TULUNGAGUNG [ArtikelKeren] NEWS - Para orang tua harus lebih meningkatkan pengawasan terhadap anaknya. Jangan sampai sang buah hati menjadi korban pencabulan seperti yang dialami MAT, 11 warga Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Ironisnya, pelakunya adalah teman-teman sekelasnya.
Pelaku adalah DCA, 12 dan enam teman sekelas lainnya. Peristiwa tersebut sebenarnya terjadi Rabu (20/11) silam. Namun baru dilaporkan ke polisi pada Sabtu (7/12) lalu.
Terbongkarnya aksi pencabulan itu berawal dari kakak sang korban mendapat pesan singkat bahwa adiknya yang duduk di kelas VI telah dicabuli temannya.
Tentu saja sang kakak kaget tak karuan. Dia langsung menanyakan hal itu ke adiknya. Ternyata benar, MTA pun mengaku. Dia mengatakan yang mencabulinya adalah DCA dan enam teman sekelasnya yang lain.
Kata MAT, perbuatan itu dilakukan di ruang kelas saat jam istirahat.
"Keluarga korban melaporkan kejadian ini ke polisi," kata Kapolres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto Selasa (10/12).
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tulungagung Aiptu Daroji menambahkan, berdasarkan pemeriksaan korban, diduga dia dicabuli beberapa temannya.
Saat itu, korban berada sendirian di kelas. Lalu DCA dan teman-teman yang lain datang. Mereka lantas mengajak MAT bermain kejar-kejaran.
Nah, saat kejar-kejaran itu DCA dan teman-temannya menyentuh bagian tubuh MAT. Misalnya paha, pantat, dada, pinggul dan lainnya. "Menurut pengakuan korban, teman-temannya bergantian memegang," kata Daroji. Usai bermain, para siswi melanjutkan kegiatan belajar di kelas seperti biasa. "Pemeriksaan sementara tidak terjadi persetubuhan. Para pelaku hanya memegang bagian tubuh korban. Ini masih kami kembangkan," kata Daroji. (ak27/jpnn)
Pelaku adalah DCA, 12 dan enam teman sekelas lainnya. Peristiwa tersebut sebenarnya terjadi Rabu (20/11) silam. Namun baru dilaporkan ke polisi pada Sabtu (7/12) lalu.
Terbongkarnya aksi pencabulan itu berawal dari kakak sang korban mendapat pesan singkat bahwa adiknya yang duduk di kelas VI telah dicabuli temannya.
Tentu saja sang kakak kaget tak karuan. Dia langsung menanyakan hal itu ke adiknya. Ternyata benar, MTA pun mengaku. Dia mengatakan yang mencabulinya adalah DCA dan enam teman sekelasnya yang lain.
Kata MAT, perbuatan itu dilakukan di ruang kelas saat jam istirahat.
"Keluarga korban melaporkan kejadian ini ke polisi," kata Kapolres Tulungagung AKBP Whisnu Hermawan Februanto Selasa (10/12).
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tulungagung Aiptu Daroji menambahkan, berdasarkan pemeriksaan korban, diduga dia dicabuli beberapa temannya.
Saat itu, korban berada sendirian di kelas. Lalu DCA dan teman-teman yang lain datang. Mereka lantas mengajak MAT bermain kejar-kejaran.
Nah, saat kejar-kejaran itu DCA dan teman-temannya menyentuh bagian tubuh MAT. Misalnya paha, pantat, dada, pinggul dan lainnya. "Menurut pengakuan korban, teman-temannya bergantian memegang," kata Daroji. Usai bermain, para siswi melanjutkan kegiatan belajar di kelas seperti biasa. "Pemeriksaan sementara tidak terjadi persetubuhan. Para pelaku hanya memegang bagian tubuh korban. Ini masih kami kembangkan," kata Daroji. (ak27/jpnn)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.