Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Selasa, 26 November 2013

Pendidikan: Kurikulum Sinergis!

Selasa, November 26, 2013 By Unknown No comments

Oleh : Sudarmi


[ArtikelKeren] OPINI - Kurikulum pendidikan berganti tahun demi tahun. Berawal dari tahun 1947 yang dinamai Rentjana Pelajaran, kemudian berganti Rencana Pelajaran Terurai pada 1952, kemudian secara berkelanjutan mempunyai nama yang berbeda di tahun yang berbeda periodenya seperti Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984 yang kita kenal dengan sebutan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), Kurikulum 1994 Suplemen Kurikulum 1999, Kurikulum 2004 yang familiar dengan sebutan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), Kurikulum 2006 dengan nama KTSP dan berlanjut dengan Kurikulum 2013 yang terbaru dan tengah dalam proses pengaplikasian ke seluruh sekolah-sekolah.

Kemendikbud (dulu namanya Depdiknas), sebagai pemangku kebijakan di bidang pendidikan, seakan tak pernah diam untuk setiap periode tahun mengutak-atik kurikulum demi terciptanya pendidikan yang bermutu.

Dengan harapan kelak akan lahir pemimpin-pemimpin bangsa yang dibesarkan dari proses bernama pendidikan tersebut.

Kurikulum layaknya bursa transfer pemain dalam sebuah kompetisi liga sepak bola, berganti dari musim ke musim namun sampai saat ini tidak ada yang dianggap paling sempurna. Semua punya celah untuk melahirkan kesalahan, semua punya ruang untuk mendatangkan kritikan, semua punya sisi untuk menghadirkan kontroversi.

Konon kurikulum 2013 disebut-sebut sebagai kurikulum humanis, kurikulum yang memfasilitasi anak untuk mengembangkan karakter sesuai kepribadian dan kecerdasannya.

Tidak lagi menjadikan anak-anak sebagai produk pendidikan yang bermental robot yang siap menjadi mesin produksi di dunia kerja.

Terlepas dari begitu banyak dan seringnya berganti kurikulum, seperti apapun desain dan rancangan kurikulum serta tujuan pengimplementasiannya, bagi saya tidak akan pernah menghasilkan produk yang bermutu secara menyeluruh jika tidak ditunjang dengan berbagai elemen yang ada dalam lingkungan pendidikan.

Pendidikan itu berbicara mengenai sistem keberlanjutan dan keberlangsungan. Untuk melangsungkan kinerja sistem yang berkualitas diperlukan adanya kerja sama yang baik bagi para pelaku sistem.

Opini ini cenderung konvensional namun memang dalam faktanya tidak banyak yang mampu membentuk lingkungan pendidikan yang proporsional dengan mengharmoniskan para pelaku sistem di dalamnya.

Siapa saja yang disebut sebagai pelaku sistem dalam keberlangsungan pendidikan itu? Jelas, proses pendidikan tidak akan terlepas dari peran guru, orangtua dan lingkungan.

Tiga elemen inilah yang harusnya dapat bekerja secara sinergis untuk menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas.

Sejak 1990, pasca lulus dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG di Bengkalis), saya mulai menjalani profesi sebagai seorang guru SD.

Lebih dari 23 tahun saya berkelana dalam dunia pendidikan. Hampir dapat saya pastikan bahwa sekolah tidak akan pernah menghasilkan produk pendidikan yang berkualitas apabila tidak diimbangi dengan daya dukung tiga elemen utama dalam sistem pendidikan tersebut.

Guru Ujung Tombak Pendidikan

Guru menjadi elemen terpenting dalam proses pendidikan. Guru merupakan ujung tombak utama keberlangsungan pendidikan. Menjadi garda terdepan dalam proses pendidikan, guru merupakan subjek utama yang harus dijaga kualitasnya.

Seperti apapun kurikulumnya, seperti apapun bangunan sekolahnya jika di dalamnya hadir guru-guru yang punya kompetensi tinggi maka bukan tidak mungkin proses pendidikan mampu menghasilkan produk yang gemilang.

Beberapa hari lalu saya membaca sebuah buku yang ditulis oleh J Sumardianta “Guru Gokil Murid Unyu” sebuah buku yang mengupas tentang peran guru dalam pendidikan.

Tulisannya sangat ringan namun kedalaman maknanya mampu menyentuh relung hati paling dalam seorang guru.

Dijelaskan dalam buku tersebut berbagai karakter guru. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah fungsi guru untuk saat ini. Fungsi guru tidak lagi sebagai produsen pengetahuan yang siap memasok ilmu kedalam otak siswanya. Saat ini guru modern berubah fungsinya menjadi “menginspirasi”.

Sudah sewajarnya siswa mampu menggali inspirasi dari lingkungan terdekatnya. Karena lingkungan terdekat akan memberikan banyak ruang untuk berinteraksi.

Sudah sewajarnya jika ruang interaksi siswa tersebut memberikan sesuatu yang lebih dari sekadar ilmu yaitu “inspirasi”

Seperti yang diutarakan J Sumardianta bahwa guru inspiratif bekerja seperti kapal selam, membawa murid bergerak perlahan pada kedalaman makna.

Untuk itulah peran guru dalam pendidikan sangat vital. Karena berbicara tentang profesi guru tak ubahnya berbicara tentang masa depan bangsa. Sudah semestinya kualitas guru dalam mendidik siswa perlu ditingkatkan.

Hadirnya guru berkualitas di dalam kehidupan siswa akan memberi ruang yang bermanfaat untuk menjadikan pendidikan sebagai proses melahirkan masa depan yang gemilang. Jangan berbicara tentang kurikulum dan sistem pendidikan di level atas jika dalam praktiknya anak-anak tumbuh dengan didikan guru yang tak memberi makna berarti dalam kehidupan mereka.

Selain itu, kehadiran orangtua dalam perkembangan anak adalah sebuah kemutlakan. Ibarat istilah “orangtua adalah tempat anak bercermin” setiap gelagat dan gerak-gerik orangtua menjadi magnet tersendiri bagi anak untuk menduplikasikannya. Orangtua adalah akses terdekat bagi anak untuk belajar banyak hal dalam kehidupan.

Orangtua dan guru harus bersinergi untuk bersama-sama membangun rancangan terbaik bagi masa depan anak. Dengan cara yang tentu berbeda, guru dan orangtua seharusnya mampu menjadi akses terdekat bagi anak untuk mengembangkan karakter positif yang ada di dalam diri mereka.

Lingkungan Pembentuk Karakter

Sering sekali kita berkomentar jika lingkungan mampu memberi dampak signifikan untuk proses pendidikan anak. Dampak itu bisa bermacam-macam, bisa dampak positif bisa juga negatif. Namun secara ideal, lingkungan yang baik akan menghasilkan anak-anak yang baik. Begitu pula sebaliknya. Maka dari itu, lewat kerja sama yang sinergi tadi, orangtua seharusnya mampu memantau lingkungan tempat anaknya tumbuh.

Dengan siapa anak bergaul, bagaimana anak beraktivitas di luar sekolah, semua menjadi tugas dan tanggung jawab orangtua untuk berperan aktif mengendalikan proses perkembangan anak.

Mengilhami sebuah ungkapan “pelaut tangguh tidak lahir dari lautan yang tenang” maka kita tidak akan menjumpai anak yang hebat jika lingkungan tempat mereka tumbuh hanya memberikan pengalaman yang biasa-biasa saja.

Siapa yang sepatutnya bertanggung jawab terhadap lingkungan tumbuh kembang anak? Tentu, jawabannya adalah orangtua.

Orangtua punya hak mutlak untuk mendekatkan anak pada lingkungan yang baik, lingkungan yang memberi manfaat terbaik bagi anak-anak.

Lingkungan punya dampak yang serius bagi keberlangsungan proses perkembangan anak. Untuk itulah orangtua diimbau agar tidak apatis terhadap apa yang dilakukan oleh anak dalam kesehariannya.

Dengan kesinergian tiga unsur utama dalam pendidikan di atas kita boleh berandai-andai apabila di kemudian hari proses pendidikan mampu melahirkan sebuah produk yang gemilang secara merata.

Saat ini memang kita sudah bisa menjumpai produk-produk pendidikan yang bermutu di masing-masing era. Namun skala hitung mereka masih masuk kategori minor dibanding jumlah penduduk dan angka siswa sekolah yang cukup tinggi.

Mari kita bangun sebuah sistem pendidikan yang berpihak pada perkembangan kualitas anak demi terciptanya generasi gemilang di masa depan. Seperti apapun kurikulumnya, seperti apapun sistemnya, efektivitas dari keberlangsungan pendidikan adalah kesinergisan masing-masing elemen di dalamnya.***(ak27/rp)



Sudarmi
Guru di SD terpencil di Pulau Bengkalis


0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN