Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Hingga kemarin (17/9) Gunung Sinabung masih menyemburkan asap dan abu vulkanik. Kondisi ini tidak serta merta membuat pihak berwenang berani menurunkan status siaga (level III) gunung setinggi 2.460 meter tersebut menjadi waspada.
Karena itu, para pengungsi yang jumlahnya telah mencapai 5.877 jiwa itu belum diizinkan kembali ke desa masing-masing.
Bagaimana dampaknya bagi Riau? Tentu saja ada. Sebab sayur mayur, cabai dan buah-buahan di Riau sebagian juga didatangkan dari dataran tinggi di sekitar Berastagi dan sekitarnya.
Jika aktivitas gunung berapi tersebut masih mengancam petani di sekitar gunung, tentu petani tidak berani turun ke ladang dan dampaknya pasokan sayur dan buah-buahan akan berkurang dan efek dominonya harga sayur dan buah-buahan akan naik pula.
Di sisi lain, bencana alam gunung berapi ini diduga merupakan bagian aktivitas pergeseran antara lempengan Asia dengan Australia.
Hal ini dibuktikan dengan terjadinya gempa di Aceh, pesisir Sumbar (Mentawai) juga meningkatnya aktivitas gunung merapi di Sumbar, begitu ancaman di pesisir Lampung dan Selat Sunda bahkan pesisir Selatan Jawa.
Artinya ancaman itu sangat besar, di sinilah perlunya kesiagaan. Memang Riau bebas dari ancaman gempa, tetapi dampak gempa itu terbukti merugikan bagi Riau.
Misalnya harga sayur mayur dan keperluan pokok lainnya akan melonjak. Selain itu, sebagai provinsi tetangga tentunya kita juga cukup prihatin jika provinsi tetangga kita mengalami bencana.
Meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung memberi sinyal bagi kita semua bahwa kita hidup di atas bumi yang rawan bencana. Sumut dan Riau tak jauh. Artinya bencana itu bisa saja sewaktu-waktu akan menimpa Riau juga.
Kita akui sebagian penduduk di Riau ini berasal dari Sumatera Utara. Mereka ada yang beraktivitas di bidang perkebunan, perdagangan, pegawai, yang jelas kedekatan antara Riau dengan Sumut membuat hubungan antara dua provinsi ini sangat dekat.
Oleh karena itu wajar saja jika Riau juga turun prihatin atas ancaman bencana alam berupa meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut.
Kita berharap semoga aktivitas gunung tersebut semakin ramah, tidak lagi menunjukkan kegarangannya. Bagi warga sekitar yang mengalami ujian pun diharap bersabar dan waspada selalu.***
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Hingga kemarin (17/9) Gunung Sinabung masih menyemburkan asap dan abu vulkanik. Kondisi ini tidak serta merta membuat pihak berwenang berani menurunkan status siaga (level III) gunung setinggi 2.460 meter tersebut menjadi waspada.
Karena itu, para pengungsi yang jumlahnya telah mencapai 5.877 jiwa itu belum diizinkan kembali ke desa masing-masing.
Bagaimana dampaknya bagi Riau? Tentu saja ada. Sebab sayur mayur, cabai dan buah-buahan di Riau sebagian juga didatangkan dari dataran tinggi di sekitar Berastagi dan sekitarnya.
Jika aktivitas gunung berapi tersebut masih mengancam petani di sekitar gunung, tentu petani tidak berani turun ke ladang dan dampaknya pasokan sayur dan buah-buahan akan berkurang dan efek dominonya harga sayur dan buah-buahan akan naik pula.
Di sisi lain, bencana alam gunung berapi ini diduga merupakan bagian aktivitas pergeseran antara lempengan Asia dengan Australia.
Hal ini dibuktikan dengan terjadinya gempa di Aceh, pesisir Sumbar (Mentawai) juga meningkatnya aktivitas gunung merapi di Sumbar, begitu ancaman di pesisir Lampung dan Selat Sunda bahkan pesisir Selatan Jawa.
Artinya ancaman itu sangat besar, di sinilah perlunya kesiagaan. Memang Riau bebas dari ancaman gempa, tetapi dampak gempa itu terbukti merugikan bagi Riau.
Misalnya harga sayur mayur dan keperluan pokok lainnya akan melonjak. Selain itu, sebagai provinsi tetangga tentunya kita juga cukup prihatin jika provinsi tetangga kita mengalami bencana.
Meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung memberi sinyal bagi kita semua bahwa kita hidup di atas bumi yang rawan bencana. Sumut dan Riau tak jauh. Artinya bencana itu bisa saja sewaktu-waktu akan menimpa Riau juga.
Kita akui sebagian penduduk di Riau ini berasal dari Sumatera Utara. Mereka ada yang beraktivitas di bidang perkebunan, perdagangan, pegawai, yang jelas kedekatan antara Riau dengan Sumut membuat hubungan antara dua provinsi ini sangat dekat.
Oleh karena itu wajar saja jika Riau juga turun prihatin atas ancaman bencana alam berupa meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut.
Kita berharap semoga aktivitas gunung tersebut semakin ramah, tidak lagi menunjukkan kegarangannya. Bagi warga sekitar yang mengalami ujian pun diharap bersabar dan waspada selalu.***
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.