Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Hanya menghitung hari, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau akan melakukan penghitungan surat suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau (Pilgubri) periode 2013-2018.
Arena pesta demokrasi di Bumi Lancang Kuning ini memang sering membuat kejutan.
Mulai dari pemilihan perahu politik, kejutan-kejutan terus terjadi. Hingga akhirnya penetapan pasangan calon yang bertarung, hingga pengundian nomor urut, 1 Herman Abdullah-Agus Widayat (HA), 2 Anas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman (Aman), 3 Lukman Edy-Suryadi Khusaini (Lurus), 4 Ahmad-Masrul Kasmy (Beramal), dan 5 Jon Erizal-Raja Mambang Mit (JE-MM).
Proses pemilihan memang terus berlangsung, tapi persoalan gugatan pasangan independen, WIN (Wan Abubakar-Isjoni) belumlah tuntas. Dan yang sempat membuat penasaran, tidak adanya penghitungan cepat, seperti umumnya Pilkada di tanah air.
Awalnya, masing-masing pasangan calon mengklaim hasil hitungan ril tim masing-masing. Kondisi ini kembali memberikan kejutan-kejutan pada masyarakat.
Dari sekian persoalan yang berpotensi memberikan kejutan, yaitu penghitungan suara dan gugatan calon yang akhirnya tidak mendapatkan nomor urut, karena masih menunggu keputusan. Kalkulasi jika terjadi dua putaran pun menjadi hangat diperbincangkan.
Jika dilihat kondisi saat ini, terjadi dua alternatif pasangan yang akan bertarung di putaran kedua. Pasangan Aman dengan Herman-Agus, atau pasangan Aman dengan Ahmad-Masrul (Beramal).
Kondisi ini memang berpotensi memberikan kejutan kepada masyarakat, namun hal ini menjadi ajang pertarungan politik, antara partai politik menjelang Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Eksistensi partai bermula dari sini.
Akan ada pertarungan Parpol besar di daerah ini untuk membuktikan siapa sebenarnya mampu merebut hati rakyat. Jelas, lobi-lobi politik akan terjadi, begitu juga dengan koalisi atau berseberangan tak dapat dihindari.
Kembali diingatkan, bahwa para calon pemimpin Riau ini masih dalam suasana kompetisi. Meski sebagian besar masyarakat sudah merekam semua proses pemilihan lalu, namun itu sebaiknya diredam dulu, karena belum adanya keputusan final dari KPU Riau.
Semua kejutan di atas bermula dan tercipta karena pertarungan elit politik di daerah. Namun, imbasnya tentulah akan berdampak besar pada akar rumput.
Di sinilah tanggung jawab moril dan sifat kenegarawanan menjadi keharusan dari para elite-elite politik, sehingga apapun yang terjadi, permusuhan dan intrik di kalangan ini, mampu dilokalisir dengan kedewasaan berpolitik, sehingga tidak menjadi mudarat kepada masyarakat luas yang tidak mengerti.
Kejutan-kejutan selama ini, tentu sudah dipahami oleh elite politik di daerah untuk mengambil langkah bijak untuk memenangkan pertarungan di tengah-tengah masih ada waktu dan kesempatan hingga 15 September mendatang.
Kejutan-kejutan Pilgubri ini tentu sudah direkam oleh masyarakat dengan bukti, bahwa suasana dan kondisi di Riau masih kondusif dan pesta demokrasi ini berjalan dengan lancar dan damai.
Kita berharap, semua tahapan yang sudah diagendakan KPU dalam proses Pilgubri ini, berjalan dengan baik dan semua komponen yang terlibat di dalamnya ikut bertanggung jawab penuh menyukseskan Pilgubri ini.
Menang tidak sombong, dan kalah tidak benci. Bahkan semua tokoh ini bisa bersinergi kembali, untuk membangun Riau yang lebih maju.***
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Hanya menghitung hari, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau akan melakukan penghitungan surat suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau (Pilgubri) periode 2013-2018.
Arena pesta demokrasi di Bumi Lancang Kuning ini memang sering membuat kejutan.
Mulai dari pemilihan perahu politik, kejutan-kejutan terus terjadi. Hingga akhirnya penetapan pasangan calon yang bertarung, hingga pengundian nomor urut, 1 Herman Abdullah-Agus Widayat (HA), 2 Anas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman (Aman), 3 Lukman Edy-Suryadi Khusaini (Lurus), 4 Ahmad-Masrul Kasmy (Beramal), dan 5 Jon Erizal-Raja Mambang Mit (JE-MM).
Proses pemilihan memang terus berlangsung, tapi persoalan gugatan pasangan independen, WIN (Wan Abubakar-Isjoni) belumlah tuntas. Dan yang sempat membuat penasaran, tidak adanya penghitungan cepat, seperti umumnya Pilkada di tanah air.
Awalnya, masing-masing pasangan calon mengklaim hasil hitungan ril tim masing-masing. Kondisi ini kembali memberikan kejutan-kejutan pada masyarakat.
Dari sekian persoalan yang berpotensi memberikan kejutan, yaitu penghitungan suara dan gugatan calon yang akhirnya tidak mendapatkan nomor urut, karena masih menunggu keputusan. Kalkulasi jika terjadi dua putaran pun menjadi hangat diperbincangkan.
Jika dilihat kondisi saat ini, terjadi dua alternatif pasangan yang akan bertarung di putaran kedua. Pasangan Aman dengan Herman-Agus, atau pasangan Aman dengan Ahmad-Masrul (Beramal).
Kondisi ini memang berpotensi memberikan kejutan kepada masyarakat, namun hal ini menjadi ajang pertarungan politik, antara partai politik menjelang Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Eksistensi partai bermula dari sini.
Akan ada pertarungan Parpol besar di daerah ini untuk membuktikan siapa sebenarnya mampu merebut hati rakyat. Jelas, lobi-lobi politik akan terjadi, begitu juga dengan koalisi atau berseberangan tak dapat dihindari.
Kembali diingatkan, bahwa para calon pemimpin Riau ini masih dalam suasana kompetisi. Meski sebagian besar masyarakat sudah merekam semua proses pemilihan lalu, namun itu sebaiknya diredam dulu, karena belum adanya keputusan final dari KPU Riau.
Semua kejutan di atas bermula dan tercipta karena pertarungan elit politik di daerah. Namun, imbasnya tentulah akan berdampak besar pada akar rumput.
Di sinilah tanggung jawab moril dan sifat kenegarawanan menjadi keharusan dari para elite-elite politik, sehingga apapun yang terjadi, permusuhan dan intrik di kalangan ini, mampu dilokalisir dengan kedewasaan berpolitik, sehingga tidak menjadi mudarat kepada masyarakat luas yang tidak mengerti.
Kejutan-kejutan selama ini, tentu sudah dipahami oleh elite politik di daerah untuk mengambil langkah bijak untuk memenangkan pertarungan di tengah-tengah masih ada waktu dan kesempatan hingga 15 September mendatang.
Kejutan-kejutan Pilgubri ini tentu sudah direkam oleh masyarakat dengan bukti, bahwa suasana dan kondisi di Riau masih kondusif dan pesta demokrasi ini berjalan dengan lancar dan damai.
Kita berharap, semua tahapan yang sudah diagendakan KPU dalam proses Pilgubri ini, berjalan dengan baik dan semua komponen yang terlibat di dalamnya ikut bertanggung jawab penuh menyukseskan Pilgubri ini.
Menang tidak sombong, dan kalah tidak benci. Bahkan semua tokoh ini bisa bersinergi kembali, untuk membangun Riau yang lebih maju.***
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.