Dengan rencana besar yang didukung dana yang juga wah, akankah Riau menikmati dana sebesar itu untuk menutupi krisi listrik yang terjadi selama ini?
Menanggapi hal ini Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit menyambut gembira kabar tersebut. Ia berharap Riau termasuk kedalam rencana pengembangan jaringan listrik oleh PLN pusat ini.
Mambang mengaku trauma dengan perlakuan tidak adil PLN terhadap Riau selama ini. Sebagai daerah penghasil sumber energi, Riau justru tidak bisa memenuhi energi listrik bagi masyarakat.
Menurut Mambang, kondisi ini diperparah minimnya upaya PLN Wilayah Riau dan kepulauan Riau dalam meningkatkan kemampuan daya dengan menambah pembangkit baru, untuk permintaan pertumbuhan listrik selama ini cukup tinggi.
Jikapun ada penambahan pembangkit, itu hanya bersifat sementara, karena pembangkit tambahan tersebut merupakan relokasi pembangkit bekas dari daerah lain. Sehingga tidak maksimal dalam menghasilkan daya listrik.
"Saya memang belum mendapat informasi rinci (belanja modal,red) dari PLN. Ini perlu komunikasi, karena kita perlu jaminan dari PLN, supaya kita tidak lagi jadi bulan-bulananlah," ujar Mambang.
Dijelaskan Mambang, selama ini masyarakat Riau sudah cukup sabar menghadapi krisis listrik yang tidak berkesudahan ini. Karenanya, dengan adanya belanja modal Rp5,5 triliun itu, Ia berharap Riau mendapat salah satu prioritas pembangunan jaringan listrik.
"Kita hanya minta jaminan. Kalau hidup-mati begini kita yang susah. Kalau hidup, ya hidup betul, kalau mati yang matikan betul, jangan digonta-ganti. Makanya Riau harus diprioritaskan,jangan dimain-mainkan lagi," tukasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, PLN mendapat dana segar Rp5,5 triliun, yang bakal digunakan sebagai anggaran melanjutkan proyek percepatan 10.000 megawatt (MW) tahap I, dan diharapkan bisa selesai tahun depan.
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.