BUKIT BATU [ArtikelKeren] NEWS - Untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) yang lebih maju dan berkembang di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) membuka Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) yang letaknya di Desa Api-Api itu.
Kepala UPTD Pertanian dan Peternakan Kecamatan Bukit Batu, Waluyo Subagyo, Rabu (9/10/2013) mengatakan, bahwa sekolah tersebut merupakan program untuk peningkatan produksi pangan dan palawija yang ada di Kabupaten Bengkalis, khususnya di Kecamatan Bukit Batu.
"Pemkab Bengkalis melalui Distanak berupaya merealisasikan program pencapaian dalam menunjang operasi pangan Riau makmur. Berbagai macam kegiatan pun telah dilakukan dalam bentuk bantuan sarana produksi pertanian pangan, sarana produksi tanaman palawija, infrastruktur pertanian," ungkapnya.
Terkait peningkatan SDM petani, Waluyo menjelaskan, bahwa pada hari Selasa (8/10/2013) kemarin bertempat di Saung Tani Desa Api-Api, Plt Kadistanak membuka secara resmi sekolah lapangan pengendalian hama terpadu. Kadistanak juga mengajak dan menghimbau para petani yang mengikuti SLPHT agar serius mengikuti pelatihan yang akan dilaksanakan selama 3 bulan dengan 12 kali pertemuan tanpa terputus.
"Ya peserta tentunya harus ikut dari awal hingga selesai, sebab SLPHT ini adalah merupakan suatu model pembelajaran yang paling efektif, mudah, cepat dan mudah dimengerti. Karena SLPHT dilakukan di lapangan hamparan tanaman padi," ungkapnya.
Ditambahkan juga petani juga diajarkan untuk melihat hasil pengamatan seperti pengamatan pertumbuhan padi, ada tidaknya serangan hama penyakit tanaman, pola serangan hama, jenis gulma pengganggu tanaman, tempat persembunyian hama dan cara pengendalian secara alami. Nantinya hasil pengamatan tersebut harus dipresentasikan secara berkelompok oleh peserta SLPHT.
"Kegiatan ini dilakukan secara terus menerus selama 12 kali pengamatan di lapangan, pada intinya hasil dari SLPHT ini secara otomatis akan merubah perilaku para petani dalam berusaha tani dengan menerapkan teknologi pertanian secara alami,'' katanya lagi.
Kepala UPTD Pertanian dan Peternakan Kecamatan Bukit Batu, Waluyo Subagyo, Rabu (9/10/2013) mengatakan, bahwa sekolah tersebut merupakan program untuk peningkatan produksi pangan dan palawija yang ada di Kabupaten Bengkalis, khususnya di Kecamatan Bukit Batu.
"Pemkab Bengkalis melalui Distanak berupaya merealisasikan program pencapaian dalam menunjang operasi pangan Riau makmur. Berbagai macam kegiatan pun telah dilakukan dalam bentuk bantuan sarana produksi pertanian pangan, sarana produksi tanaman palawija, infrastruktur pertanian," ungkapnya.
Terkait peningkatan SDM petani, Waluyo menjelaskan, bahwa pada hari Selasa (8/10/2013) kemarin bertempat di Saung Tani Desa Api-Api, Plt Kadistanak membuka secara resmi sekolah lapangan pengendalian hama terpadu. Kadistanak juga mengajak dan menghimbau para petani yang mengikuti SLPHT agar serius mengikuti pelatihan yang akan dilaksanakan selama 3 bulan dengan 12 kali pertemuan tanpa terputus.
"Ya peserta tentunya harus ikut dari awal hingga selesai, sebab SLPHT ini adalah merupakan suatu model pembelajaran yang paling efektif, mudah, cepat dan mudah dimengerti. Karena SLPHT dilakukan di lapangan hamparan tanaman padi," ungkapnya.
Ditambahkan juga petani juga diajarkan untuk melihat hasil pengamatan seperti pengamatan pertumbuhan padi, ada tidaknya serangan hama penyakit tanaman, pola serangan hama, jenis gulma pengganggu tanaman, tempat persembunyian hama dan cara pengendalian secara alami. Nantinya hasil pengamatan tersebut harus dipresentasikan secara berkelompok oleh peserta SLPHT.
"Kegiatan ini dilakukan secara terus menerus selama 12 kali pengamatan di lapangan, pada intinya hasil dari SLPHT ini secara otomatis akan merubah perilaku para petani dalam berusaha tani dengan menerapkan teknologi pertanian secara alami,'' katanya lagi.
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.