[ArtikelKeren] HEALTH CONCERNS - Kita bisa mengetahui status ekonomi seseorang bukan cuma berdasarkan perhiasan yang melekat tapi juga dari jenis racun kimia yang menumpuk dalam tubuhnya.
Zat kimia pada tubuh orang-orang kaya ternyata kebanyakan berasal dari konsumsi ikan atau berbagai kosmetik perawatan tubuh yang dipakainya. Sebaliknya, orang yang miskin kebanyakan zat kimia dalam tubuhnya berasal dari rokok.
Hal ini terungkap dari riset yang dilakukan tim dari University of Exeter. Mereka menyebutkan, unsur zat kimia dalam tubuh ditemukan pada orang dari berbagai tingkat ekonomi. Namun jenisnya berbeda tergantung pada tingkat sosial mereka.
Pada awalnya para peneliti menduga orang dengan status ekonomi lebih rendah memiliki lebih banyak zat kimia dalam tubuhnya. Ternyata faktanya tidak demikian.
"Ketika tingkat ekonomi seseorang berubah, terjadi perubahan gaya hidup yang ikut mengubah jenis zat kimia dalam tubuh mereka," kata ketua studi, Dr. Jessica Tyrrell.
Penelitian membandingkan data dari 6 populasi berbeda. Hasil riset menunjukkan adanya hubungan antara 18 unsur kimia berbeda dengan tingkat kemiskinan.
Orang dengan penghasilan lebih tinggi memiliki jumlah racun lebih banyak, termasuk merkuri dalam urin, arsenik, caesium, dan thallium. Pola makan mempengaruhi akumulasi unsur tersebut dalam tubuh. "Konsumsi ikan berpengaruh pada tingginya zat kimia tersebut," kata Tyrrell.
Mereka juga memiliki unsur kimia benzophenone-3 yang lebih tinggi. Unsur ini diperoleh dari penggunaan tabir surya.
Sementara itu orang dari kalangan ekonomi bawah memiliki kandungan lead, kadmium, antimoni, dan bisfenol A lebih tinggi dalam urinnya. Asap rokok dan pola makan rendah nutrisi bertanggungjawab pada tingginya kandungan lead dan kadmium.
Zat-zat kimia dalam rokok ini, meski jumlahnya kecil tetapi dalam jangka panjang bisa berdampak pada timbulnya penyakit jantung dan diabetes.
Zat kimia pada tubuh orang-orang kaya ternyata kebanyakan berasal dari konsumsi ikan atau berbagai kosmetik perawatan tubuh yang dipakainya. Sebaliknya, orang yang miskin kebanyakan zat kimia dalam tubuhnya berasal dari rokok.
Hal ini terungkap dari riset yang dilakukan tim dari University of Exeter. Mereka menyebutkan, unsur zat kimia dalam tubuh ditemukan pada orang dari berbagai tingkat ekonomi. Namun jenisnya berbeda tergantung pada tingkat sosial mereka.
Pada awalnya para peneliti menduga orang dengan status ekonomi lebih rendah memiliki lebih banyak zat kimia dalam tubuhnya. Ternyata faktanya tidak demikian.
"Ketika tingkat ekonomi seseorang berubah, terjadi perubahan gaya hidup yang ikut mengubah jenis zat kimia dalam tubuh mereka," kata ketua studi, Dr. Jessica Tyrrell.
Penelitian membandingkan data dari 6 populasi berbeda. Hasil riset menunjukkan adanya hubungan antara 18 unsur kimia berbeda dengan tingkat kemiskinan.
Orang dengan penghasilan lebih tinggi memiliki jumlah racun lebih banyak, termasuk merkuri dalam urin, arsenik, caesium, dan thallium. Pola makan mempengaruhi akumulasi unsur tersebut dalam tubuh. "Konsumsi ikan berpengaruh pada tingginya zat kimia tersebut," kata Tyrrell.
Mereka juga memiliki unsur kimia benzophenone-3 yang lebih tinggi. Unsur ini diperoleh dari penggunaan tabir surya.
Sementara itu orang dari kalangan ekonomi bawah memiliki kandungan lead, kadmium, antimoni, dan bisfenol A lebih tinggi dalam urinnya. Asap rokok dan pola makan rendah nutrisi bertanggungjawab pada tingginya kandungan lead dan kadmium.
Zat-zat kimia dalam rokok ini, meski jumlahnya kecil tetapi dalam jangka panjang bisa berdampak pada timbulnya penyakit jantung dan diabetes.
Sumber : dailymail.co.uk
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.