Menurut pembalap Yamaha asal Spanyol itu, perjalanan musim lalu memberikan suatu pelajaran bagi dirinya dalam balapan MotoGP. Dua kali terjatuh di seri Assen dan Sachsenring diakuinya memang mempengaruhi penurunan performanya.
"Harus dilihat dengan kepala dingin dan lebih sabar. Ini kompetisi yang semua pebalap dan timnya punya keinginan juara," kata pebalap kelahiran 4 Mei 1987 itu saat ditemui detikSport di Hotel Sama Sama, Kuala Lumpur, Selasa (4/2/2014).
Dia menambahkan, tidak bermasalah dengan Rossi. Lorenzo menyebut bahwa The Doctor sebagai rekan terbaik, namun juga menyadari jika Rossi pastinya juga ingin jadi juara dunia.
"Setiap tim punya lebih dari satu pebalap. Mereka juga bersaing. Tapi, kami bersaing untuk tim agar menjadi terbaik," ujarnya.
Meski demikian, diakuinya untuk balapan MotoGP musim ini cukup berat. Selain para pembalap lebih siap, peraturan yang mengharuskan tunjangan bahan bakar hanya 20 liter harus disiasati dalam strategi balap.
Pasalnya, peraturan baru ini membuat tim mengubah perangkat elektronik kontrol motor. Dia pun mengaku mesti harus beradaptasi lagi.
"Regulasi baru yang cuma mengizinkan bahan bakar 20 liter cukup menyulitkan karena kami harus cukup banyak memodifikasi perangkat elektronik sehingga motor tidak bekerja persis seperti yang saya inginkan. Tapi, saya yakin ada solusi dalam beberapa hari ke depan," sebut mantan juara dunia 250 cc itu. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.