Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Kecamatan Mandau Hj Betty Sanusi SKM yang ditemui, Senin (3/3) mengatakan, pencemaran udara akibat Karhutla kembali meningkat tajam pada pagi.
Berdasarkan data dari Duri Camp pada pukul 07.00 WIB, ISPU tercatat 550 PSI. Di Duri Field 435 PSI, Ahad (2/3) sehari sebelumnya, pencemaran udara di Duri Camp pukul 08.00 WIB, 171 PSI. Sedang di Duri Field pukul 09.00 WIB 300 PSI.
Kabut asap yang makin tebal tersebut berdampak buruk terhadap proses belajar mengajar (PBM). UPTD Pendidikan di dua kecamatan terpaksa kembali meliburkan ratusan ribu siswa. Hal ini untuk menghindari dampak fatal terhadap kesehatan para siswa,
"Hari ini (Senin), kabut asap makin tebal. Indeks pencemaran udara di atas 500 PSI dan ini sudah sangat berbahaya bagi kesehatan. Sesuai saran UPTD Kesehatan, siswa terpaksa diliburkan hingga Rabu. Saya sempat meninjau ke SMAN 1 Mandau Senin pagi. Banyak siswa yang mengaku pusing. Untuk mencegah dampak lebih fatal, seluruh siswa terpaksa dipulangkan,’’ ujar Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Mandau Nazmi SPd.
Terpisah, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pinggir Hj Kholijah SPd juga menyebut, pihaknya terpaksa meliburkan siswa.
"Karena kabut asap semakin tebal, siswa dari ratus sekolah dari TK hingga SMA/SMK terpaksa kami liburkan hingga Selasa (hari ini). Untuk Rabu kita lihat kondisi. Yang jelas, hari ini (kemarin) seluruh siswa dipulangkan, kecuali yang sedang TO menghadapi ujian akhir. Kabut asap ini sangat mengganggu PBM. Guru diminta memberikan tugas mandiri ke siswa,’’ ujar Hj Kholijah.
Sementara itu, ribuan karyawan Migas yang bekerja di kawasan Duri Field pun sangat terganggu dengan kabut asap yang sangat tebal ini.
"Kami hanya standby, tak bisa bekerja sama sekali. Kabut asap sangat tebal. Jarak pandang normal hanya antara 50 hingga 100 meter saja. Kabut asap ini sangat menyiksa. Entah kapan akan berakhir,’’ ujar Andi (47), seorang karyawan Migas dari DSF.
Stok Masker di Puskesmas Duri Menipis
Sementara itu, Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Kecamatan Mandau Hj Betty Sanusi SKM pada Riau Pos mengaku, pencemaran kabut asap yang makin tebal ini sangat membahayakan dan merepotkan masyarakat dan seluruh pihak terkait. Dia juga menyebut, stok masker di Puskesmas Duri hanya tersisa sekitar 50 lembar. "Itu hanya untuk pasien beresiko saja,’’ katanya. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.