SAMPANG [ArtikelKeren] NEWS - Buwarni, nenek berusia 80 tahun, ditemukan tewas mengenaskan di kamar rumahnya Selasa (19/11) dalam kondisi tangan diborgol dan mulut dilakban. Korban adalah warga Desa Banyuates, Kecamatan Banyuates, Sampang.
Di Dusun Karang Timur, tempat tinggalnya, Buwarni dikenal sebagai janda kaya. Jasad korban kali pertama ditemukan Mairah, keponakan Buwarni. Mairah tiba di rumah Buwarni sekitar pukul 05.30. Saat itu pintu rumah tidak terkunci. Mairah pun langsung masuk ke rumah dan menuju kamar korban. Setiba di kamar tersebut, Mairah melihat korban masih telentang di atas kasur. Saat itu seluruh tubuh Buwarni masih tertutup selimut.
Karena mengira bibinya masih tidur, Mairah lalu membuka selimut tersebut. Betapa kaget Mairah saat menyingkap selimut tersebut. Dia melihat mulut Buwarni tertutup lakban dan kedua tangannya terborgol.
"Setelah itu, saya baru tahu bahwa bibi meninggal. Saya yakin bibi menjadi korban pembunuhan," tutur Mairah. Dia menambahkan, ketika ditemukan, korban masih mengenakan mukena.
Sementara itu, anak angkat korban, Zainap, 45, mengatakan bahwa selama ini Buwarni yang berstatus janda tersebut tidak pernah tidur sendiri di rumahnya. Menurut dia, biasanya setiap malam H. Nuryan, 50, suami Zainap, tidur di rumah sang ibu angkat. Hal itu dilakukan untuk menjaga keamanan di rumah Buwarni.
Namun, karena malam itu Zainap sakit, Nuryan tak menemani Buwarni. "Biasanya pintunya dikunci dari dalam," ucap Zainap.
Nuryan menjelaskan bahwa kemarin pintu rumah Buwarni tak terkunci. Saat korban ditemukan, kunci pintu menempel di sisi luar.
Tidak hanya itu, saat keluarga melihat ke dalam, seisi rumah sudah berantakan. "Semua isi lemari diobok-obok dan dalam kondisi berantakan," tuturnya. Zainap lantas memeriksa perhiasan dan uang korban yang biasa diletakkan di lemari. Ternyata barang-barang berharga milik korban hilang. Di antaranya, emas seberat 250 gram dan uang Rp 100 juta. (jpnn/ak27)
Di Dusun Karang Timur, tempat tinggalnya, Buwarni dikenal sebagai janda kaya. Jasad korban kali pertama ditemukan Mairah, keponakan Buwarni. Mairah tiba di rumah Buwarni sekitar pukul 05.30. Saat itu pintu rumah tidak terkunci. Mairah pun langsung masuk ke rumah dan menuju kamar korban. Setiba di kamar tersebut, Mairah melihat korban masih telentang di atas kasur. Saat itu seluruh tubuh Buwarni masih tertutup selimut.
Karena mengira bibinya masih tidur, Mairah lalu membuka selimut tersebut. Betapa kaget Mairah saat menyingkap selimut tersebut. Dia melihat mulut Buwarni tertutup lakban dan kedua tangannya terborgol.
"Setelah itu, saya baru tahu bahwa bibi meninggal. Saya yakin bibi menjadi korban pembunuhan," tutur Mairah. Dia menambahkan, ketika ditemukan, korban masih mengenakan mukena.
Sementara itu, anak angkat korban, Zainap, 45, mengatakan bahwa selama ini Buwarni yang berstatus janda tersebut tidak pernah tidur sendiri di rumahnya. Menurut dia, biasanya setiap malam H. Nuryan, 50, suami Zainap, tidur di rumah sang ibu angkat. Hal itu dilakukan untuk menjaga keamanan di rumah Buwarni.
Namun, karena malam itu Zainap sakit, Nuryan tak menemani Buwarni. "Biasanya pintunya dikunci dari dalam," ucap Zainap.
Nuryan menjelaskan bahwa kemarin pintu rumah Buwarni tak terkunci. Saat korban ditemukan, kunci pintu menempel di sisi luar.
Tidak hanya itu, saat keluarga melihat ke dalam, seisi rumah sudah berantakan. "Semua isi lemari diobok-obok dan dalam kondisi berantakan," tuturnya. Zainap lantas memeriksa perhiasan dan uang korban yang biasa diletakkan di lemari. Ternyata barang-barang berharga milik korban hilang. Di antaranya, emas seberat 250 gram dan uang Rp 100 juta. (jpnn/ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.