Koordinator demo Syaiful Bahri menjelaskan, bahwa aksi ini menuntut status pekerja Pertamina RU II Sei Pakning dari pekerja shift menjadi pekerja harian. Selain itu, para pekerja juga menuntut hak normatif yang belum direalisasikan oleh pihak perusahaan.
"Para vendor yang menjadi rekanan di Pertamina RU II Sei Pakning juga tidak terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis. Kita juga menuntut masa kerja umur pekerja yang ditetapkan vendor maksimal 55 tahun, sedangkan Dinas Tenaga Kerja menetapkan maksimal 56 tahun. Kita menuntut kejelasan pihak Pertamina selaku induk industri di Sei Pakning," ujar Syaiful.
Sementara itu, Kapolsek Bukit Batu, Kompol Sasli, membenarkan adanya unjuk rasa tersebut. Dirinya juga menjelaskan, unjuk rasa yang dilakukan secara damai tanpa adanya tindakan yang anarkis.
"Kita akan terus mengawal aksi ini hingga selesai. Namun saat ini aksi pun masih terus berjalan. Kita semaksimal mungkin mengamankan jalannya aksi ini. Kita juga menghimbau kepada pekerja untuk tidak melakukan tindakan anarkis," tutup Kapolsek.
Sementara itu General Affair Pertamina RU II Sei Pakning Duma Sinaga ketika ditemui mengatakan bawa Pertamina perusahaan yang taat hukum, silahkan melakukan aksi demo menyampaikan aspirasi dengan terarah dan jelas tujuannya.
"Arahnya harus jelas, Pertamina tetap mengacu dalam undang-undang. Kita tetap komit kalau memang ketentuan yang mereka minta ada dalam aturan tersebut akan kita penuhi," kata Duma Sinaga.
Aksi demo pekerja Pertamina mendapatkan pengawalan dari Polres Bengkalis, Polsek Bukit Batu, Polsek Siak Kecil dan Koramil 011 Siak Kecil-Bukit Batu sejumlah 79 personil. (halloriau)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.