Saat penembakan terjadi, korban baru saja mengambil uang dari Bank Mandiri di Jalan Hangtuah, Duri. Ia bermaksud pulang ke rumahnya. Persis di simpang Jalan Harapanbaru, dua sepeda motor yang membuntutinya dari belakang langsung memepet. Barlen dipaksa empat kawanan itu berhenti di pinggir jalan.
Saksi mata di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan, korban diminta oleh para pelaku keluar dari mobil Toyota Hilux putih BM 9999 JG yang ia kendarai. Korban menolak permintaan tersebut. Lantas, salah seorang di antara mereka menembak korban dari jarak dekat. ‘’Saya baru saja pulang menjemput anak sekolah. Sepertinya mereka bertengkar. Makanya saya mendekat dengan maksud menolong. Namun saya ditodong pistol dan disuruh menjauh,’’ kata saksi yang tak bersedia disebut identitasnya.
Masih menurut saksi, ia mendengar suara tembakan. Tak hanya ia yang mendengar dan melihat kejadian itu. Saat itu cukup banyak orang yang berada di sekitar TKP, karena memang merupakan jalur ramai dan padat pemukiman itu. Selepas menembak korbannya, keempat OTK langsung melarikan diri.
Tapi uang Rp200 juta yang berada di dalam mobil korban yang dikhawatirkan dilarikan kawanan tersebut tak sempat dijamah. Kemungkinan, kata saksi, para pelaku terburu-buru. Mereka langsung kabur dan tak sempat mengambil uang itu karena khawatir lantaran warga yang terkejut langsung berdatangan ke TKP. Saat letusan senjata api di siang bolong itu kemarin, kontan membuat heboh warga dan pengguna jalan raya. Warga pun berhamburan. Tubuh Barlen yang bersimbah darah di belakang stir langsung dilarikan warga ke Balai Pengobatan Santo Yosep yang hanya berjarak beberapa puluh meter saja dari TKP. Sayang, nyawa tauke yang dikenal cukup luas di kalangan masyarakat setempat itu tak tertolong.
Sementara itu, Jalan lintas Sebanga menuju sejumlah desa di belahan Timur Kecamatan Mandau dan Pinggir itu langsung macet selepas kejadian itu. Puluhan kendaraan tersekat di sekitar TKP. Balai Pengobatan Santo Yosep pun dipadati pengunjung yang ingin menyaksikan dari dekat.
Petugas polisi yang turun ke TKP segera melakukan pengamanan. Jejak pelarian pelaku pun dikejar. Hingga kini belum diketahui apa motif dari penembakan berujung maut itu. Apakah murni perampokan atau ada motif lain seperti persaingan bisnis dan lain sebagainya.
Istri korban, Nurmita Damanik (40) yang tinggal dalam jarak hanya sekitar satu kilometer dari TKP tak kuasa menahan tangis melihat jasad suaminya yang terbujur kaku di klinik Santo Yosep. Menurutnya, Barlen hanya permisi untuk keluar sebentar. Korban pun tak menyebut kalau dirinya akan pergi ke bank untuk mengambil uang. Bersama kerabat, Nurmita pun terus mendampingi jenazah suaminya ketika dibawa ke RSUD Duri untuk divisum.
Kapolsek Mandau, Kompol Jose DC Fernandes SIK melalui kanit Reskrim AKP Maitertika SH MH di TKP kemarin menyebut, korban Barlen tewas akibat luka tembak yang dideritanya. Peluru yang dilesakkan penjahat mengenai tangan, bahu kiri lantas tembus ke bahu kanan dan rusuk. ‘’Ada tiga proyektil yang sudah dikeluarkan. Luka tembaknya di bahu kiri tembus ke kanan. Motif penembakan ini belum bisa kita pastikan karena masih dalam penyelidikan. Dan dari short message service (SMS) banking korban, tercatat dua kali penarikan uang, masing-masing Rp50 juta dan Rp150 juta,’’ terang Maitertika sembari menyebut bahwa kasus ini tengah diselidiki secara intensif oleh jajaran kepolisian setempat.
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.