Kepala Dinas Sosial Bengkalis, Darmawi, Jumat (22/11/2013) mengatakan, kegiatan pelatihan yang diselenggarakan ini merupakan wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten Bengkalis terhadap warga binaan. Pemkab berharap bagaimana para warga binaan ini nantinya setelah selesai menjalani hukuman memiliki keahlian, salah satunya adalah cara membut tahu dan tempe.
''Sebenarnya bukan pembuatan tahu dan tempe saja, masih ada lagi beberapa kegiatan keterampilan lainnya yang juga melibatkan para warga binaan, salah satunya teknik pengelasan. Tujuan kita cuma satu, bagaimana mereka bisa memiliki keahlian atau keterampilan. Sehingga begitu keluar dari LAPAS nantinya, bisa memanfaatkan keahlian itu untuk dijadikan pekerjaan,'' ujar Darmawi didampingi Panitia Penyelenggara Bambang Siswanto.
Untuk kegiatan pelatihan pembuatan tahu tempe dan pengelasan, Darmawi mengatakan dibagi dalam tiga kelompok. Terdiri dari 10 orang merupakan kelompok pengrajin tahu, 10 orang kelompok pembuat tempe dan 5 orang dari kelompok pengelas. Mereka diberikan bimbingan dan pelatihan oleh tiga instruktur ahli selama 30 hari atau sebulan dimulai sejak 15 November 2013 lalu.
''Kita berharap para warga binaan jelang bebas dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Dengan pelatihan tersebut, mereka dapat tampil dan mandiri di tengah-tengah masyarakat,'' ujar Darmawi.
Terpisah salah seorang warga binaan, Mahmud (43), menjelang bebas dari masa hukuman karena kasus penyalahgunaan narkoba mengaku cukup senang memperoleh kesempatan mengikuti pelatihan. Pria asal Desa Api-api, Kecamatan Bukit Batu memiliki tiga anak ini berharap, setelah bebas dari masa hukuman dapat menerapkan di kampung halaman.
''Cukup bagus pak, saya jadi ingin sekali membuka usaha ini di kampung. Kebetulan disana juga belum ada usaha pabrik tahu,'' ujarnya yang tergabung dalam kelompok pengrajin tahu. (ak27/halloriau)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.