JAKARTA [ArtikelKeren] NEWS - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengatakan alasan partainya menolak kerjasama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), karena tak ada jaminan Pemilu 2014 akan berjalan jujur, adil, langsung, umum dan rahasia.
Ditegaskan Puan, Pemilu 2014 mendatang harus dijamin independen dan tidak terjadi konflik yang dipolitisasi sehingga mengganggu jalannya pemilu. "Kenapa kami PDIP tidak menyetujui kerjasama KPU-Lemsaneg, kami merasa belum ada jaminan pelaksanaan Pemilu 2014 akan berjalan Jurdil (jujur, adil) dan Luber (langsung bebas rahasia)," kata Puan di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (25/10).
Dijelaskannya bahwa PDIP sebenarnya tidak mempersoalkan dengan siapa KPU menjalin kerjasama, tapi apakah kerjasama itu bisa menjaga Pemilu berjalan Jurdil dan Luber sementara ada pihak-pihak yang mengawasi yang belum tentu bisa dipercaya.
Menurut Puan, kerahasiaan Lemsaneg itu tertutup dan tidak ada yang dengan bebas bisa mengawasi. Sementara saat ini KPU lembaga yang independen. Di sisi lain, partai politik tidak boleh masuk baik ke Lemsaneg maupun ke KPU.
"Nah, kalau kemudian tidak ada yang mengawasi bagaimana yang mengawasi itu kami percaya, kemudian apa yang akan terjadi pada Pemilu 2014?," ujar Ketua Fraksi PDIP DPR itu.
Sebagai salah satu parpol resmi peserta Pemilu 2014, lanjut Puan, PDIP akan mengawal Pemilu dan mempercayai siapapun yang sesuai Undang-undang memang ditugaskan mengawal Pemilu.
Walaupun di satu sisi, KPU karena keterbatasannya menjaga database pemilu, memerlukan dukungan Lemsaneg. "Tapi apakah kita bisa percaya bahwa Lemsaneg itu bisa indpenden untuk mengawal Pemilu menjaga data KPU?." tanya Puan.
Putri Megawawati Soekarno Putri itu menekankan, Pemilu 2004 dan 2009 sudah cukup menjadi pengalaman bagi partai lambang bateng moncong putih itu. Bahwa ada kecurigaan PDIP pelaksanaan pemilu tersebut tidak berjalan baik dan benar.
Ditegaskan Puan, Pemilu 2014 mendatang harus dijamin independen dan tidak terjadi konflik yang dipolitisasi sehingga mengganggu jalannya pemilu. "Kenapa kami PDIP tidak menyetujui kerjasama KPU-Lemsaneg, kami merasa belum ada jaminan pelaksanaan Pemilu 2014 akan berjalan Jurdil (jujur, adil) dan Luber (langsung bebas rahasia)," kata Puan di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (25/10).
Dijelaskannya bahwa PDIP sebenarnya tidak mempersoalkan dengan siapa KPU menjalin kerjasama, tapi apakah kerjasama itu bisa menjaga Pemilu berjalan Jurdil dan Luber sementara ada pihak-pihak yang mengawasi yang belum tentu bisa dipercaya.
Menurut Puan, kerahasiaan Lemsaneg itu tertutup dan tidak ada yang dengan bebas bisa mengawasi. Sementara saat ini KPU lembaga yang independen. Di sisi lain, partai politik tidak boleh masuk baik ke Lemsaneg maupun ke KPU.
"Nah, kalau kemudian tidak ada yang mengawasi bagaimana yang mengawasi itu kami percaya, kemudian apa yang akan terjadi pada Pemilu 2014?," ujar Ketua Fraksi PDIP DPR itu.
Sebagai salah satu parpol resmi peserta Pemilu 2014, lanjut Puan, PDIP akan mengawal Pemilu dan mempercayai siapapun yang sesuai Undang-undang memang ditugaskan mengawal Pemilu.
Walaupun di satu sisi, KPU karena keterbatasannya menjaga database pemilu, memerlukan dukungan Lemsaneg. "Tapi apakah kita bisa percaya bahwa Lemsaneg itu bisa indpenden untuk mengawal Pemilu menjaga data KPU?." tanya Puan.
Putri Megawawati Soekarno Putri itu menekankan, Pemilu 2004 dan 2009 sudah cukup menjadi pengalaman bagi partai lambang bateng moncong putih itu. Bahwa ada kecurigaan PDIP pelaksanaan pemilu tersebut tidak berjalan baik dan benar.
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.