Berbagai persiapan untuk pembangunan fisik penunjang seperti pengerjaan jalan akses ke lokasi bandara di Teluk Bano II, Bangko Pusako dimulai.
"Mudah-mudahan untuk kegiatan fisiknya tahun depan. Ganti rugi telah selesai pada lahan seluas lebih kurang 130 hektare. Untuk tahap pertama tentu perlu dilakukan pengamanan areal yang dibebaskan, baru nanti lahannya dimatangkan berikut akses jalan ke lokasi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Rokan Hilir Drs Wan Amir Firdaus MSi kepada Riau Pos, kemarin.
Sesuai dengan perencanaan teknis yang ada, pemerintah akan mematangkan atau melakukan pembersihan lahan yang ada guna untuk jalur runway, terminal bandara dan sebagainya.
Untuk pembiayaan menurut Sekda ada sharing dana antara pemerintah pusat dan daerah. Sejauh ini sharing program kegiatan terus dilakukan.
"Kementerian Perhubungan telah sepakat membantu pembangunan runway sepanjang 1.400 meter, pemerintah daerah seperti dikatakan bupati disiapkan anggaran untuk menambah sekitar 600 meter dari landasan pacu sehingga total menjadi 2.000 meter," ujar Wan Amir.
Dengan demikian tipe pesawat yang beroperasi diperkirakan berukuran sedang. Langkah awal, lanjut Wan Amir, setelah pengurusan izin awal dan pembebasan lahan rampung dilanjutkan dengan membersihkan areal lahan yang ada.
Kebijakan pembangunan bandara merupakan inisiatif dari pemerintah daerah, tutur Sekda, dalam perjalanannya tentu bersinergis dengan kebijakan dari pemerintah pusat.
"Tapi untuk share dananya kita lihat perkembangan seperti apa, mudah-mudahan tidak hanya share dari pusat, tapi juga provpinsi. Tidak seperti jembatan Pedamaran yang murni berasal dari APBD Rohil," ujarnya.
Terima Penghargaan
Selain pembangunan Bandara Rokan Hilir, yang mendapatkan perhatian dari pusat, begitu juga pembangunan jembatan Pedamaran yang terus digesa pengerjaannya saat ini.
Menurut Sekda Wan Amir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir dalam waktu dekat mendapatkan penghargaan dari Kementerian PU di Jakarta atas kinerja yang baik pada bidang infrastruktur khususnya dibuktikan dengan pembangunan jembatan Pedamaran I dan II.
"Bupati akan menerima penghargaannya, salah satunya karena pembangunan jembatan Pedamaran itu. Mereka (Kementerian-red) kaget melihat kualitas jembatan yang dibangun, bagaimana daerah mampu mengerjakan jembatan yang tidak kalah kualitasnya dari pusat," kata Sekda.
Lebih jauh diterangkan Wan Amir, pembangunan jembatan tersebut merupakan salah satu upaya mempercepat kemajuan daerah.
"Sehingga mempermudah potensi perekonomian dan prioritas pembangunan daerah yang tertinggal, kita yakin jembatan bisa selesai dan manfaatnya pasti bagus," ujarnya.
Menuju Metropolitan
Sekda menambahkan, pertumbuhan penduduk di kabupaten berjuluk Negeri Seribu Kubah ini sangat tinggi sehingga tidak tertutup kemungkinan dalam waktu yang tidak berapa lama perkembangan di Kabupaten Rokan Hilir menuju ke sebuah kota yang berkarakter metropolitan.
"Kecepatan pertambahannya tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sekarang sudah hampir mencapai 1 juta jiwa, dulu beberapa tahun lampau baru sekitar 300 ribuan saja," kata Wan Amir.
Padahal ditaksir penduduk Rokan Hilir baru mencapai angka 1 juta pada 2020-2025 ke depan.
"Tapi pertambahannya seperti kita tahu sangat besar, dalam empat tahun saja yang telah mencapai 700 ribu jiwa lebih, perkiraan saya tidak sampai pada 2017 kita sudah mencapai angka 1 juta jiwa," kata Wan Amir. (ak27/rp)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.