Pemkab Bengkalis menurut Herliyan Saleh memiliki pertimbangan tersendiri mengapa memilih bibit karet unggul okulasi ini, terutama dalam menyelesaikan beberapa persoalan yang dihadapi hari ini. Pertama, saat ini ada sekitar 5 ribu lebih kebun karet yang sudah tua dan tidak produktif karena bibitnya tidak unggul sehingga produksi susunya sedikit.
Kedua, banyak sekali lahan yang terlantar, baik milik masyarakat maupun hutan yang sudah tak ada hutannya. Ketiga, ada sekitar 17 ribu kepala keluarga atau 10 persen penduduk Kabupaten Bengkalis bergerak di perkebunan karet.
''Melalui bantuan bibit karet unggul lebih dari setengah juta batang ini, diharapkan bisa mengatasi persoalan ini," ujar Herliyan.
Untuk itu Herliyan berharap bibit yang dibantu ini benar-benar ditanaman oleh petani. Kemudian Dishutbun melalui petugas PPL untuk memantau dan melakukan penyuluhan kepada petani. Selain itu, Bengkalis juga mendapat program HTR 14 ribu hektar dari Menhut. Dari jumlah itu diharapkan bisa dimanfaatkan untuk perkebunan karet sekitar 10 ribu hektar untuk karet, sehingga diharapkan bisa mengurangi kemiskinan.
''Untuk itu saya minta nanti seleksi betul masyarakat yang menerima bantuan, terutama sekali para kepala desa. Pengalokasian bantuan harus benar kepada masyarakat yang layak menerima," perintah Herliyan.
Sebelumnya Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Herman Mahmud memaparkan bahwa tujuan program ini membantu masyarakat menghasilkan karet maksimal melalui bibit okulasi, dimana selama ini masyarakat banyak menggunakan bibit lokal.
Penyerahan secara simbolis bibit karet unggul untuk Kecamatan Bengkalis dan Bantan ini dihadiri para kepala dinas dan badan, Camat Bantan Nazly, kepala desa dan kelompok masyarakat penerima bantuan. Pada kesempatan itu Herliyan juga sempat berdialog dengan masyarakat penerima bantuan sekaligus menerima masukan dan saran. (ak27/halloriau)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.