BENGKALIS [ArtikelKeren] NEWS - Upah Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di pelabuhan Pelindo Bengkalis mengalami kenaikan sebesar 17 persen, dari sebelumnya Rp. 1.138 menjadi Rp. 1.168 per 50 Kg. Kenaikan tersebut disepakati dalam pertemuan perwakilan TKBM dengan pengusaha yang difasilitasi Pemkab Bengkalis, belum lama ini.
Asisten II Setkab Bengkalis, H. Huzaini yang memimpin pertemuan tersebut mengatakan, kenaikan ongkos bongkar muat di pelabuhan hendaknya tidak sampai memicu kenaikan harga-harga di pasaran. Karena biasanya, kenaikan upah bongkar muat akan dibebankan kepada kenaikan harga barang oleh pengusaha.
Kenaikan terhadap upah TKBM menurut mantan Kepala BLH merupakan kesepakatan antara pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga tidak ada salah satu pihak yang diuntungkan maupun dirugikan.
Sebelumnya, dalam dialog yang berlangsung penuh keakraban, terungkap bahwa kian lancarnya arus transportasi darat menuju pulau Bengkalis, menimbulkan persoalan tersendri bagi puluhan anggota Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di pelabuhan umum (Pelindo) Bengkalis. Pendapatan mereka dari upah membongkar muatan kapal barang yang singgah di Bengkalis menjadi berkurang, karena sejumlah pengusaha lebih memilih jalur darat.
Setiap bulan rata-rata hanya 3 kapal yang singgah di pelabuhan Pelindo Bengkalis. Artinya buruh TKBM hanya bekerja dalam satu bulan sekitar 12 sampai 15 hari kerja saja.
''Minimnya kapal singgah di Bengkalis sudah terjadi setahun terakhir, atau sejak jalur darat mulai lancar,'' ujar Edi alias Acin perwakilan pengusaha Sembako dan material Bengkalis.
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Pemkab Bengkalis, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Kepelabuhanan (KSOP), serta dihadiri sejumlah instansi seperti Dishub Kominfo, Disnakertrans, Disprindag, Kadin, Acin mengatakan, jumlah kunjungan kapal ke Bengkalis dikhawatirkan akan semakin berkurang, jika biaya bongkar muat lebih tinggi dari harga sebelumnya.
''Kita khawatir pak, permintaan kenaikan biaya bongkar muat ini akan memicu semakin enggannya para pengusaha mengangkut barang merek lewat jalur laut, kalau permintaan itu sudah diaggap tidak wajar lagi. Mewakili sejumlah pengusaha, kami berharap boaya bongkar muat tetap seperti yang sudah ditetapkan beebrapa bulan lalu,'' pinta Acin.
Terkait persoalan tersebut, Ketua TKBM, Zailani mengatakan, dirinya memaklumi kalau jumlah kunjungan kapal ke pelabuhan Bengkalis sangat minin setahun terakhir. Hanya saja kata Zailani, biaya yang ditetapkan saat ini sudah tidak relevan lagi dengan biaya kebutuhan sehari-hari.
''Harga yang ditetapkan saat ini masih dibawah harga yang ditetapkan untuk wilayah Dumai, Selatpanjang dan beberapa pelabuhan lainnya. Kami berharap ada penambahan, karena biaya yang ditetapkan beberapa bulan lalu sifatnya hanya sementara,'' ujarnya. (halloriau)
Asisten II Setkab Bengkalis, H. Huzaini yang memimpin pertemuan tersebut mengatakan, kenaikan ongkos bongkar muat di pelabuhan hendaknya tidak sampai memicu kenaikan harga-harga di pasaran. Karena biasanya, kenaikan upah bongkar muat akan dibebankan kepada kenaikan harga barang oleh pengusaha.
Kenaikan terhadap upah TKBM menurut mantan Kepala BLH merupakan kesepakatan antara pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga tidak ada salah satu pihak yang diuntungkan maupun dirugikan.
Sebelumnya, dalam dialog yang berlangsung penuh keakraban, terungkap bahwa kian lancarnya arus transportasi darat menuju pulau Bengkalis, menimbulkan persoalan tersendri bagi puluhan anggota Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di pelabuhan umum (Pelindo) Bengkalis. Pendapatan mereka dari upah membongkar muatan kapal barang yang singgah di Bengkalis menjadi berkurang, karena sejumlah pengusaha lebih memilih jalur darat.
Setiap bulan rata-rata hanya 3 kapal yang singgah di pelabuhan Pelindo Bengkalis. Artinya buruh TKBM hanya bekerja dalam satu bulan sekitar 12 sampai 15 hari kerja saja.
''Minimnya kapal singgah di Bengkalis sudah terjadi setahun terakhir, atau sejak jalur darat mulai lancar,'' ujar Edi alias Acin perwakilan pengusaha Sembako dan material Bengkalis.
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Pemkab Bengkalis, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Kepelabuhanan (KSOP), serta dihadiri sejumlah instansi seperti Dishub Kominfo, Disnakertrans, Disprindag, Kadin, Acin mengatakan, jumlah kunjungan kapal ke Bengkalis dikhawatirkan akan semakin berkurang, jika biaya bongkar muat lebih tinggi dari harga sebelumnya.
''Kita khawatir pak, permintaan kenaikan biaya bongkar muat ini akan memicu semakin enggannya para pengusaha mengangkut barang merek lewat jalur laut, kalau permintaan itu sudah diaggap tidak wajar lagi. Mewakili sejumlah pengusaha, kami berharap boaya bongkar muat tetap seperti yang sudah ditetapkan beebrapa bulan lalu,'' pinta Acin.
Terkait persoalan tersebut, Ketua TKBM, Zailani mengatakan, dirinya memaklumi kalau jumlah kunjungan kapal ke pelabuhan Bengkalis sangat minin setahun terakhir. Hanya saja kata Zailani, biaya yang ditetapkan saat ini sudah tidak relevan lagi dengan biaya kebutuhan sehari-hari.
''Harga yang ditetapkan saat ini masih dibawah harga yang ditetapkan untuk wilayah Dumai, Selatpanjang dan beberapa pelabuhan lainnya. Kami berharap ada penambahan, karena biaya yang ditetapkan beberapa bulan lalu sifatnya hanya sementara,'' ujarnya. (halloriau)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.