, yang terserap di SMP/MTs hanya 3,7 siswa," kata Hamid Muhammda di sela-sela konferensi pers akhir tahun Kemendikbud, Jakarta, Senin (30/12).
Namun demikian, Hamid belum berani mengklaim bahwa 300 ribuan lulusan SD itu tidak melanjutkan pendidikan. Sebab ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Di antaranya mereka ada yang putus sekolah, ada yang melanjutkan ke pendidikan Diniyah atau Paket B.
"Saya belum cek Diniyah, belum cek Paket B. Ini yang harus saya pastikan dan teliti tahun depan. Jadi bukan berarti mereka tidak melanjutkan pendidikan. Saya masih mau lihat berapa yang masuk Diniyah atau paket B," jelas mantan Dirjen Pendidikan Menengah itu.
Alasan Kemendikbud belum bisa mengklaim bahwa 300 ribuan lulusan SD itu putus sekolah juga dikarenakan setiap tahun pemerintah terus mengalokasikan anggaran untuk pembangunan ruang kelas baru (RKB). Sehingga tidak terserapnya lulusan SD di SMP/MTs karena kekurangan kursi, dianggap tak logis. "Lagipula dari hitung-hitungan kita. SMP/MTs yang ada itu mampu menampung semua lulusan SD. Makanya ini PR (pekerjaan rumah) saya tahun depan, mencari tahu kenapa 300 ribu lulusan SD tak terserap," tandasnya. (ak27)
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar (Dikdas) Hamid Muhammad, mengungkapkan, temuan hilangnya ratusan ribu lulusan SD itu diketahui dari jumlah lulusan SD secara nasional sekitar 4 juta orang. Namun, di data Kemendikbud, hanya 3,7 juta lulusan saja yang terserap di SMP maupun MTs.
"Dari 4 juta lulusan SD, yang terserap di SMP/MTs hanya 3,7 siswa," kata Hamid Muhammda di sela-sela konferensi pers akhir tahun Kemendikbud, Jakarta, Senin (30/12).
Namun demikian, Hamid belum berani mengklaim bahwa 300 ribuan lulusan SD itu tidak melanjutkan pendidikan. Sebab ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Di antaranya mereka ada yang putus sekolah, ada yang melanjutkan ke pendidikan Diniyah atau Paket B.
"Saya belum cek Diniyah, belum cek Paket B. Ini yang harus saya pastikan dan teliti tahun depan. Jadi bukan berarti mereka tidak melanjutkan pendidikan. Saya masih mau lihat berapa yang masuk Diniyah atau paket B," jelas mantan Dirjen Pendidikan Menengah itu.
Alasan Kemendikbud belum bisa mengklaim bahwa 300 ribuan lulusan SD itu putus sekolah juga dikarenakan setiap tahun pemerintah terus mengalokasikan anggaran untuk pembangunan ruang kelas baru (RKB). Sehingga tidak terserapnya lulusan SD di SMP/MTs karena kekurangan kursi, dianggap tak logis. "Lagipula dari hitung-hitungan kita. SMP/MTs yang ada itu mampu menampung semua lulusan SD. Makanya ini PR (pekerjaan rumah) saya tahun depan, mencari tahu kenapa 300 ribu lulusan SD tak terserap," tandasnya. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.