"Pada pukul 20:45 WIB erupsi masih berlangsung. Erupsi tersebut menuju arah angin Barat-Barat Daya. Dalam peristiwa alam itu teramati awan panas 500 meter ke arah Tenggara. Sementara itu kondisi masyarakat masih tenang,"ujar Sutopo.
Sutopo juga mengatakan hingga Minggu (17/11) malam jumlah pengungsi terus bertambah di beberapa lokasi pengungsian. Hingga saat ini pengungsi sudah mencapai 6.155 jiwa atau 1.902 KK yang tersebar di 16 titik pengungsian.
"Erupsi ini kita tidak tahu kapan berakhirnya. Intinya kita minta pada masyarakat untuk terus mewaspadai dan memantau situasi perkembangan gunung, dari waktu ke waktu," ujar Sutopo.
Saat ini sambung Sutopo, masyarakat yang mengungsi sudah ditempatkan di beberapa titik lokasi diantaranya, Desa Mardinding di Los Pekan Tiga Nderket 278 Kepala Keluaga 940 jiwa.
"Untuk Desa Sukameriah GBKP Payung 87 KK 303 jiwa. Di masjid Payung 36 KK 110 jiwa, Desa Bekerah dan Desa Simacem di Los N, Teran 161 Kk 500 jiwa. Sentrum 151 KK 443 jiwa GBKP Simpang VI 121 Kk 385 jiwa," ujarnya.
Sementara itu, di gedung Serba Guna KNPI 131 KK 484 jiwa. Klasis GBKP 94 KK 274 jiwa, GBKP Kota 243 KK 807 jiwa, Paroki Jalan Irian Barat 178 K' 573 jiwa. Masjid Agung 132 KK 509 jiwa. GPDI Indokum Siroga Simpang IV 63 K' 155 jiwa.
GBKP Simpang Katepul 86 KK 253 jiwa. GBKP Asrama Kodim 54 Kk 253 jiwa, Kantor ASAP 18 Kk 54 Jiwa, masjid Istiqrar B. Tagi 69 KK 213 jiwa. "Hal yang menonjol adalah terjadi penambahan jumlah pengungsi, desa yang tidak direkomendasi PVMBG, ikut mengungsi, alasan takut. Sosialisasi sudah dilakukan," ujarnya. (jpnn)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.