Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Kemarin malam, Senin (11/11) digelar penyerahan Anugerah Sagang 2013. Terpilih sebagai budayawan pilihan Sagang, Prof Suwardi MS.
Sebagai sejarawan dan tokoh masyarakat Riau, Suwardi kiprahnya cukup luas, selain penulis sejarah yang produktif, terutama sejarah Melayu, juga dijadikan nara sumber seminar internasional.
Buku adalah identik dengan Riau, makanya Riau disebut dengan negeri Sohibul Kitab (pemilik buku) dan Riau pernah mengalami kejayaan itu (produktif melahirkan banyak buku).
Di sinilah Yayasan Sagang memberi penghargaan terhadap para penulis yang menghasilkan banyak buku, khususnya buku budaya.
Anugerah Sagang sebagai pemantik semangat kalangan cendikiawan, budayawan, wartawan, peneliti, sastrawan, pengusaha dan sejumlah profesi lainnya untuk melahirkan ragam buku tersebut.
Keragaman sejumlah anugerah yang diberikan Yayasan Sagang ini menarik dicermati, sebab memajukan tamaddun Melayu itu tidak dapat dilakukan dari satu sisi saja, banyak sisi yang harus diperbaiki, direspons, sehingga semua tergugah untuk berkarya.
Misalnya bagi seorang pelukis, kemampuan mengembangkan seni lukis bernuansa Melayu adalah kerja keras yang layak mendapatkan aspirasi.
Begitu juga bagi seorang wartawan yang mengupas budaya Melayu dari sejumlah sisi, hasil karya mereka patut mendapatkan aspirasi.
Peran peneliti yang tunak dalam kajian Melayu seharusnya mendapat penghargaan yang selayaknya juga. Selama ini kita abai dengan kerja keras mereka-mereka yang tunak membangun budaya Melayu.
Pekerjaan bermain drama dianggap tidak ada kaitannya dengan budaya Melayu, demikian juga pekerjaan wartawan dan profesi lainnya.
Seakan-akan mereka yang melestarikan budaya Melayu adalah para budayawan, sementara peran yang lainnya belum mendapatkan aspirasi yang layak dari kita sendiri.
Kejayaan Melayu Riau ini akan terwujud jika seluruh komponen negeri ini bersinergi membangun tamaddun Melayu.
Dalam konteks kekinian, apa yang kita lakukan saat ini tanpa kita sadari ternyata sangat bermakna bagi perkembangan kemajuan Bumi Lancang Kuning ke depan.
Maka penghargaan Anugerah Sagang ini sangar besar manfaatnya dalam menggugah kebersamaan bekerja mengawal Melayu Riau ke depan, yakni mewujudkan Riau menjadi pusat kebudayaan Melayu di rantau Asia Tenggara.
Langkah membangun tamaddun Melayu ini masih panjang, tapi tanpa diawali langkah-langkah kecil tujuan itu tidak akan tercapai.
Sudah saatnya kita memikirkan kembali bagaimana langkah-langkah ke depan yang lebih baik lagi. Sekali lagi, tahniah bagi penerima Anugerah Sagang.***(RP)
Sebagai sejarawan dan tokoh masyarakat Riau, Suwardi kiprahnya cukup luas, selain penulis sejarah yang produktif, terutama sejarah Melayu, juga dijadikan nara sumber seminar internasional.
Buku adalah identik dengan Riau, makanya Riau disebut dengan negeri Sohibul Kitab (pemilik buku) dan Riau pernah mengalami kejayaan itu (produktif melahirkan banyak buku).
Di sinilah Yayasan Sagang memberi penghargaan terhadap para penulis yang menghasilkan banyak buku, khususnya buku budaya.
Anugerah Sagang sebagai pemantik semangat kalangan cendikiawan, budayawan, wartawan, peneliti, sastrawan, pengusaha dan sejumlah profesi lainnya untuk melahirkan ragam buku tersebut.
Keragaman sejumlah anugerah yang diberikan Yayasan Sagang ini menarik dicermati, sebab memajukan tamaddun Melayu itu tidak dapat dilakukan dari satu sisi saja, banyak sisi yang harus diperbaiki, direspons, sehingga semua tergugah untuk berkarya.
Misalnya bagi seorang pelukis, kemampuan mengembangkan seni lukis bernuansa Melayu adalah kerja keras yang layak mendapatkan aspirasi.
Begitu juga bagi seorang wartawan yang mengupas budaya Melayu dari sejumlah sisi, hasil karya mereka patut mendapatkan aspirasi.
Peran peneliti yang tunak dalam kajian Melayu seharusnya mendapat penghargaan yang selayaknya juga. Selama ini kita abai dengan kerja keras mereka-mereka yang tunak membangun budaya Melayu.
Pekerjaan bermain drama dianggap tidak ada kaitannya dengan budaya Melayu, demikian juga pekerjaan wartawan dan profesi lainnya.
Seakan-akan mereka yang melestarikan budaya Melayu adalah para budayawan, sementara peran yang lainnya belum mendapatkan aspirasi yang layak dari kita sendiri.
Kejayaan Melayu Riau ini akan terwujud jika seluruh komponen negeri ini bersinergi membangun tamaddun Melayu.
Dalam konteks kekinian, apa yang kita lakukan saat ini tanpa kita sadari ternyata sangat bermakna bagi perkembangan kemajuan Bumi Lancang Kuning ke depan.
Maka penghargaan Anugerah Sagang ini sangar besar manfaatnya dalam menggugah kebersamaan bekerja mengawal Melayu Riau ke depan, yakni mewujudkan Riau menjadi pusat kebudayaan Melayu di rantau Asia Tenggara.
Langkah membangun tamaddun Melayu ini masih panjang, tapi tanpa diawali langkah-langkah kecil tujuan itu tidak akan tercapai.
Sudah saatnya kita memikirkan kembali bagaimana langkah-langkah ke depan yang lebih baik lagi. Sekali lagi, tahniah bagi penerima Anugerah Sagang.***(RP)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.