Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Selasa, 12 November 2013

Riau Bandar Negeri Melayu

Selasa, November 12, 2013 By Unknown No comments

Oleh : Bagus Santoso


[ArtikelKeren] OPINI - Begitu akrab dan tenarkah Bumi Melayu Riau di jagat raya. Tak usahlah “cakap” pada tataran dunia cukup sebatas di seantoro nusantara.

Tak kenal maka tak cinta, begitulah ungkapan yang lazim dipergunakan dalam pergaulan umum menandakan pentingnya sesuatu itu dikenal.

Belum lama ini penulis diundang sebagai pembicara pada seminar yang ditaja majalah BE di Hotel Premier dengan mengangkat tema sanga menarik, yaitu; How To Branding Riau.

Sebuah upaya mulia untuk menyamakan gagasan besar. Tak keliru rasanya, jika ini penulis sebut langkah untuk tebar pesona bagi keharuman nama Riau.

Seminar ini sangat menggugah minat dan penuh harapan di tengah nama Riau memuncak setelah sukses menggelar helat PON ke-18. Riau juga menjadi buah bibir tatkala bermimpi membangun kepercayaan dunia melalui ISG meski akhirnya kandas di tengah jalan.

Jika dikaitkan dengan visi Riau 2020 di mana ingin menjadikan Provinsi Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu dan potensi yang dimiliki serta arah pengembangan dan komparasi antardaerah, maka sangat tepat dan potensial jika Provinsi Riau merumuskan pencitraannya dalam sebuah brand.

Penulis pernah melongok ke museum Sang Nila Utama, sayang banyak aset sejarah berharah tapi gedungnya tak mendukung sebaga tempat untuk menyimpan koleksi yang sangat berharga.

Ya gedungnya sudah kadaluwarsa. Begitupun di sebelahnya Gedung Taman Budaya, ya sedih karena tak terurus. Anggaran sangat kecil untuk memaknai budaya di Riau.

Hal yang sama ketika melihat kemegahan Anjungan Seni Idrus Tintin, toh juga belum menampakkan wajah yang jelas kegunaannya.

Sejujurnya, warisan besar ini, bisa menjadi daya pemikat untuk berbondong-bondongnya wisatawan berkunjung ke Riau tidak hanya untuk napak tilas sejarah tetapi juga menghormati dan mempelajari pusat peradaban Melayu yang mashur.

Penulis senantiasa bertukar pikiran dengan sahabat-sahabat, sebut saja Mardiansyah, Riza Pahlefi, Syaukani, Taufik Ikram Jamil, Edi M Yatim, Kasdi Al Basyiri, Fahrullazi.

Batin ini tergetar untuk urun rembuk, rasanya tak salah jika akhirnya penulis tuangkan secuil pikiran tentang “Riau Bandar Negeri Melayu Sesungguhnya " (Riau: The Trully Malay Harbour).

Dengan brand tersebut terancang membangun kesan bahwa Provinsi Riau sebagai kawasan pesisir merupakan suatu bandar yang indah untuk dikunjungi sebagai objek wisata alami.

Lihatlah hampir sepanjang pesisir utara terhampar pantai yang menawan di Rupat, Selat Baru. Hampir di setiap ceruk kampung masih menyimpan hutan perawan.

Sungai Siak yang berkelok nan indah menawah. Selat Melaka menyanyikan desiran ombak yang mendamaikan.

Tak dipungkiri Riau juga menjadi tujuan investasi dan perdagangan yang prospektif. Masyarakatnya yang terbuka, menjalani kehidupan menyongsong pagi selalu dalam keramahan dan kerukunan dengan kebudayaan Melayu yang berbudi pekerti, agamis dan indah dengan seni budayanya.

Maka, sekali lagi tidaklah mungkin sesuatu itu dapat dikenal jika tak mampu memiliki pencitraan dan memberi kesan kepada khalayak. Untuk itu terasa penting membangun pencitraan agar memberikan kesan yang menawan sehingga akan selalu dikenang. Mohon maaf pencitraan ini kita batasi pada ranah tebar pesona untuk citra rasa potensi, budaya dan wisata, di luar kontek alur politik.

Sebuah negeri yang telah dikenal akan menjadi magnet kuat bagi banyak orang untuk datang berkunjung. Berawal dari kunjungan tersebutlah akan berkembang menjadi berbagai aktivitas yang akan menumbuhkembangkan negeri tersebut.

Mana kala suatu negeri telah ramai dan berkembang, maka pergerakan roda perekonomian akan bergeliat yang berpotensi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Berbagai aktivitas ekonomi yang produktif akan tumbuh dan berkembang pada daerah yang memiliki ramai pengunjung. Untuk itu, pengelola daerah dalam hal ini pemerintah daerah harus bersinergi dengan berbagi pihak untuk membangun pencitraan agar supaya bisa dikenal dan menjadi daya pikat bagi banyak kalangan untuk datang dan beraktifitas di daerahnya.

Provinsi Riau merupakan daerah yang terus tumbuh dan berkembang bergeliat menata diri. Dengan letaknya yang strategis, Provinsi Riau diuntungkan sebagai kawasan transit dan sentral pertumbuhan baru di region Sumatra.

Potensi yang dimiliki sudah seharusnya dioptimalkan agar memberikan manfaat positif bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itu, Provinsi Riau haruslah membangun pencitraan yang baik dan tepat agar semakin menarik untuk dikenal dan dikunjungi sehingga menggeliatkan roda perekonomian daerah.

Setiap daerah memiliki potensinya masing-masing. Namun dalam persaingan regional, nasional maupun internasional, diperlukan eksplorasi karakteristik potensi daerah yang memiliki keunggulan komparasi dibandingkan daerah lain.

Keunggulan dan keunikan karekteristik potensi daerah tersebut akan menjadi icon (brand) pencitraan daerah untuk bisa dipromosikan sehingga dikenal.

Keunggulan komparasi potensi daerah tersebut akan menjadi daya pikat yang strategis untuk memenangkan persaingan dengan daerah lain.

Daerah yang memiliki brand pencitraan yang unik dan spesifik akan menjadi perhatian untuk dikunjungi dan dikembangkan sehingga mampu memenangkan kompotesi dengan daerah lain baik dalam kunjungan wisata maupun pengembangan investasi.

Kekhasan yang ditawarkan dari suatu daerah akan menempatkan daerah tersebut sebagai prioritas pilihan untuk dikunjungi dan dikembangkan.

Secara lahiriah, umumnya masyarakat memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap sesuatu yang unik dan khas. Melalui stimulus rasa penasaran tersebutlah dikembangkan menjadi ketertarikan dan perhatian terhadap kawasan tesebut.

Untuk itu, perlu diidentifikasi potensi daerah yang menjadi karakteristik Provinsi Riau agar bisa dirumuskan dan dikembangkan brand pencitraan Provinsi Riau.

Beberapa potensi daerah yang dapat dikatagorikan sebagai karakteristik Provinsi Riau antara lain: Letak yang strategis; berada pada perbatasan antarnegara (Malaysia dan Singapura), jalur laut international yang padat (Selat Melaka), jalur koridor Sumatera dan posisi strategis lainnya.

Posisi ini menguntungkan Provinsi Riau sebagai etalase atau jendela Indonesia serta mempermudah akses dari berbagai arah. Secara geologis, geografis; wilayah Provinsi Riau tergolong aman dari ancaman bencana, khususnya gempa bumi, badai dan bencana-bencana ekstrim lainnya.

Keindahan dan keunikan alam; banyak kawasan di Provinsi Riau yang menawarkan keindahan dan keunikan alam sehingga menarik untuk dikunjungi seperti pantai, kawasan hutan, fenomena alam.

Petaka illegal logging justeru ada hikmahnya. Oleh pegiat LSM pecinta alam menemukan obyek wisata kelas dunia yaitu bono di Teluk Meranti.

Potensi sumber daya alam; hasil tambang, minyak, kehutanan, perkebunan dan perikanan serta sektor lain memiliki potensi yang strategis untuk dikembangkan dengan optimal. Hal ini menjadi pemikat bagi pengembangan investasi.***(RP)



Bagus Santoso
Ketua Komisi D DPRD Riau yang Membidangi Kebudayaan


0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN