Oknum polisi berpangkat Brigadir dengan inisial DR itu, aktif berdinas di Polsek Lubuk Kilangan dan dituduh telah melanggar Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api.
Kemarin (7/11) Brigadir DR telah diamankan di sel Mapolda Sumbar. Kasusnya ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumbar untuk penyidikan lebih lanjut. Dia juga akan diperiksa, apakah terlibat atau tidak dengan sejumlah perampokan dan kasus kejahatan lainnya di Sumbar.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres, Brigadir DR ditangkap di salah satu kawasan di Kabupaten Solok. Saat itu kabarnya dia berangkat dari Padang dan hendak menuju Kabupaten Dharmasraya. Petugas patroli salah satu Polsek di Kabupeten Solok mencurigai mobil yang ditumpanginya dan langsung menghadang serta melakukan penggeledahan.
DR mengaku anggota polisi. Namun, dia memiliki senjata api jenis FN yang seharusnya bukan milik Polri. Selain itu, dia tidak memilki surat izin kepemilikan. Akhirnya dia ditangkap dan kasusnya diserahkan ke Ditreskrimum Polda Sumbar.
Kabid Humas Polda Sumbar AKBP Syamsi menyebutkan, senpi yang dimiliki Brigadir DR bukan senpi yang dikhususkan untuk Polri.
Selain itu senpi tersebut jelas-jelas tidak ada surat izinnya. Untuk itulah Brigadir DR ditahan dan diperiksa karena bisa saja ia terlibat sejumlah kasus kejahatan dengan menggunakan senjata api di Sumbar. "Kita periksa intensif di Ditreskrimum, karena bisa saja ia terlibat kasus kejahatan yang menggunakan senjata api yang terjadi akhir-akhir ini," ujar mantan Wadirlantas Polda Sumbar ini.
Sumber : jpnn.com
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.