Izin RSUD Bengkalis Mati Sejak 2012

BENGKALIS [ArtikelKeren] NEWS - Izin operasional Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis ternyata sudah mati sejak tahun 2012 lalu. Namun sampai saat ini izin perpanjangan operasional rumah sakit yang digadang-gadang berstandar internasional tersebut diklaim manajemen RSUD masih dalam pengurusan.

Informasi habisnya masa berlaku perizinan RSUD Bengkalis itu disampaikan ketua Komisi IV DPRD Bengkalis Sofyan SPdI. Dikatakan, manajemen RSUD telah lalai terkait keberlangsungan izin operasional sebuah rumah sakit, karena masalah perizinan menyangkut hal yang urgen dan mutlak dimiliki sebuah rumah sakit dalam memberikan jasa pelayanan kepada publik. Ia menyesalkan kinerja manajemen RSUD sekarang, yang bukannya bertambah baik.

"Saya mendapat informasi dari dinas kesehatan provinsi Riau beberapa hari lalu yang lalu menyebutkan bahwa izin operasional RSUD Bengkalis sudah habis sejak pertengahan tahun 2012 lalu. Hanya saja saya tidak tahu persis tanggal dan bulan izin RSUD ini berakhir. Untuk itu saya minta kepada direktur utama beserta jajaran manajemen segera mengurus perpanpajangan izin rumah sakit itu, jangan sampai ditutup karena izin sudah mati," tegas Sofyan, Selasa (17/12/2013).

Dijelaskan politisi PDI Perjuangan ini, direktur dan jajaran harus secepatnya jemput bola mengurus perizinan ke Diskes Riau. Kalau tidak kasihan masyarakat yang akan menanggung akibat apabila nanti operasional RSUD dibekukan hanya karena kelalaian dalam mengurus izin. RSUD Bengkalis sendiri adalah rumah sakit tipe B yang harus memiliki perizinan serta standar kelayakan alat medis maupun ketersediaan tenaga kesehatan mulai dari dokter spesialis, perawat dan manajemen.

Ditambah Sofyan, manajemen RSUD jangan hanya terpaku pada standar pelayanan yang ada saja, harus ada peningkatan pelayanan dari sisi tenaga medis serta alat kesehatan. Diharapnya RSUD Bengkalis harus menjadi barometer pelayanan kesehatan di seluruh kabupaten Bengkalis, tapi malahan yang terjadi, RSUD yang megah tersebut izin operasionalnya malah sudah mati setahun lebih.

"Ini yang terjadi malah sebaliknya, RSUD Bengkalis justru dari hari ke hari kondisinya terus menjadi sorotan dari segi pelayanan medis dan alat kesehatan. Salah satunya adalah rusaknya alat CT Scan sejak enam bulan lalu, sehingga banyak pasien harus dirujuk ke Pekanbaru. Salah satunya waktu saya membawa anak saya berobat ke RSUD Bengkalis dua hari lalu, alat CT Scan ternyata memang rusak total," tandas Sofyan menjelaskan.

Menanggapi masalah perizinan, direktur RSUD Bengkalis Zulkarnain Lubis tidak membantah. Ia membenarkan kalau izin operasional RSUD Bengkalis sudah mati sejak tahun 2012 lalu. Namun disampaikannya pihak manajemen sekarang ini tengah mengurus izin ke Dinkes Propinsi kemudian ke kementerian kesehatan.

"Saat ini kita lagi mengurus perpanjangan izin ke Dinkes provinsi Riau. Proses pengurusan sampai terbitnya izin membutuhkan waktu, dan kita menggesa supaya izin sudah keluar selambatnya awal tahun 2014. Soal izin ini memang ada sedikit keterlambatan, tetapi bukan berarti kita melalaikan masalah izin tersebut," jelas Zulkarnain.

Dokter spesialis kulit dan kelamin ini mengaku kalau ia bersama jajaran manajemen terus berbenah meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, selain masalah perizinan. Mulai dari penambahan tenaga dokter spesialis dan alat-alat kesehatan yang dibutuhkan, terus diupayakan supaya pelayanan makin maksimal dan masyarakat merasa nyaman.

"Soal CT Scan yang rusak kita upayakan perbaikan secepatnya pada tahun 2014, tentunya ada anggaran yang dialokasikan melalui APBD tahun depan. Biaya perbaikannya cukup besar mencapai Rp 200 juta, sehingga kita terpaksa tunggu ada dananya," tutup Zulkarnain. (ak27)