Hal itu disampaikan Herliyan Saleh menjawab pertanyaan wartawan seputar penangkapan Sekretaris Dinas Sosial, inisial Sr alias Op oleh Sat Narkoba Polres Bengkalis beberapa waktu lalu.
"Seperti yang pernah saya sampaikan beberapa kali kesempatan, untuk kasus narkoba Zero Toleransi. Pejabat bersangkutan bahkan akan kita berhentikan sementara saat proses hukum atas kasus yang disangkakan kepadanya tengah berjalan," ujar Herliyan saat ditemui usai pelantikan Sekda Bengkalis, di Gedung Kesenian Cik Puan, Rabu (21/8/2013).
Dikatakan, dengan pemberhentian sementara, maka hak-hak yang bersangkutan atas tunjangan dan lainnya akan dikurangi bahkan ada yang dihilangkan. "Ada ketentuan yang mengatur, untuk gaji misalnya hanya diterima beberapa persen dari total yang diterima selama ini," katanya.
Mengenai nasib status kepegawaian yang bersangkutan, tergantung vonis dalam persidangan nanti. Apakah akan diberhentikan atau tetap menjadi PNS namun tidak memegang jabatan apapun alias staf biasa.
Ditanya soal banyaknya PNS yang terlibat narkoba dan 10 PNS yang sudah diamankan oleh Polres Bengkalis, kata Herliyan, pembinaan terhadap PNS terus dilakukan. Dalam banyak kesempatan dirinya seringkali mengingatkan tentang bahaya narkoba. Juga pembinaan dari segi keagamaan.
"Untuk urusan pribadi itukan diluar kontrol kita. Yang pasti, kita sudah selalu mengingatkan dan mewanti-wanti bahkan mengancam mereka yang cuba bermain-main dengan narkoba. Tapi kalau toh mereka tetap melakukan atau menikmati narkoba, ya mereka akan tanggung sendiri akibatnya," ujarnya.
Seperti diberitakan, Sat Narkoba Polres Bengkalis, Senin sore kembali berhasil membekuk lima pelaku narkoba. Dari lima orang tersebut, dua orang PNS, 1 pegawai Sipir Lapas Bengkalis, sedangkan 1 PNS lainnya, pejabat eselon III yang saat ini menjabat Sekretaris Dinas Sosial Bengkalis, inisial SR alias Op
Selain Op, polisi juga berhasil membekuk tiga tersangka lainnya, masing-masing IS alias Bagong, Ed (perempuan) dan Doceng. Selain berhasil mengamankan lima tersangka, turut diamankan sejumlah barang bukti narkoba jenis sabu, alat penghisap (bong), korek api (kompor), sejumlah hape dan uang.
Sementara itu, dari hasil tes urine yang dilakukan terhadap ke lima tersangka positif. Tidak dinyana, hasil pemeriksaan terhadap Op, ternyata selama ini dirinya sering menikmati barang haram tersebut di gubuk sawit miliknya di desa Jangkang.
Untuk mencari barang bukti, sekitar pukul 23.00 WIB, polisi juga bergerak ke desa Jangkang. Namun di gubuk tersebut polisi tidak menemukan barang bukti, hanya sisa-sisa kalau di gubuk tersebut pernah dijadikan tempat menikmati sabu.
Tak puas hanya mencari di gubuk sawit, sejumlah aparat kepolisian bergerak menuju rumah pribadi Op di jalan Kartini. Di rumah mewah tersebut, polisi menemukan sejumlah barang bukti, seperti bong dan lainnya di dalam salah satu kamar. (zulkarnaen/MRNetwork)
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.