Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Calon anggota legislatif masing-masing partai politik (parpol) peserta Pemilu 2014 sudah terdaftar di Komisi Pemilihan Umum, baik untuk tingkat kabupaten/ kota, provinsi, maupun pusat.
Nama-nama yang terdaftar, masih banyak dihiasi nama-nama lama yang saat ini duduk di legislatif dan kembali berjuang untuk bisa duduk periode lima tahun ke depan.
Namun, dari deretan nama-nama calon anggota legislatif ini tidak sedikit pula terlihat wajah-wajah baru dengan berbagai jargon memikat.
Seluruh nama calon anggota legislatif ini, sekarang terus bergerilya di tengah masyarakat. Tak cukup sosialisasi dengan spanduk, poster, bersilaturahmi ke desa-desa dan bahkan rumah-rumah penduduk, karya nyata pun ditunjukkan.
Saat ini, banyak fasilitas umum seperti jembatan, parit dan bahkan jalan yang dibangun para calon anggota legislatif. Fasilitas ini, ada yang dilakukan swadana masing-masing calon, ada pula yang dengan sistem patungan. Kuncinya, ada simbiosis mutualisme dalam kegiatan ini.
Masyarakat yang mendapatkan perhatian dari calon anggota legislatif ini, tentu saja menyambut baik karya nyata dan kepedulian yang —mudah-mudahan— ikhlas itu.
Apalagi, bantuan fasilitas umum yang diberikan ini mampu menyelesaikan persoalan yang selama ini dikeluhkan. Soal pilihan, ya tunggu saja 2014.
Langkah nyata harus dilakukan setiap calon legislatif karena pilihan ada di tangan rakyat. Rakyat menjadi pemilik suara mutlak. Rakyat jelas akan memilih bakal calon yang sudah mereka kenal, walaupun hanya sesaat menjelang pencoblosan.
Para calon harus benar-benar pintar bersiasat agar programnya lebih merakyat dan berbeda dengan para calon lainnya. Sebab, ketika program yang diusung masih standar saja, masyarakat pun menilainya standar pula.
Satu hal, bagi para calon anggota legislatif yang saat ini telah mengorbankan banyak tenaga, pikiran dan juga dana untuk masyarakat, haruslah melakukan segalanya dengan niat yang tulus.
Sebab, niat untuk dipilih sudah pasti walaupun tak diucapkan, dan rakyat pun sudah memaklumi.
Ini penting. Sebab, terpilih atau tidaknya seseorang, tergantung pada pilihan rakyat yang tentu saja atas takdir Allah. Jangan sampai, ketika takdir buruk menimpa, rakyat belum memberikan pilihannya, maka jangan pernah menyalahkan rakyat.
Jangan pula sampai mengambil sikap menarik kembali semua bantuan yang telah diberikan. Jangan sampai jembatan yang telah disumbangkan dihancurkan kembali untuk membalas sakit hati pada rakyat.
Di sisi lain, masyarakat pun jangan memanfaatkan momentum sosialisasi ini untuk kepentingan sesaat. Saatnya rakyat cerdas memilih.
Sebab, pilihan itu akan berdampak minimal hingga lima tahun ke depan dan kita rakyatlah yang akan merasakan dampaknya.***
Nama-nama yang terdaftar, masih banyak dihiasi nama-nama lama yang saat ini duduk di legislatif dan kembali berjuang untuk bisa duduk periode lima tahun ke depan.
Namun, dari deretan nama-nama calon anggota legislatif ini tidak sedikit pula terlihat wajah-wajah baru dengan berbagai jargon memikat.
Seluruh nama calon anggota legislatif ini, sekarang terus bergerilya di tengah masyarakat. Tak cukup sosialisasi dengan spanduk, poster, bersilaturahmi ke desa-desa dan bahkan rumah-rumah penduduk, karya nyata pun ditunjukkan.
Saat ini, banyak fasilitas umum seperti jembatan, parit dan bahkan jalan yang dibangun para calon anggota legislatif. Fasilitas ini, ada yang dilakukan swadana masing-masing calon, ada pula yang dengan sistem patungan. Kuncinya, ada simbiosis mutualisme dalam kegiatan ini.
Masyarakat yang mendapatkan perhatian dari calon anggota legislatif ini, tentu saja menyambut baik karya nyata dan kepedulian yang —mudah-mudahan— ikhlas itu.
Apalagi, bantuan fasilitas umum yang diberikan ini mampu menyelesaikan persoalan yang selama ini dikeluhkan. Soal pilihan, ya tunggu saja 2014.
Langkah nyata harus dilakukan setiap calon legislatif karena pilihan ada di tangan rakyat. Rakyat menjadi pemilik suara mutlak. Rakyat jelas akan memilih bakal calon yang sudah mereka kenal, walaupun hanya sesaat menjelang pencoblosan.
Para calon harus benar-benar pintar bersiasat agar programnya lebih merakyat dan berbeda dengan para calon lainnya. Sebab, ketika program yang diusung masih standar saja, masyarakat pun menilainya standar pula.
Satu hal, bagi para calon anggota legislatif yang saat ini telah mengorbankan banyak tenaga, pikiran dan juga dana untuk masyarakat, haruslah melakukan segalanya dengan niat yang tulus.
Sebab, niat untuk dipilih sudah pasti walaupun tak diucapkan, dan rakyat pun sudah memaklumi.
Ini penting. Sebab, terpilih atau tidaknya seseorang, tergantung pada pilihan rakyat yang tentu saja atas takdir Allah. Jangan sampai, ketika takdir buruk menimpa, rakyat belum memberikan pilihannya, maka jangan pernah menyalahkan rakyat.
Jangan pula sampai mengambil sikap menarik kembali semua bantuan yang telah diberikan. Jangan sampai jembatan yang telah disumbangkan dihancurkan kembali untuk membalas sakit hati pada rakyat.
Di sisi lain, masyarakat pun jangan memanfaatkan momentum sosialisasi ini untuk kepentingan sesaat. Saatnya rakyat cerdas memilih.
Sebab, pilihan itu akan berdampak minimal hingga lima tahun ke depan dan kita rakyatlah yang akan merasakan dampaknya.***
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.