Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Rabu, 26 Februari 2014

Sempat Nihil, Titik Api Kembali Muncul

Rabu, Februari 26, 2014 By Unknown No comments

BAGANSIAPI-API [ArtikelKeren] NEWS - Kabut asap kembali menyelimut wilayah Kabupaten Rokan Hilir seperti yang tampak di Kota Bagansiapi-api, Selasa (25/2).

Setiap ruas jalan tampak berkabut, mengakibatkan jarak pandang menjadi terbatas dibandingkan dalam kondisi normal. Hal serupa juga nampak pada lingkungan Batu Enam, Kepenghuluan Bagan Punak Meranti.

Di kawasan rekreasi Batu Enam hingga ke areal jembatan Pedamaran, terlihat keberadaan Pulau Pedamaran yang terpisahkan alur sungai dengan berjarak sekitar 500 meter sudah tidak kelihatan lagi melainkan ditutupi kabut putih. Namun ketebalan kabut berkurang pada siang menjelang sore hari.

Dinas Kehutanan kabupaten Rohil melansir data ditemukan sekitar empat titik api di Rohil yang terpantau satelit NOAA Singapura, pada Ahad (23/2).

Kepala Bidang Pemeliharaan Hutan dan Rehabilitasi Lahan (PHRL) Dishut Burhanudin Hasan menyebutkan, titik api justeru nihil pada Senin (24/2).

"Terpantau hotspot dua hari lalu itu, di Kecamatan Kubu tepatnya di Kepenghuluan Sungai Majo, satu di Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan persisnya di Kepenghuluan Melayu Besar, dan Kecamatan Tanah Putih tepatnya di Ujung Tanjung dan Kepenghuluan Rantau Bais,’’ kata Burhanudin.

Untuk informasi mengenai hotspot hari ini (kemarin) terangnya, baru dapat diperoleh pada malam hari. Meskipun demikian berdasarkan pada kondisi di lapangan, saat ini Dishut Rohil menerjunkan puluhan personel untuk melakukan upaya pemadaman kasus karhutla.

"Teman-teman lagi menuju ke lokasi kejadian, antara lain di Kepenghuluan Pematang Sikek Kecamatan Rimba Melintang, yang terbakar merupakan lahan perusahaan RUJ yang dikelola masyarakat, personel ke sana sekitar 12 orang. Selain itu juga terdapat karhutla di wilayah Kecamatan Batu Hampar dan empat orang ke sana termasuk kadishut, tapi untuk luasan lahan terkena dampak masih belum bisa diketahui,’’ kata Burhanudin.

Tipe lahan yang terbakar merupakan lahan gambut, yang dalam musim kemarau seperti saat ini sangat rentan terbakar. "Upaya pemadaman dan pemantauan tetap melibatkan sejumlah pihak terkait seperti Polres, Polsek, pemerintahan kecamatan. Sekarang polres juga lebih intensif melakukan penanganan karhutla,’’ ujar pria berkacamata ini.

Diterangkannya, penanganan karhutla semakin dintensifkan Pemerintah Kabupaten Rohil, terutama sejak kejadian kabut asap yang luar biasa beberapa tahun belakangan ini.

Berdasarkan pada peraturan Bupati Rohil Nomor 31/2011 tentang pembentukan tim karhutla, diketuai Wakil Bupati Rohil, selanjutnya ditangani terutama oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) karena memiliki akses satelit NOAA.

Dilanjutkan dengan Dishut sebagai bagian penanggulangan kebakaran. Turut di dalamnya kesbangpolinmas Rohil, Satpol PP, serta perusahaan. Sementara untuk penanggulangan pemadaman dini dilakukan pihak Dinas Perkebunan.

Dari serangkaian kasus karhutla yang terjadi Februari ini, beberapa lokasi kejadian sudah terpadam di antaranya di Kepenghuluan Memugo dan Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih.

Berkaitan dengan kabut asap yang cenderung semakin menebal dalam dua hari ini, menurut Burhanuddin hal itu tidak semata karena karhutla yang terjadi di Rohil.

"Fakta di lapangan memang ada karhutla, tapi sebelumnya juga sempat nihil. Kami duga kabut asap kiriman dari daerah lain yang lebih awal seperti Bengkalis dan Dumai. Melihat kenyataan bahwa kabut asap bertambah pada malam hari, diperkirakan merupakan asap kiriman,’’ katanya.

Kabut asap kian tebal juga terjadi di Kota Baganbatu Kecamatan Bagan Sinembah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumut.

Selasa kemarin diketahui ketebalan kabut asap yang menyelimuti daerah perbatasan sampai sejauh ini sudah mulai berdampak pada aktivitas warga di luar rumah dan transportasi.

Bahkan, jarak pandang di jalan lintas Sumatera yang ada diperbatasan itu sejauh ini mencapai kisaran 200 meter.

"Makin tebal saja kabut asap di daerah kita ini nampaknya, bahkan selain membuat jarak pandang sudah mulai terbatas, kepekatan kabut asap ini juga sekarang sudah membuat tenggorokkan kita terasa pedih demikian juga mata,’’ ujar Mahmud salah seorang warga Baganbatu.

Dirinya menyebutkan, selama ini telah menggunakan masker namun kabut asap tersebut sudah sangat tebal. "Sebenarnya menggunakan maskerpun seperti tidak ada artinya, karena kabut asap yang menyelimuti daerah kita sudah sangat tebal sekali,’’ ujarnya.

Warga lainnya, Wandi juga mengeluhkan kabut asap yang terjadi di wilayah Baganbatu.

"Ini bukti nyata kalau kebakaran hutan dan lahan masih terus terjadi. Untuk itu kami meminta kepada pihak pemerintah dan pihak terkait agar dapat memberikan sanksi tegas terhadap aksi kebakaran lahan itu sendiri,’’ katanya.

Plt Camat Bagan Sinembah Sakinah berpendapat kabut asap yang menyelimuti daerah perbatasan tersebut diperkirakan adalah hasil dari kiriman dari daerah lain.

Hal ini disebabkan sampai sejauh ini belum ditemukan adanya titik api di daerah Bagan Sinembah. ‘’Prediksi kami bahwa kabut asap yang menyelimuti daerah kami ini adalah kiriman dari daerah luar. Buktinya sampai sejauh ini kami belum dapat laporan dari penghulu-penghulu mengenai adanya ditemukan kebakaran,’’ ujarnya.

Dikesempatan itu dirinya mengimbau seluruh Datuk Penghulu dan lurah di lingkungan Kecamatan Bagan Sinembah untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap karhutla. Bila ditemukan karhutla segera melaporkan ke pihak kecamatan untuk dilakukan penanganan.

Praktis sejak terus terjadinya kabut asap sepanjang Februari ini, berdampak langsung terhadap kesehatan, sekitar 356 warga diketahui terserang insfeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Hal ini seperti diungkapkan Kepala Puskesmas Baganbatu dr Josafart Silalahi.

"Berdasarkan data yang telah kita sampaikan ke Dinas, bahwa terhitung sejak 17 sampai 22 Februari ini tercatat 356 warga pengunjung puskesmas yang terserang ISPA,’’ ujarnya.

Dia juga memprediksi jumlah tersebut akan bertambah seiring dengan semakin tebalnya kabut asap. "Kalau cuaca terus seperti ini bukan tidak mungkin jumlah penderita ISPA akan ikut bertambah, karena kabut asap setiap hari semakin bertambah parah kepekatannya,’’ kata Josafart. (ak27)

http://ak27protect.blogspot.com

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN