Kenyataan tersebut membuat proses belajar-mengajar untuk sekitar 850 siswa MA, MTs, dan MI di yayasan tersebut belum bisa berjalan secara maksimal.
Kepala MA Darul Ulum Dra Hj Haryani senin (27/1) kemarin mengaku, belum lama ini, pihak PLN sudah turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan.
Menurut Haryani, pihaknya pun sudah mengajukan permohonan penyambungan listrik melalui PLN Rayon Duri, Sabtu (25/1) pekan lalu. "Permohonan baru untuk MA saja. Daya yang kita perlukan 2200 Watt. MTs menyusul dan MI belum memutuskan,’’ katanya.
Terpisah, Ketua Yayasan Darul Ulum HM Nasir Syakban mengaku, pihaknya mendorong ketiga lembaga pendidikan di bawah Yayasan Darul Ulum untuk mengajukan permohonan penyambungan arus listrik kepada PLN.
"Kalau MA sudah mengajukan permohonan, MTs dan MI pun kita minta mengajukan hal yang sama agar PLN pun bisa sekaligus merealisasikan permohonan itu nantinya,’’ kata Nasir yang juga Kades Sebangar ini.
Manajer PLN Rayon Duri Muchsis, Senin (27/1) mengaku, kalau pihaknya memang sudah turun mengecek ke lapangan.
Menurutnya, jarak antara jaringan listrik yang ada dengan titik terjauh di komplek Madrasah Terpadu itu sekitar 800 meter. Untuk itu diperlukan setidaknya 16 tiang.
"Kita akan usulkan pengadaan tiang dan jaringan untuk sekolah ini. Hanya saja harapan kita agar ketiga sekolah di bawah yayasan itu mengajukan permohonan ke PLN disertai dengan kebutuhan listrik masing-masing. Permohonan memang belum sampai ke tangan saya. Nanti akan saya cek lagilah,’’ kata Muchsis. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.