[ArtikelKeren] NEWS - Harga cabe rawit merah kembali meroket tajam. Tak tanggung-tanggung, di Kota Bekasi, harga kebutuhan pokok ini mencapai Rp 120.000 per kilogramnya. Naik empat kali lipat dari sebelumnya yang ada di kisaran Rp 28.000-30.000.
"Ini pindah harga mas, bukan naik lagi. Masak naiknya tinggi amat," kata Dimas (35) pedagang sayur di Pasar Baru, Kota Bekasi, Selasa (16/7/2013).
Dimas mengatakan, kenaikan harga itu sudah terjadi sejak sepekan lalu. Menjelang Ramadan, harga cabe rawit merah berkisar di Rp 45.000 per kilogramnya. Namun, setiap hari harga tersebut terus mengalami kenaikan.
"Harga Rp 45.000 di awal Ramadan itu sudah naik, sebenarnya harga normal cabe rawit merah itu berkisar di Rp 28.000-30.000," ungkapnya, dilansir merdeka.com.
Dia mengaku, tak tahu pasti penyebab kenaikan harga cabe dan sejumlah bahan kebutuhan lainnya. Kenyataan di lapangan, kata dia, pasokan cabe dari Jawa Tengah dan daerah lainnya memang mengalami penurunan dibanding hari biasa.
"Yang jelas, pembeli semakin menurun. Karena mahalnya harga," ujarnya.
Sementara itu, warga Bekasi Anita Puspita (26) mengatakan, kenaikan harga cabe memang sudah tak wajar. Dia mengaku, jika membeli cabe di warung eceran, harganya mencapai Rp 8.000. Itupun hanya mendapatkan tujuh buah cabe dengan ukuran variatif.
"Sementara tidak konsumsi cabe rawit merah dulu. Ini beli yang terakhir, sama aja beli satu biji harganya Rp 1.000. Mending belanja cabe rawit hijau aja, harganya masih murah meski agak naik sedikit," ungkapnya.
Anita mengatakan, berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi lonjakan harga cabe di pasaran yang semakin tak terbendung lagi. Pemerintah harus bisa menstabilkan kembali, sebab tak menutup kemungkinan menjelang Lebaran harga berpotensi kembali naik bila tak diantisipasi.
"Secepatnya pemerintah harus segera turun tangan menyiasati lonjakan harga ini. Bisa saja ini permainan spekulan, dengan memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran," katanya. (*)
"Ini pindah harga mas, bukan naik lagi. Masak naiknya tinggi amat," kata Dimas (35) pedagang sayur di Pasar Baru, Kota Bekasi, Selasa (16/7/2013).
Dimas mengatakan, kenaikan harga itu sudah terjadi sejak sepekan lalu. Menjelang Ramadan, harga cabe rawit merah berkisar di Rp 45.000 per kilogramnya. Namun, setiap hari harga tersebut terus mengalami kenaikan.
"Harga Rp 45.000 di awal Ramadan itu sudah naik, sebenarnya harga normal cabe rawit merah itu berkisar di Rp 28.000-30.000," ungkapnya, dilansir merdeka.com.
Dia mengaku, tak tahu pasti penyebab kenaikan harga cabe dan sejumlah bahan kebutuhan lainnya. Kenyataan di lapangan, kata dia, pasokan cabe dari Jawa Tengah dan daerah lainnya memang mengalami penurunan dibanding hari biasa.
"Yang jelas, pembeli semakin menurun. Karena mahalnya harga," ujarnya.
Sementara itu, warga Bekasi Anita Puspita (26) mengatakan, kenaikan harga cabe memang sudah tak wajar. Dia mengaku, jika membeli cabe di warung eceran, harganya mencapai Rp 8.000. Itupun hanya mendapatkan tujuh buah cabe dengan ukuran variatif.
"Sementara tidak konsumsi cabe rawit merah dulu. Ini beli yang terakhir, sama aja beli satu biji harganya Rp 1.000. Mending belanja cabe rawit hijau aja, harganya masih murah meski agak naik sedikit," ungkapnya.
Anita mengatakan, berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi lonjakan harga cabe di pasaran yang semakin tak terbendung lagi. Pemerintah harus bisa menstabilkan kembali, sebab tak menutup kemungkinan menjelang Lebaran harga berpotensi kembali naik bila tak diantisipasi.
"Secepatnya pemerintah harus segera turun tangan menyiasati lonjakan harga ini. Bisa saja ini permainan spekulan, dengan memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran," katanya. (*)
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.