Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Pemilukada telah usai. Kepala daerah terpilih sudah bergema ke mana-mana. Para pendukung pemenang pun berpesta meski KPU belum menyampaikan pleno secara resmi.
Hal itu wajar saja mengingat kerja keras semua pihak untuk mewujudkan calonnya benar-benar jadi gubernur. Meski demikian tentunya jangan berlebihan.
Bagi yang calonnya kalah hendaknya jadi pembelajaran politik. Gagal adalah sebuah proses yang tak seharusnya diratapi. Kegagalan adalah proses pendewasaan mental menghadapi hal yang tidak diinginkan.
Bak kata pepatah bijak jika takut dilamun ombak jangan berumah di tepi pantai. Saat ini calon yang kalah sedang dihantam ombak kegagalan.
Namun hendaknya semua risiko itu sudah diprediksi sebelumnya. Kalah dan menang dalam sebuah pesta demokrasi adalah sebuah keniscayaan. Adalah hal yang biasa.
Perbedaan tidak harus menjadi perselisihan. Usai pemilihan mari kembali berangkulan untuk bersama-sama membangun Riau ke depan.
Bagi kepala daerah terpilih, terbukalah kesempatan untuk merealisasikan janji-janji politik berupa visi dan misi yang pernah disampaikan terbuka kepada publik.
Pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rahman (Aman) dalam pidato politiknya beberapa waktu lalu berjanji akan membangun Riau sepenuhnya.
Yakni berupaya mewujudkan Riau yang maju, masyarakat sejahtera, berdaya saing tinggi, terhapusnya kemiskinan serta tersedianya lapangan kerja.
Adapun program yang akan dilaksanakan dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang diharapkan mampu mendongkrak ekonomi dan tidak ada lagi daerah yang terisolir.
Hal itu dalam upaya meningkatkan jaringan jalan utama dari Kabupaten antar Kecamatan sampai ke desa. Ada tekad membangun dan memperbaiki jalan-jalan di Riau yang rusak dan penuh lubang.
Di bidang kesehatan Aman juga punya tekad bagus yakni agar rumah sakit jangan pakai obat biasa-biasa saja tetapi perlu obat paten dari luar negeri yang bagus kualitasnya.
Masalah kemiskinan Aman punya resep jitu yakni membantu warga tak mampu buat rumah layak huni. Yang menarik Annas juga pernah menyentil agar semua pejabat perlu bantu orang miskin apalagi anggota DPRD.
Menurut Annas lagi untuk membantu orang miskin perlu dibantu dengan membangun rumah type 36 serta dibuatkan kolam ikan lele pohon mangga 2 batang dan juga pohon kelapa.
Sedangkan di bidang pendidikan Aman bertekad membangun gedung sekolah yang representatif. Guru profesional dan disiplin serta meningkatkan kesejahteraan guru.
Di bidang kesehatan akan mengupayakan tenaga dokter spesialis dan puskesmas rawat inap. Ada banyak program dan tekad yang telah dicanangkan, dikampanyekan dan dijanjikan.
Mudah-mudahan dalam lima tahun ke depan semua itu benar-benar bisa terwujud dan dinikmati masyarakat. Kesejahteraan benar-benar untuk semua dan bukan hanya untuk sekelompok orang yang dekat dengan kekuasaan. Semoga.***(ak27/rp)
Hal itu wajar saja mengingat kerja keras semua pihak untuk mewujudkan calonnya benar-benar jadi gubernur. Meski demikian tentunya jangan berlebihan.
Bagi yang calonnya kalah hendaknya jadi pembelajaran politik. Gagal adalah sebuah proses yang tak seharusnya diratapi. Kegagalan adalah proses pendewasaan mental menghadapi hal yang tidak diinginkan.
Bak kata pepatah bijak jika takut dilamun ombak jangan berumah di tepi pantai. Saat ini calon yang kalah sedang dihantam ombak kegagalan.
Namun hendaknya semua risiko itu sudah diprediksi sebelumnya. Kalah dan menang dalam sebuah pesta demokrasi adalah sebuah keniscayaan. Adalah hal yang biasa.
Perbedaan tidak harus menjadi perselisihan. Usai pemilihan mari kembali berangkulan untuk bersama-sama membangun Riau ke depan.
Bagi kepala daerah terpilih, terbukalah kesempatan untuk merealisasikan janji-janji politik berupa visi dan misi yang pernah disampaikan terbuka kepada publik.
Pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rahman (Aman) dalam pidato politiknya beberapa waktu lalu berjanji akan membangun Riau sepenuhnya.
Yakni berupaya mewujudkan Riau yang maju, masyarakat sejahtera, berdaya saing tinggi, terhapusnya kemiskinan serta tersedianya lapangan kerja.
Adapun program yang akan dilaksanakan dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang diharapkan mampu mendongkrak ekonomi dan tidak ada lagi daerah yang terisolir.
Hal itu dalam upaya meningkatkan jaringan jalan utama dari Kabupaten antar Kecamatan sampai ke desa. Ada tekad membangun dan memperbaiki jalan-jalan di Riau yang rusak dan penuh lubang.
Di bidang kesehatan Aman juga punya tekad bagus yakni agar rumah sakit jangan pakai obat biasa-biasa saja tetapi perlu obat paten dari luar negeri yang bagus kualitasnya.
Masalah kemiskinan Aman punya resep jitu yakni membantu warga tak mampu buat rumah layak huni. Yang menarik Annas juga pernah menyentil agar semua pejabat perlu bantu orang miskin apalagi anggota DPRD.
Menurut Annas lagi untuk membantu orang miskin perlu dibantu dengan membangun rumah type 36 serta dibuatkan kolam ikan lele pohon mangga 2 batang dan juga pohon kelapa.
Sedangkan di bidang pendidikan Aman bertekad membangun gedung sekolah yang representatif. Guru profesional dan disiplin serta meningkatkan kesejahteraan guru.
Di bidang kesehatan akan mengupayakan tenaga dokter spesialis dan puskesmas rawat inap. Ada banyak program dan tekad yang telah dicanangkan, dikampanyekan dan dijanjikan.
Mudah-mudahan dalam lima tahun ke depan semua itu benar-benar bisa terwujud dan dinikmati masyarakat. Kesejahteraan benar-benar untuk semua dan bukan hanya untuk sekelompok orang yang dekat dengan kekuasaan. Semoga.***(ak27/rp)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.