Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Rabu, 22 Januari 2014

Kesehatan Gigi dan SJSN

Rabu, Januari 22, 2014 By Unknown No comments

Oleh : Sri Asih Gahayu


[ArtikelKeren] OPINI - Organisasi PDGI yang menghimpun dokter gigi se Indonesia dan lahir di Bandung pada 22 Januari 1960, merupakan organisasi dengan salah satu misinya adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui pelayanan profesional yang diberikan oleh para dokter gigi di seluruh Indonesia.

Dengan diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), sejak 1 Januari 2014, diharapkan dokter gigi dapat berperan meningkatkan kesehatan gigi mulut masyarakat.

Untuk itu dalam rangka hari jadi ke 64 tahun PDGI, Pengurus Besar PDGI mengusung tema: Bersama PDGI membangun kesehatan masyarakat yang bermutu dan berkeadilan.

SJSN adalah sistem yang dijalankan oleh BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Sebuah sistem gotong royong untuk kesehatan rakyat Indonesia.

Masyarakat diwajibkan membayar iuran untuk membantu orang yang tidak mampu dan ketika kita tidak mampu kita dibantu orang lain.

Sistem membayaran iuran ini ada tiga macam. PNS dan pegawai formal dipotong dari gaji berdasarkan dari prosentase.

Untuk pekerja nonformal, mereka diwajibkan membayar premi, sedangkan untuk rakyat miskin akan disubsidi oleh pemerintah dengan istilah PBI (Penerma Bantuan Iuran).

Di dalam SJSN ini masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, kewajibannya dalam hal ini seorang pemberi kerja wajib mendaftarkan pekerjanya.

Sedangkan hak masyarakat ialah mendapatkan kartu untuk bisa mengakes pelayanan dan menerima informasi tentang prosedurnya, tentang apa yang dijamin, juga tentang hak untuk mengeluh.

Dokter Gigi Keluarga dan Peranannya pada SJSN
Kesehatan bermula dari keluarga yang mampu menjaga diri dari penyakit secara mandiri. Keluarga yang sehat merupakan investasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.

Begitu juga untuk kesehatan gigi dan mulut, diharapkan masyarakat mampu secara mandiri melakukan pencegahan penyakit mulut dengan berperilaku hidup bersih dan sehat secara berkesinambungan.

Dokter gigi sebagai tenaga kesehatan yang sangat diharapkan nantinya akan menjadi dokter gigi dari keluarga keluarga yang ada di masyarakat melalui BPJS Kesehatan.

Dokter Gigi Keluarga (DGK) adalah dokter gigi yang mampu memberikan pelayanan kesehatan gigi yang berorientasi pada komunitas melalui unsur keluarga sebagai target utama, serta memandang individu individu baik yang sakit maupun sehat sebagai bagian dari unit keluarga dan komunitasnya.

Dokter gigi keluarga merupakan tenaga kesehatan yang proaktif menghubungi keluarga sesuai indikasi dan melakukan perawatan kesehatan gigi dasar.

Tujuan dari DGK adalah: Pertama, tercapainya kemandirian keluarga dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut (self care).

Kedua, terpenuhinya keperluan keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan gigi yang optimal, bermutu, dan berkesinambungan.

Ketiga, tertatanya pembiayaaan dalam pelayanan kedokteran gigi keluarga. Keempat, tertatanya administrasi dan manajemen pelayanan kedokteran gigi keluarga dan kelima terbinanya profesionalisme dokter gigi secara berkesinambungan.

Data terakhir tentang kondisi kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia, yang mengalami penyakit gusi sekitar 60-80 persen, gigi berlubang sebesar 60-90 persen, lebih banyak dokter gigi melakukan pencabutan gigi, dibandingkan melakukan penambalan gigi berlubang.

Perilaku masyarakat menyikat gigi kurang baik sekitar 61 persen. Perilaku berobat gigi hanya sekitar 5,5 persen, itupun hanya untuk melakukan pencabutan gigi karena gigi berlubang.

Jadi perilaku pencegahan penyakit gigi masih belum dilakukan oleh masyarakat. Untuk itulah peranan seorang dokter gigi keluarga sangat diperlukan.

Dokter gigi keluarga dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi mulut selalu memberikan patient frienly dan tooth friendly.

Patient friendly yaitu mengajarkan kepada masyarakat bagaimana mengetahui adanya risiko gigi berlubang sehingga masyarakat akan berusaha mencari pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Sedangkan tooth friendly yaitu yaitu memberikan perawatan gigi berlubang dengan intervensi perawatan gigi yang seminimal mungkin, sehingga tidak memberikan efek takut kepada klien (pasien).

Pendekatan pelayanan kedokteran gigi keluarga dapat mempercepat peningkatan derajat kesehatan gigi mulut masyarakat.

Kegiatannya membuat keluarga mandiri dalam upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut melalui pelayanan dokter gigi keluarga secara efisien, efektif, adil, merata, aman dan bermutu.

Hal ini selaras dengan target dalam pelayanan dokter gigi keluarga ini adalah semua anggota keluarga, mencakup ibu, bapak, dan anak-anak. Usianya pun bervariasi, mulai dari masih dalam janin, balita, remaja, dewasa, bahkan lanjut usia

Sasaran yang ingin dicapai dengan berperannya dokter gigi keluarga ini adalah: Pertama, 80 persen anggota keluarga binaan mampu mandiri menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut.

Kedua, 80 persen anggota keluarga binaan dengan keluhan sakit / kelainan gigi, memeproleh pelayanan yang optimal, dan ketiga 80 persen anak usia dibawah 12 tahun memperoleh tindakan pencegahan/ perlindungan/ diagnosis dini dan terapi yang tepat.

Untuk itulah dengan adanya dokter gigi keluarga yang selalu mengedepankan prinsip pencegahan penyakit gigi pada keluarga keluarga Indonesia, kondisi kesehatan gigi mulut semakin membaik dan meningkat.

Sehubungan adanya SJSN dengan BPJS sebagai pihak penyelenggaranya, pengurus besar PDGI mengeluarkan surat edaran bagi dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan gigi ke masyarakat yang meliputi: konsultasi, pengobatan, penanganan kegawat daruratan gigi, pencabutan gigi, penambalan gigi dan pembersihan karang gigi (satu kali per tahun ).

Besar harapan agar seluruh masyarakat dapat memanfaatkan BPJS untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik, khususnya pelayanan kesehatan gigi mulut secara optimal, pada prinsipnya dokter gigi harus mengedepankan upaya promotif dan preventif (pencegahan penyakit gigi) dalam memberikan pelayanannya, menjunjung tinggi prinsip pemerataan dan berkeadilan sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan agar berdaya guna dan berhasil guna.

Selamat ulang tahun PDGI, semoga PDGI semakin jaya dan mempunyai kontribusi besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.***(ak27)



Sri Asih Gahayu
Ketua PDGI Cabang Pekanbaru


http://ak27protect.blogspot.com

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN