Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Dalam beberapa bulan belakangan ini, sejumlah gunung di Pulau Sumatera mulai aktif. Kita saksikan sendiri bagaimana Gunung Sinabung mengeluarkan asap dan debu panas (awan panas) ke udara.
Ribuan warga sekitar Gunung Sinabung pun pun terpaksa diungsikan.
Lokasi Gunung Sinabung tak jauh dari Berastagi, yakni kota wisata yang terkenal dengan produksi buah-buah segar, bahkan buah segar itu dijual sampai ke Pekanbaru.
Jarak Kota Pekanbaru, Riau, dengan Gunung Sinabung itu memang jauh, tapi dampaknya tetap saja ada. Harga cabai pun melonjak. Artinya bencana yang menimpa provinsi tetangga berdampak bagi Riau.
Begitu juga Gunung Marapi di Sumbar, saat ini mulai menunjukkan awan tebal yang tak seperti biasa. Kita ketahui bersama bahwa sekitar Gunung Marapi merupakan penghasil sayur-sayuran dataran tinggi dan beragam jenis buah-buahan.
Artinya aktifnya dua gunung di sekitar Riau ini akan berdampak bagi Riau.
Bagaimana di Riau? Ancaman banjir mulai melanda beberapa wilayah Riau. Bahkan Inhu menetapkan ”Rawan 1” terhadap warga di sekitar Sungai Indragiri. Ketinggian air Sungai Indragiri mulai menggenangi pemukiman warga di beberapa titik rawan banjir.
Banjir juga menggenangi beberapa wilayah di daerah aliran Sungai Siak, mulai dari wilayah Tapung Kanan dan Tapung Kiri, bahkan di Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru, air mulai naik ke jalan dan rumah warga.
Banjir juga terjadi di beberapa ruas jalan di Pekanbaru, misalnya di Jalan Garuda Sakti, Jalan Hang Tuah Ujung, Jalan Arifin Achmad dan lainnya.
Bahkan beberapa perumahan di Pekanbaru yang biasanya aman dari banjir, kini tak lagi aman banjir, warga terpaksa mengungsi di bedengan yang tak jauh dari rumah mereka.
Bagaimana daerah aliran Sungai Kampar? Setakat ini masih aman, tapi beberapa wilayah di hilir seperti Langgam, dan wilayah lainnya di Pelalawan, air mulai naik dan mengancam pemukiman warga.
Sama halnya Sungai Rokan, di hulu sungai ini pun (Rokan Hulu), beberapa daerah sudah mengalami banjir. Di hilir sungai (Rokan Hilir), air pun sudah mulai naik.
Bahaya banjir di Rohil adalah jika banjir itu menyebabkan putusnya Jalan Lintas Sumatera, yakni di Ujung Tanjung, jika ini terjadi, maka arus pengangkutan bahan keperluan pokok pun terhenti. Dampaknya harga sembako akan naik.
Yang diwaspadai, jika curah hujan terus meningkat, biasanya menimbulkan longsor di perbatasan Riau-Sumbar, dan menyebabkan putusnya ruas jalan antar provinsi.
Ini akan berdampak bagi Riau. Untuk itu, Dinas PU, baik PU provinsi maupun kabupaten/ kota harus turun ke lapangan mengawasi beberapa titik rawan longsor itu.
Di musim rawan bencana saat ini, hendaknya bupati dan wali kota berserta stafnya turun ke lapangan. Jika tidak penting sekali, tak perlu ke luar daerah. Mari bersama mewaspadai ancaman bencana yang mulai mengintai Riau.***(RP)
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Dalam beberapa bulan belakangan ini, sejumlah gunung di Pulau Sumatera mulai aktif. Kita saksikan sendiri bagaimana Gunung Sinabung mengeluarkan asap dan debu panas (awan panas) ke udara.
Ribuan warga sekitar Gunung Sinabung pun pun terpaksa diungsikan.
Lokasi Gunung Sinabung tak jauh dari Berastagi, yakni kota wisata yang terkenal dengan produksi buah-buah segar, bahkan buah segar itu dijual sampai ke Pekanbaru.
Jarak Kota Pekanbaru, Riau, dengan Gunung Sinabung itu memang jauh, tapi dampaknya tetap saja ada. Harga cabai pun melonjak. Artinya bencana yang menimpa provinsi tetangga berdampak bagi Riau.
Begitu juga Gunung Marapi di Sumbar, saat ini mulai menunjukkan awan tebal yang tak seperti biasa. Kita ketahui bersama bahwa sekitar Gunung Marapi merupakan penghasil sayur-sayuran dataran tinggi dan beragam jenis buah-buahan.
Artinya aktifnya dua gunung di sekitar Riau ini akan berdampak bagi Riau.
Bagaimana di Riau? Ancaman banjir mulai melanda beberapa wilayah Riau. Bahkan Inhu menetapkan ”Rawan 1” terhadap warga di sekitar Sungai Indragiri. Ketinggian air Sungai Indragiri mulai menggenangi pemukiman warga di beberapa titik rawan banjir.
Banjir juga menggenangi beberapa wilayah di daerah aliran Sungai Siak, mulai dari wilayah Tapung Kanan dan Tapung Kiri, bahkan di Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru, air mulai naik ke jalan dan rumah warga.
Banjir juga terjadi di beberapa ruas jalan di Pekanbaru, misalnya di Jalan Garuda Sakti, Jalan Hang Tuah Ujung, Jalan Arifin Achmad dan lainnya.
Bahkan beberapa perumahan di Pekanbaru yang biasanya aman dari banjir, kini tak lagi aman banjir, warga terpaksa mengungsi di bedengan yang tak jauh dari rumah mereka.
Bagaimana daerah aliran Sungai Kampar? Setakat ini masih aman, tapi beberapa wilayah di hilir seperti Langgam, dan wilayah lainnya di Pelalawan, air mulai naik dan mengancam pemukiman warga.
Sama halnya Sungai Rokan, di hulu sungai ini pun (Rokan Hulu), beberapa daerah sudah mengalami banjir. Di hilir sungai (Rokan Hilir), air pun sudah mulai naik.
Bahaya banjir di Rohil adalah jika banjir itu menyebabkan putusnya Jalan Lintas Sumatera, yakni di Ujung Tanjung, jika ini terjadi, maka arus pengangkutan bahan keperluan pokok pun terhenti. Dampaknya harga sembako akan naik.
Yang diwaspadai, jika curah hujan terus meningkat, biasanya menimbulkan longsor di perbatasan Riau-Sumbar, dan menyebabkan putusnya ruas jalan antar provinsi.
Ini akan berdampak bagi Riau. Untuk itu, Dinas PU, baik PU provinsi maupun kabupaten/ kota harus turun ke lapangan mengawasi beberapa titik rawan longsor itu.
Di musim rawan bencana saat ini, hendaknya bupati dan wali kota berserta stafnya turun ke lapangan. Jika tidak penting sekali, tak perlu ke luar daerah. Mari bersama mewaspadai ancaman bencana yang mulai mengintai Riau.***(RP)
















0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.