''Kedatangan delegasi ini merupakan tindak lanjut dari pengiriman delegasi Pemkab Bengkalis ke Kota Ube Jepang awal 2013 lalu. Mereka akan membantu kita membuat masterplan penataan ekosistem,'' ujar Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh didampingi Sekda H Burhanuddin ketika menerima delegasi JICA dan Pemerintah Kota Ube, Selasa (17/12/2013).
Dikatakan, pertemuan ini membahas kerjasama di bidang pengelolaan lingkungan hidup. Mereka telah tiba di Bengkalis sejak Minggu (15/12/2013). Kedatangan delegasi ini untuk meninjau beberapa sektor lingkungan yang ada, meliputi hutan mangrove di Desa Sungai Alam, Bank Sampah, PDAM, PT Meskom Sejati, Cagar Biosfer Siak Keci, dan PT Chevron Duri.
Herliyan mengatakan, ada tiga hal pokok yang ditekankan dalam penyusunan masterplan penataan ekosistem ini. Pertama, degradasi Sumber Daya Alam (SDA) khususnya kehutahanan. Seperti keberadaan Cagar Biosfer Giam Bukitbati Siak Kecil sebagai paru-paru dunia saat ini mulai terganggu akibat danya aksi perambahan. Kedua, bagaimana menata kelola lahan gambut di wilayah Kabupaten Bengkalis yang mencapai 50 persen.
''Jika tidak bijak dalam mengelola gambut ini, akan berdampak tidak baik, seperti kebakaran hutan dan lahan. Kedua, menata kembali hutan mangrove guna mencegah abrasi yang terjadi di Pulau Rupat, Pulau Bengkalis dan sebagian wilayah Bukitbatu. Mangrove ini tentunya harus dijaga, di samping pendekatan konstruksi dengan membangun pemecah gelombang,'' papar Herliyan. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.