Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Pro-kontra menyikapi keluarnya berbagai jenis mobil dengan harga relatif murah, sampai saat ini belum usai.
Pihak yang kontra menganggap masuknya mobil murah ke pasaran akan memperparah kemacetan di sejumlah daerah yang saat ini benar-benar parah.
Sementara, pihak yang mendukung mengatakan kebijakan ini akan membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah untuk bisa memiliki mobil baru idaman keluarga.
Ketika dicermati lebih seksama, pro-kontra selama ini ternyata bermuara pada kekhawatiran terjadinya kemacetan.
Sehingga, ditemukan benang merah bahwa persoalannya bukan pada murah dan mahalnya harga mobil, tapi bagaimana benang kusut transportasi di Indonesia diselesaikan.
Selama ini, persoalan transportasi menjadi masalah yang berulang dan seakan tak ada solusi. Hampir setiap tahun sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri, masyarakat mengeluhkan buruknya ruas jalan yang ada.
Masyarakat tidak jarang harus terjebak macet berjam-jam, belum lagi kerusakan ruas jalan ini memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas yang merenggut korban jiwa.
Selain infrastruktur jalan yang belum memadai, juga belum tersedianya sarana transportasi massal yang aman, nyaman dan murah sebagai alternatif bagi masyarakat.
Sehingga, menggunakan mobil pribadi dirasakan lebih nyaman walaupun harus terjebak kemacetan di titik-titik tertentu.
Dengan melihat pokok persoalan karena belum tersedianya infrastruktur jalan dan sarana transportasi massal yang memadai, menolak masuknya mobil murah juga dinilai kurang tepat.
Sebab, selain telah mengorbankan hak masyarakat, secara khusus, kehadiran mobil murah ini angin segar bagi mereka yang selama ini mendambakan memiliki mobil namun belum terwujud karena harganya yang tinggi.
Kehadiran mobil murah ini juga secara tidak langsung menjadi motivasi bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah untuk bekerja lebih giat agar bisa memiliki mobil.
Apalagi, adanya kebijakan berbagai perusahaan penyedia layanan kredit kepemilikan kendaraan bermotor dengan down payment (DP) ringan dan angsuran kecil dengan tenor cukup lama hingga tujuh tahun.
Intinya, dengan menyetujui kebijakan mobil murah, pemerintah punya tanggung jawab besar menyelesaikan persoalan transportasi di Tanah Air.
Sudah saatnya pemerintah menyelesaikan persoalan infrastruktur jalan yang selama ini dikeluhkan masyarakat.
Selain itu, sarana transportasi umum yang nyaman, aman dan murah merupakan salah satu langkah populer untuk mengurai persoalan yang ada.
Sebab, dengan adanya transportasi massal yang nyaman, aman dan murah, tanpa dipaksa pun para pemilik kendaraan pribadi akan dengan sadar berpindah ke transportasi umum.***
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Pro-kontra menyikapi keluarnya berbagai jenis mobil dengan harga relatif murah, sampai saat ini belum usai.
Pihak yang kontra menganggap masuknya mobil murah ke pasaran akan memperparah kemacetan di sejumlah daerah yang saat ini benar-benar parah.
Sementara, pihak yang mendukung mengatakan kebijakan ini akan membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah untuk bisa memiliki mobil baru idaman keluarga.
Ketika dicermati lebih seksama, pro-kontra selama ini ternyata bermuara pada kekhawatiran terjadinya kemacetan.
Sehingga, ditemukan benang merah bahwa persoalannya bukan pada murah dan mahalnya harga mobil, tapi bagaimana benang kusut transportasi di Indonesia diselesaikan.
Selama ini, persoalan transportasi menjadi masalah yang berulang dan seakan tak ada solusi. Hampir setiap tahun sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri, masyarakat mengeluhkan buruknya ruas jalan yang ada.
Masyarakat tidak jarang harus terjebak macet berjam-jam, belum lagi kerusakan ruas jalan ini memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas yang merenggut korban jiwa.
Selain infrastruktur jalan yang belum memadai, juga belum tersedianya sarana transportasi massal yang aman, nyaman dan murah sebagai alternatif bagi masyarakat.
Sehingga, menggunakan mobil pribadi dirasakan lebih nyaman walaupun harus terjebak kemacetan di titik-titik tertentu.
Dengan melihat pokok persoalan karena belum tersedianya infrastruktur jalan dan sarana transportasi massal yang memadai, menolak masuknya mobil murah juga dinilai kurang tepat.
Sebab, selain telah mengorbankan hak masyarakat, secara khusus, kehadiran mobil murah ini angin segar bagi mereka yang selama ini mendambakan memiliki mobil namun belum terwujud karena harganya yang tinggi.
Kehadiran mobil murah ini juga secara tidak langsung menjadi motivasi bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah untuk bekerja lebih giat agar bisa memiliki mobil.
Apalagi, adanya kebijakan berbagai perusahaan penyedia layanan kredit kepemilikan kendaraan bermotor dengan down payment (DP) ringan dan angsuran kecil dengan tenor cukup lama hingga tujuh tahun.
Intinya, dengan menyetujui kebijakan mobil murah, pemerintah punya tanggung jawab besar menyelesaikan persoalan transportasi di Tanah Air.
Sudah saatnya pemerintah menyelesaikan persoalan infrastruktur jalan yang selama ini dikeluhkan masyarakat.
Selain itu, sarana transportasi umum yang nyaman, aman dan murah merupakan salah satu langkah populer untuk mengurai persoalan yang ada.
Sebab, dengan adanya transportasi massal yang nyaman, aman dan murah, tanpa dipaksa pun para pemilik kendaraan pribadi akan dengan sadar berpindah ke transportasi umum.***
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.