Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Rabu, 18 Desember 2013

Caleg dan Partisipasi Pemilih

Rabu, Desember 18, 2013 By Unknown No comments

Oleh : Muhammad Dong


[ArtikelKeren] OPINI - Tingkat partisipasi pemilih sangat menentukan kualitas Pemilu. Yakni semakin tinggi tingkat partisipasi pemilih dalam memberikan suaranya dalam Pemilu, dapat menjadi salah satu indikator semakin meningkat kualitas pemilu.

Dibandingkan dengan tingkat partisipasi pemilih pada Pilgubri putaran pertama dan Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Indragiri Hilir pada rabu (4/9) di mana sampai 63 persen.

Sedangkan tingkat partisipasi pemilih pada putaran kedua Pilgubri pada rabu (27/11) di Kabupaten Indragiri Hilir hanya 48 persen, hal ini menandakan bahwa telah terjadi penurunan tingkat partisipasi pemilih sebesar 15 persen.

Kalau dianalisa penyebab penurunan tingkat partisipasi pemilih pada Pilgubri putaran kedua tersebut, penyebab utamanya adalah hubungan emosional pasangan calon kepala daerah dengan pemilih.

Hubungan emosional tersebut mempengaruhi tingginya tingkat partisipasi pemilih pada Pemilukada rabu (4/11), baik itu Pemilukada bupati dan wakil bupati Indragiri Hilir yang berkaitan dengan kepemimpinan daerah, sehingga ada usaha maksimal masing-masing tim kampanye pasangan calon bupati dan wakil bupati untuk menarik simpati pemilih, sehingga berbondong-bondong ke TPS untuk memberikan suaranya, maupun Pilgubri putaran pertama karena ada hubungan emosional dengan salah satu calon Gubernur (H Lukman Edi) yang merupakan putera daerah Indragiri Hilir.

Hubungan emosional seperti itu tidak ada di putaran kedua Pilgubri, sehingga mempengaruhi penurunan tingkat partisipasi pemilih dalam menggunakan hak pilihnya.

Berdasarkan fenomena tersebut, dalam rangka menghadapi Pemilu legislatif 2014 yang akan ditaja pada Rabu (9/4/2014), sangat dituntut peran calon legislatif (Caleg) untuk menciptakan hubungan emosional dengan pemilih.

Semakin gencar Caleg melakukan sosialisasi dan kampanye untuk menarik simpati pemilih dengan berbagai pendekatan melalui penawaran visi misi, dan program, akan semakin meningkatkan hubungan emosional antara Caleg dengan pemilih. Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu legislatif tahun 2014 nanti.

Berdasarkan asumsi tersebut, kiranya tidak berlebihan kalau masyarakat menuntut peran Caleg dalam meningkatkan partisipasi pemilih dengan seluas-luasnya menjalin komunikasi intensif dengan pemilih dalam rangka membangun hubungan emosianal antara Caleg dengan pemilih.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh para Caleg untuk membangun komunikasi yang saling menguntungkan antara Caleg dengan pemilih, di antaranya: pertama, benar-benar menyiapkan dirinya sebagai calon pemimpin yang bisa diandalkan.

Ini dapat dilakukan dengan penguasaan persoalan-persoalan yang biasa dihadapi masyarakat dan dapat memberikan contoh tingkah laku (moral) yang bagus di tengah-tengah masyarakat, karena pemilih cerdas akan memilih Caleg yang rekam jejaknya bagus dan moralnya bagus karena akan menjadi wakil dia di DPRD.

Kedua, berusaha mendekatkan diri dengan masyarakat dengan memperbanyak turun ke lapangan sehingga dikenal oleh masyarakat sekalian menawarkan visi, misi, dan program yang menyentuh pemecahan masalah atau persoalan-persoalan riil di tengah-tengah masyarakat.

Kalau Caleg dapat melakukan kedua hal tertsebut, akan mendapatkan simpati dari pemilih, dan akan menjadi pertimbangan pemilih menentukan pilihannya di bilik suara.

Karena salah satu pendorong pemilih datang ke TPS adalah dia sudah paham sebelumnya siapa yang akan dipilih.

Tetapi meskipun Caleg tiap hari atau tiap saat turun ke lapangan, tapi diimbangi dengan kualitas kepemimpinan berupa akhlak mulia, tidak akan menjadi jaminan juga dapat membangun hubungan emosional dengan pemilih.

Demikian juga sebaliknya, meskipun Caleg memiliki kualitas kepemimpinan yang mumpuni dengan akhlak mulia, tapi jarang turun ke lapangan, akan tidak banyak juga pemilih yang mengenalnya.

Jadi, penciptaan hubungan emosional antara caleg dan pemilih sangat menentukan tingkat partisipasi pemilih. Kondisi ini dengan sendirinya akan menguntungkan Caleg yang bersangkutan, apalagi dengan sistem suara terbanyak, sehingga semakin banyak Caleg membangun hubungan emosional dengan pemilih, kemungkinannya mendapatkan kepercayaan dari pemilih semakin besar atau semakin besar peluangnya sebagai Caleg terpilih.

Dengan kata lain semakin banyak Caleg yang mampu membangun kepercayaan masyarakat atau hubungan emosional dengan pemilih akan meningkatkan partisipasi pemilih, yang secara otomatis meningkatkan kualitas Pemilu.

Kualitas Pemilu di sini dapat diukur dengan banyaknya tingkat partisipasi pemilih dan Caleg terpilih memang benar-benar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, karena terbangunnya hubungan emosional antara Caleg dan pemilih, diharapkan nanti dapat meningkatkan kinerja parlemen atau anggota dewan dalam melaksanakan fungsinya.

Terutama dalam memikirkan untuk meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan konsituennya atau rakyat secara umum.***(ak27)



Muhammad Dong
Anggota KPU Kabupaten Inhil


0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN