Phillip Island [ArtikelKeren] NEWS - Untuk kali pertama sepanjang sejarah, balapan MotoGP mewajibkan seluruh rider mengganti motor meski hujan tidak turun. Aturan lain soal speed limit diklaim membuat rider jadi bingung.
Karena alasan keamanan, terkait kekhawatiran akan daya tahan ban bridgestone tak cukup kuat untuk dipakai hingga balapan tuntas, Race Direction mewajibkan seluruh pebalap mengganti motor di lap sembilan atau sepuluh. Juga demi alasan keselamatan pebalap, race di Phillip Island dipangkas jumlahnya dari yang seharusnya 27 menjadi hanya 19 putaran saja.
Terkait keharusan melakukan pit stop, Marquez jadi 'korban'. Baru mengganti motor di lap ke-11, pebalap Honda itu dikibari bendera hitam alias didiskualifikasi. Marquez yang sebelumnya punya peluang jadi juara dunia di seri Australia kini cuma unggul 18 poin saja dari Jorge Lorenzo.
Perubahan aturan lain pada MotoGP Australia ini adalah area speed limit yang ditambah. Kembali karena alasan keamanan dan keselamatan, speed limit menjelang dan selepas pit diperpanjang.
Pedrosa sempat dijatuhi sanksi turun satu posisi di tengah balapan akibat melanggar speed limit tersebut. Namun karena Marquez didiskualifikasi, Pedrosa bisa langsung naik lagi ke posisi dua.
"Aturan-aturannya terus berubah setiap menit. Segalanya harus masuk kepala Anda dan sulit pada awalnya untuk beradaptasi dengan aturan tersebut tanpa membuat kesalahan," sahut Pedrosa usai balapan.
"Marc membuat kesalahan dan saya juga. Semuanya berjalan sangat cepat dan itu membingungkan untuk para pebalap dan mekanik. Kami harusnya tahu jelas di lap berapa harus masuk pit dan itu tak jelas apakah lap sembilan atau sepuluh, dan pitlane-nya juga lebih panjang dari kondisi normal. Semuanya aneh hari ini," lanjut dia di Autosport.
Kritik terkait perubahan beberapa aturan untuk balapan di Australia juga dilontarkan Colin Edward.
"Tidak senang dengan keputusan (pada Marc Marquez). Pertama kalinya skenario ini diterapkan dan (muncul) diskualifikasi. Kami bukan ahli matematika... biarkan kami membalap dan f*** off," tulis Edward melalui akun Twitternya.
Karena alasan keamanan, terkait kekhawatiran akan daya tahan ban bridgestone tak cukup kuat untuk dipakai hingga balapan tuntas, Race Direction mewajibkan seluruh pebalap mengganti motor di lap sembilan atau sepuluh. Juga demi alasan keselamatan pebalap, race di Phillip Island dipangkas jumlahnya dari yang seharusnya 27 menjadi hanya 19 putaran saja.
Terkait keharusan melakukan pit stop, Marquez jadi 'korban'. Baru mengganti motor di lap ke-11, pebalap Honda itu dikibari bendera hitam alias didiskualifikasi. Marquez yang sebelumnya punya peluang jadi juara dunia di seri Australia kini cuma unggul 18 poin saja dari Jorge Lorenzo.
Perubahan aturan lain pada MotoGP Australia ini adalah area speed limit yang ditambah. Kembali karena alasan keamanan dan keselamatan, speed limit menjelang dan selepas pit diperpanjang.
Pedrosa sempat dijatuhi sanksi turun satu posisi di tengah balapan akibat melanggar speed limit tersebut. Namun karena Marquez didiskualifikasi, Pedrosa bisa langsung naik lagi ke posisi dua.
"Aturan-aturannya terus berubah setiap menit. Segalanya harus masuk kepala Anda dan sulit pada awalnya untuk beradaptasi dengan aturan tersebut tanpa membuat kesalahan," sahut Pedrosa usai balapan.
"Marc membuat kesalahan dan saya juga. Semuanya berjalan sangat cepat dan itu membingungkan untuk para pebalap dan mekanik. Kami harusnya tahu jelas di lap berapa harus masuk pit dan itu tak jelas apakah lap sembilan atau sepuluh, dan pitlane-nya juga lebih panjang dari kondisi normal. Semuanya aneh hari ini," lanjut dia di Autosport.
Kritik terkait perubahan beberapa aturan untuk balapan di Australia juga dilontarkan Colin Edward.
"Tidak senang dengan keputusan (pada Marc Marquez). Pertama kalinya skenario ini diterapkan dan (muncul) diskualifikasi. Kami bukan ahli matematika... biarkan kami membalap dan f*** off," tulis Edward melalui akun Twitternya.
Sumber : sport.detik.com
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.