Oleh : Hasrin Saily
[ArtikelKeren] OPINI - Bung Karno muda membentuk karakter dirinya terinspirasi dari kisah wayang ditokohi oleh Pendawa Lima yaitu Yudhistira, Kresna, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.
Serta tokoh Gatot Kaca, Abimayu, Semar, Petruk, Gareng, Hanoman, Durno, Srikandi, Subadra, Para Kurawa.
Annas Maamun dengan jurus-jurus strategi politiknya dalam memenangkan Pilgubri mengingatkan kita kembali pada sosok tokoh seorang pengarang komik cerita silat yaitu Kho Ping Ho.
Di dalam karya tulis komiknya, Kho Ping Ho menciptakan jurus-jurus pesilat andal bersumber dari latar belakang gerak, sikap, ketangkasan dan keterampilan dari kehidupan fauna di Indonesia, seperti jurus “Kera Putih Mencakar Langit”, jurus “Burung Camar Menyambar Ikan”, jurus “Naga Hitam Menantang Ombak”, serta berbagai jurus lainnya.
Kepiawaian Annas dalam mengatur dan menentukan strategi politiknya membuat lawan politiknya terperangah dan mengakui keunggulannya.
Jurus politik Annas telah menyirnakan berbagai isu-isu negatif yang dibungkus dan dikemas di dalam komunitas primiordial yang tak sehat.
Isu primordial daerah kelahiran, primordial wilayah administrasi Pemerintah Riau Pesisir, Riau Daratan, Riau Pesisir Selatan, primordial suku, isu janji politik, semua isu yang terangkat ke permukaan dan dijadikan modal dasar untuk mendulang serta melemahkan keberadaan calon oleh rakyat seperti angin lalu yang tak layak dipertimbangkan.
Sajian data, fakta yang terbentang dalam peta perpolitikkan Riau dalam Pilgubri 2013 jelas terbaca, dipahami dan jelas terungkapkan bahwa di satu sisi masyarakat semakin dewasa berpolitik.
Di sisi lain ada faktor X yang sangat dominan menentukan yang menggiring suara rakyat menjatuhkan pilihannya terhadap Cagubri yang berkenan di hatinya.
Diprediksi faktor X dan jurus Kho Ping Ho yang melatar belakangi kesuksesan Annas dalam memenangkan pertarungan Cagubri antara lain: Pertama, Jurus “Harimau Menerkam Gajah”, berani menghardik kebijakan pemerintah pusat dalam proses penerimaan CPNS yang tidak sesuai dengan kondisi SDM anak daerah Kabupaten Rokan Hilir mendapat perlakuan istimewa dibolehkan menerima CPNS berijazah tamatan SLTA.
Kedua, Jurus “Panglima Menghentak Bumi”, berani mementahkan konsep pemilahan peruntukan wilayah yang dikemas oleh pemerintah Provinsi Riau dalam RT RW yang tidak berpihak bagi kepentingan masyarakat tempatan.
Ketiga, Jurus “Beruang Mengoyak Batang”, mampu dan berani mengakomodir kekuatan masyarakat Rohil agar Ibu Kota Kabupaten Rohil yang sudah ditetapkan dalam UU No 53/ 1999 direvisi dan dipindahkan dari Ujung Tanjung ke Bagansiapi-api. Kajian latar belakang sejarah dulunya Bagansiapi-api adalah ibu kota Kewedanan Bangko kemudian menjadi Kecamatan Bangko Kabupaten Bengkalis.
Keempat, Jurus “Beruang Menghisap Madu”, kemampuan merangkul dan mengakomodir berbagai kelompok masyarakat terutama komunitas yang terpinggirkan.
Berpedoman pada Kepres No 6 Tahun 2000 yang ditandatangani Presiden Gus Dur, tradisi etnis Tionghoa Bakar Tongkang menjadi iven pariwisata tahunan di Kabupaten Rokan Hilir, di zaman Orde Baru tradisi ini dilarang untuk dimeriahkan, iven ini memotivasi ribuan etnis Tionghoa dari dalam dan luar negeri menyesaki kota Bagansiapi-api.
Para miliarder etnis Tionghoa yang leluhurnya dulu terdampar di laut Bagan kemudian bertekad membakar tongkang untuk memotivasi diri bekerja keras dan tidak akan kembali ke daerah asalnya Cina, Korea, Taiwan dan Hongkong.
Para miliarder memuji kepemimpinan Annas selaku Bupati Rohil, dari awal bakar tongkang akhirnya Kota Bagansiapi-api berkembang dan didominasi oleh etnis Tionghoa yang giat, tekun, bekerja di bidang perikanan, perdagangan dan pertanian.
Tradisi bakar tongkang dapat memicu industri kepariwisataan di Rohil dan di Riau umumnya serta menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Rokan Hilir.
Masyarakat Riau menunggu gebrakan dan implementasi janji politik yang telah dicanangkan. Masyarakat mengharapkan tim sukses tidak menjadi gubernur bayangan.
Masyarakat Riau terus berharap agar tim sukses membantu Annas agar sukses memimpin Riau tanpa didominasi oleh prilaku primordial dalam aspek pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.***(ak27)
Hasrin Saily
Tokoh Masyarakat Siak
[ArtikelKeren] OPINI - Bung Karno muda membentuk karakter dirinya terinspirasi dari kisah wayang ditokohi oleh Pendawa Lima yaitu Yudhistira, Kresna, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.
Serta tokoh Gatot Kaca, Abimayu, Semar, Petruk, Gareng, Hanoman, Durno, Srikandi, Subadra, Para Kurawa.
Annas Maamun dengan jurus-jurus strategi politiknya dalam memenangkan Pilgubri mengingatkan kita kembali pada sosok tokoh seorang pengarang komik cerita silat yaitu Kho Ping Ho.
Di dalam karya tulis komiknya, Kho Ping Ho menciptakan jurus-jurus pesilat andal bersumber dari latar belakang gerak, sikap, ketangkasan dan keterampilan dari kehidupan fauna di Indonesia, seperti jurus “Kera Putih Mencakar Langit”, jurus “Burung Camar Menyambar Ikan”, jurus “Naga Hitam Menantang Ombak”, serta berbagai jurus lainnya.
Kepiawaian Annas dalam mengatur dan menentukan strategi politiknya membuat lawan politiknya terperangah dan mengakui keunggulannya.
Jurus politik Annas telah menyirnakan berbagai isu-isu negatif yang dibungkus dan dikemas di dalam komunitas primiordial yang tak sehat.
Isu primordial daerah kelahiran, primordial wilayah administrasi Pemerintah Riau Pesisir, Riau Daratan, Riau Pesisir Selatan, primordial suku, isu janji politik, semua isu yang terangkat ke permukaan dan dijadikan modal dasar untuk mendulang serta melemahkan keberadaan calon oleh rakyat seperti angin lalu yang tak layak dipertimbangkan.
Sajian data, fakta yang terbentang dalam peta perpolitikkan Riau dalam Pilgubri 2013 jelas terbaca, dipahami dan jelas terungkapkan bahwa di satu sisi masyarakat semakin dewasa berpolitik.
Di sisi lain ada faktor X yang sangat dominan menentukan yang menggiring suara rakyat menjatuhkan pilihannya terhadap Cagubri yang berkenan di hatinya.
Diprediksi faktor X dan jurus Kho Ping Ho yang melatar belakangi kesuksesan Annas dalam memenangkan pertarungan Cagubri antara lain: Pertama, Jurus “Harimau Menerkam Gajah”, berani menghardik kebijakan pemerintah pusat dalam proses penerimaan CPNS yang tidak sesuai dengan kondisi SDM anak daerah Kabupaten Rokan Hilir mendapat perlakuan istimewa dibolehkan menerima CPNS berijazah tamatan SLTA.
Kedua, Jurus “Panglima Menghentak Bumi”, berani mementahkan konsep pemilahan peruntukan wilayah yang dikemas oleh pemerintah Provinsi Riau dalam RT RW yang tidak berpihak bagi kepentingan masyarakat tempatan.
Ketiga, Jurus “Beruang Mengoyak Batang”, mampu dan berani mengakomodir kekuatan masyarakat Rohil agar Ibu Kota Kabupaten Rohil yang sudah ditetapkan dalam UU No 53/ 1999 direvisi dan dipindahkan dari Ujung Tanjung ke Bagansiapi-api. Kajian latar belakang sejarah dulunya Bagansiapi-api adalah ibu kota Kewedanan Bangko kemudian menjadi Kecamatan Bangko Kabupaten Bengkalis.
Keempat, Jurus “Beruang Menghisap Madu”, kemampuan merangkul dan mengakomodir berbagai kelompok masyarakat terutama komunitas yang terpinggirkan.
Berpedoman pada Kepres No 6 Tahun 2000 yang ditandatangani Presiden Gus Dur, tradisi etnis Tionghoa Bakar Tongkang menjadi iven pariwisata tahunan di Kabupaten Rokan Hilir, di zaman Orde Baru tradisi ini dilarang untuk dimeriahkan, iven ini memotivasi ribuan etnis Tionghoa dari dalam dan luar negeri menyesaki kota Bagansiapi-api.
Para miliarder etnis Tionghoa yang leluhurnya dulu terdampar di laut Bagan kemudian bertekad membakar tongkang untuk memotivasi diri bekerja keras dan tidak akan kembali ke daerah asalnya Cina, Korea, Taiwan dan Hongkong.
Para miliarder memuji kepemimpinan Annas selaku Bupati Rohil, dari awal bakar tongkang akhirnya Kota Bagansiapi-api berkembang dan didominasi oleh etnis Tionghoa yang giat, tekun, bekerja di bidang perikanan, perdagangan dan pertanian.
Tradisi bakar tongkang dapat memicu industri kepariwisataan di Rohil dan di Riau umumnya serta menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Rokan Hilir.
Masyarakat Riau menunggu gebrakan dan implementasi janji politik yang telah dicanangkan. Masyarakat mengharapkan tim sukses tidak menjadi gubernur bayangan.
Masyarakat Riau terus berharap agar tim sukses membantu Annas agar sukses memimpin Riau tanpa didominasi oleh prilaku primordial dalam aspek pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.***(ak27)
Hasrin Saily
Tokoh Masyarakat Siak
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.