DUMAI [ArtikelKeren] NEWS - Minggu (22/9/2013) kemarin, kota Dumai kembali diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Pantauan Satelit NOAA kebakaran hutan dan lahan terjadi di Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan dan di Kelurahan Bagan Keladi Kecamatan Dumai Barat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Noviar indra Putra, Senin (23/9/2013) membenarkan bahwa ditemukan dua titik api di kota Dumai yakni di Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan dan di Kelurahan Bagan Keladi Kecamatan Dumai Barat.
''Dari laporan yang saya terima memang benar ada dua titik api yang terpantau oleh satelit NOAA, Minggu kemarin. Dan saat ini kita sedang menurunkan tim untuk meninjau lokasi tersebut,'' kata Noviar.
Untuk mengantisipasi bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, Noviar berjanji akan bekerja keras siang dan malam. ''Kita akan bekerja siang dan malam untuk mencegah terjadianya bencana kabut asap akibat Karhutla. Begitu mendapat laporan ada titik api, kami langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pemadaman bekerjasama dengan instansi terkaiat lainnya,'' sebutnya.
Ditempat terpisah, Hadiyono Kabid kehutanan di Dinas pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kota Dumai mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan pihaknya berhasil mendeteksi titik api di kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan.
''Kita sudah menurunkan tim untuk memadamkan api, dan laporan dari tim, kebakaran terjadi di lahan eks PT. Sri Buana Dumai. Kami terus melakukan monitoring agar kebakaran hutan dan lahan tidak meluas untuk mencegah terjadinya bencana kabut asap,'' sebutnya.
Dan untuk menyusun rencana penanggulangan bencana di kota Dumai, BPBD Provinsi Riau, Senin (23/9/2013) melaksanakan kegiatan rencana kontijensi ancaman bencana kebakaran hutan dan lahan yang dipusatkan di Hotel Cofort Dumai.
Acara dibukaASisten I Bidang pemerintahan dan Kesra yang dihadiri oleh Kabid Kesiap siagaan BPBD Provinsi Riau, Hj. Rosmawati, hadir juga kepala BPBD Kota Dumai, Noviar, Anggota DPRD Dumai, Jonfikar dan instansi terkait lainnya seperti TNI/Polri.
Rosmawati, pada kesempatan itu mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun rencana operasional tanggap darurat bila terjadi bencana di kota Dumai seperti bencana kabut asap sehingga instansi terkait tau apa yang harus dilakukan.
''Bencana bisa datang kapan saja, oleh karena itu kita dituntut mampu meminimalisir berbagai kerugian akibat bencana yang datang,'' sebutnya.
Rosmawati juga menyebutkan bahwa dalam kegiatan ini pihaknya menghadirkan narasumber dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Jakarta. Narasumber akan menjelaskan bagimana cara kita menghadapi bencana kabut asap, seperti untuk menanggulangi korban jiwa, materil hingga moril akibat bencana kabut asap.
Peserta kegiatan ini sebanyak 50 orang dari TNI, Polri dan Instansi terkait lainnya seperti Pramuka, Rapi, dan lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari dari Rabu-Kamis (23-26/9/2013) dan ditutup dengan Apel Siaga di lapangan eks kantor Walikota Dumai diikuti dengan Gladi pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Sementara, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Dwi Oristiawan dalam sambutannya mengatakan bahwa mengingat begitu pentingnya Rencana Kontijensi Ancaman Bencana di kota Dumai, maka dengan ini Pemerintah Kota Dumai menyambut baik dilaksanakannya kegiatan tersebut.
''Saya harapkan dengan kegiatan ini dapat menyatukan visi, misi dan persepsi kita semua dalam rangka menciptakan suasana yang kondusif di Kota Dumai. Dan saya juga berharap, melalui kegiatan ini dapat membuahkan suatu rancangan yang betul-betul jitu bagi keselamatan segenap kehidupan dari ancaman bencana. Oleh karena itu semua peserta agar mengikuti kegiatan ini hingga selesai,'' katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Noviar indra Putra, Senin (23/9/2013) membenarkan bahwa ditemukan dua titik api di kota Dumai yakni di Kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan dan di Kelurahan Bagan Keladi Kecamatan Dumai Barat.
''Dari laporan yang saya terima memang benar ada dua titik api yang terpantau oleh satelit NOAA, Minggu kemarin. Dan saat ini kita sedang menurunkan tim untuk meninjau lokasi tersebut,'' kata Noviar.
Untuk mengantisipasi bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, Noviar berjanji akan bekerja keras siang dan malam. ''Kita akan bekerja siang dan malam untuk mencegah terjadianya bencana kabut asap akibat Karhutla. Begitu mendapat laporan ada titik api, kami langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pemadaman bekerjasama dengan instansi terkaiat lainnya,'' sebutnya.
Ditempat terpisah, Hadiyono Kabid kehutanan di Dinas pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kota Dumai mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan pihaknya berhasil mendeteksi titik api di kelurahan Lubuk Gaung Kecamatan Sungai Sembilan.
''Kita sudah menurunkan tim untuk memadamkan api, dan laporan dari tim, kebakaran terjadi di lahan eks PT. Sri Buana Dumai. Kami terus melakukan monitoring agar kebakaran hutan dan lahan tidak meluas untuk mencegah terjadinya bencana kabut asap,'' sebutnya.
Dan untuk menyusun rencana penanggulangan bencana di kota Dumai, BPBD Provinsi Riau, Senin (23/9/2013) melaksanakan kegiatan rencana kontijensi ancaman bencana kebakaran hutan dan lahan yang dipusatkan di Hotel Cofort Dumai.
Acara dibukaASisten I Bidang pemerintahan dan Kesra yang dihadiri oleh Kabid Kesiap siagaan BPBD Provinsi Riau, Hj. Rosmawati, hadir juga kepala BPBD Kota Dumai, Noviar, Anggota DPRD Dumai, Jonfikar dan instansi terkait lainnya seperti TNI/Polri.
Rosmawati, pada kesempatan itu mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun rencana operasional tanggap darurat bila terjadi bencana di kota Dumai seperti bencana kabut asap sehingga instansi terkait tau apa yang harus dilakukan.
''Bencana bisa datang kapan saja, oleh karena itu kita dituntut mampu meminimalisir berbagai kerugian akibat bencana yang datang,'' sebutnya.
Rosmawati juga menyebutkan bahwa dalam kegiatan ini pihaknya menghadirkan narasumber dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Jakarta. Narasumber akan menjelaskan bagimana cara kita menghadapi bencana kabut asap, seperti untuk menanggulangi korban jiwa, materil hingga moril akibat bencana kabut asap.
Peserta kegiatan ini sebanyak 50 orang dari TNI, Polri dan Instansi terkait lainnya seperti Pramuka, Rapi, dan lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari dari Rabu-Kamis (23-26/9/2013) dan ditutup dengan Apel Siaga di lapangan eks kantor Walikota Dumai diikuti dengan Gladi pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Sementara, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Dwi Oristiawan dalam sambutannya mengatakan bahwa mengingat begitu pentingnya Rencana Kontijensi Ancaman Bencana di kota Dumai, maka dengan ini Pemerintah Kota Dumai menyambut baik dilaksanakannya kegiatan tersebut.
''Saya harapkan dengan kegiatan ini dapat menyatukan visi, misi dan persepsi kita semua dalam rangka menciptakan suasana yang kondusif di Kota Dumai. Dan saya juga berharap, melalui kegiatan ini dapat membuahkan suatu rancangan yang betul-betul jitu bagi keselamatan segenap kehidupan dari ancaman bencana. Oleh karena itu semua peserta agar mengikuti kegiatan ini hingga selesai,'' katanya.
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.