"Petugas tersebut tidak tahu kalau listriknya masih penuh. Dia charge dan dia tidak lihat level isinya, itulah yang terbakar," terang Dahlan melalui keterangan tertulisnya, Senin (25/11).
Dahlan juga jelaskan bahwa Gendhis berwarna merah putih itu tidak termasuk yang dipamerkan, karena memang masih dalam tahap penyempurnaan. Berbeda dengan Selo dan dua Gendhis lainnya yang sudah dilakukan tahap penyempurnaan.
"Mobil itu masih akan dipasang satu alat otomatis yang bisa stop sendiri kalau baterainya sudah penuh. Kalau Selo dan dua Gendhis lainnya sudah dipasangi alat otomatis itu sehingga tidak terjadi apa-apa. Petugas tersebut tidak tahu mana yang sudah otomatis dan mana yang belum. Memang bukan bidang dia," aku Dahlan.
Pria berusia 62 tahun ini justru berterimakasih pada petugas itu karena sudah mengambil langkah yang cekatan dengan memanggil pemadam kebakaran dan sudah berusaha mendorong 'Gendhis' keluar gudang, supaya api tidak merambat ke mobil listrik lainnya.
"Saya tidak akan menyalahkannya. Inisiatif yang bagus dari petugas tersebut tidak boleh dimatikan. Ini saya anggap bagian pahit yang harus dilalui.
Apalagi petugas itu juga sangat bertanggungjawab. Melihat ada asap, dia dorong mobil itu ke luar gudang. Didorong ke lapangan rumput di sebelah gudang. Lalu dia hubungi pemadam kebakaran. Dia hubungi polisi, karena atasan-atasan dia tidak ada yang di tempat karena memang sudah jam 9 malam lebih kejadiannya," bebernya. Warga sekitar yang mengetahui Gendhis terbakar juga langsung ikut membantu mengeluarkan Gendhis ke lapangan terdekat. "Karena lokasi baterai berada di bawah, petugas itu dibantu warga sekitar untuk menggulingkan mobil tersebut. Agar bisa mematikan api di bagian bawah. Akhirnya api berhasil dipadamkan dan interior mobil tidak ikut terkabar," tutup Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat itu. (ak27/jpnn)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.